Pilpres 2019
Polisi Temukan Amplop Isi Uang Dari Massa yang Diamankan, Seperti Ini Pergerakannya, Siapa Mereka?
Polisi mengamankan sejumlah anggota massa yang diduga memicu bentrok dengan aparat kepolisian.
"Bahwa peristiwa dini hari tadi, adalah bukan massa spontan, bukan mass spontan," ucap Iqbal.
Saat ini, polisi masih mendalami dari mana asal massa bayaran ini.
Sejauh ini, polisi menduga mereka berasal dari luar Jakarta.
Identitas Tiga Kelompok yang Hendak Bikin Rusuh di Aksi 22 Mei
Pemerintah sebelumnya sudah mengidentifikasi ada kelompok yang memanfaatkan situasi dan membuat kacau saat rekapitulasi penghitungan Pemilu 2019 di KPU RI.
Kelompok pertama, yakni para teroris yang bakal beraksi di 22 Mei.
Kelompok ini sudah lebih dulu diamankan Densus 88 Mabes Polri.
Kelompok kedua, upaya penyelundupan senjata.
Ini pun berhasil diendus oleh Intelijen.
Atas aksi ini, ada dua orang yang ditangkap.
Mereka yakni Purnawirawan TNI berpangkat Mayjen berinisial S yang juga mantan Danjen Kopassus serta seorang oknum berstatus militer aktif berpangkat Praka inisial BP.
Kini, keduanya sedang menjalani proses hukum oleh penyidik Mabes Polri dan POM TNI atas dugaan penyelundupan senjata terkait aksi 22 Mei menyikapi rekapitulasi KPU dalam Pilpres 2019.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, di kantornya pada Senin (20/5/2019) sudah menyatakan motif penyelundupan senjata, terindikasi untuk menciptakan isu adanya penambak jitu (sniper).
Teranyar, tiga orang berhasil diamankan berikut dua senjata laras panjang dan amunisinya sebagai barang bukti.

"Sebagai kelanjutan dari penangkapan senjata laras panjang yang pernah saya sampaikan. Saat ini juga telah ditangkap tiga orang sebagai aktornya," ujar Moeldoko, Rabu (22/5/2019) di kantornya.