Pemkot Cimahi Pecat PNS yang Ikut Aksi People Power di Jakarta

Pemkot Cimahi akan memberikan sanksi tegas berupa pemecatan bagi PNS yang ikut aksi people power di Jakarta.

Editor:
kmp
KOMPAS.com/AGIEPERMADI Direktur Kriminal Khusus Polda Jabar Kombes Samudi (tengah) menjelaskan kronologis penangkapan dosen di salah satu universitas di Bandung yang unggah status di Facebook dinilai bersifat provokatif. 

TRIBUNJAMBI.COM - Pemkot Cimahi akan memberikan sanksi tegas berupa pemecatan bagi PNS yang ikut aksi people power di Jakarta.

Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna meminta masyarakat  Kota Cimahi agar menghormati hasil Pemilu 2019 yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ia mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi aksi people power di Jakarta, Rabu (22/5/2019).

 
"Masyarakat jangan sampai terprovokasi apalagi hingga ikut aksi ke Jakarta yang bisa merugikan," ujarnya saat ditemui di sela Operasi Pasar Murah (OPM) di Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Selasa (21/5/2019).

Ia menyebut ada kanal resmi untuk menggugat hasil Pemilu 2019 tersebut yakni ke Bawaslu atau ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Sehingga masyarakat tidak perlu untuk ikut serta dalam aksi di Jakarta," katanya.

Selain masyarakat, Ajay M Priatna juga melarang ASN Pemkot Cimahi untuk ikut dalam aksi tersebut.

Apabila ada ASN yang terlibat, pihaknya tak segan untuk menerapkan sanksi tegas.

"Kami melarang ASN terlibat kegiatan seperti itu. Tidak boleh, apabila ada yang ikut ke Jakarta saya akan langsung pecat," katanya.

Ia mengatakan, pemecatan tersebut merupakan sanksi berat yang bisa diberikan kepada ASN karena dalam pelaksanaan Pemilu 2019, ASN harus netral.

"Banyak hal yang harus diselesaikan, ngapain ikut aksi ke Jakarta. Sejauh ini saya tidak menemukan jajaran ASN yang ikut aksi politik," ucapnya.

Oleh karena itu pihaknya mengingatkan agar ASN Pemkot Cimahi tidak ikut terprovokasi dan terlibat dalam aksi people power tersebut.

 Ajakan People Power Menyesatkan

 Menyikapi maraknya ajakan untuk melakukan aksi "people power",  Bupati Sarolangun Cek Endra, secara tegas menyatakan menolak aksi tersebut   

Ia menolak gerakan people power karena, ajakan people power merupakan ajakan yang menyesatkan dan dihimbau masyarakat jangan sampai terprovokasi.

People power bukan cerminan masyarakat yang beragama, yang berbangsa dan bernegara dan jauh dari etika bangsa.

People Power ini karena berlawanan dengan keputusan dari Komisi Pemilihan Umum. Bupati menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Sarolangun, agar jangan terpengaruh dan terprovokasi dengan himbauan people power.

Karena negara masih percaya, dan negara ingin NKRI ini dijaga dengan baik. Dengan Pemilu ini telah terpilih pemimpin sesuai dengan hati nurani masyarakat.

"Saya selaku Bupati Sarolangun menolak people power," ungkap Bupati Sarolangun.

Bupati juga mengajak masyarakat Kabupaten Sarolangun untuk menunggu hasil yang lebih baik. “Apapun hasilnya, kita tetap mendukung. Karena penyelenggara pemilu ini dilakukan dengan transparan, jujur dan adil,” katanya 

Tak lupa, Cek Endra mengucapkan terima kasih kepada semua elemen, baik pengamanan maupun penyelenggara pemilu. Sehingga pemilu di kabupaten sarolangun terselenggara dengan aman dan tertib.

"Saya ucapkan terima kasih pada semua elemen, Polisi, TNI, KPU, Bawaslu, dan masyarakat Sarolangun yang ikut serta mensukseskan pemilu 2019 ini," ujarnya.

Tolak People Power, Bupati Sarolangun Cek Endra, Sebut Ajakan People Power Menyesatkan (Wahyu Herliyanto/Tribun Jambi)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wali Kota Cimahi Pecat ASN Ikut Aksi Demo di Jakarta Besok, http://www.tribunnews.com/regional/2019/05/21/wali-kota-cimahi-pecat-asn-ikut-aksi-demo-di-jakarta-besok.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved