Pilpres 2019

Kehebatan 150 Ekor Anjing Pelacak untuk Amankan Aksi 22 Mei, Ini Kata Jenderal (Purn) Hendropriyono

Lantas, seperti apa kehebatan anjing pelacak yang disiapkan oleh Hendropriyono itu? Hendropriyono mengatakan anjing-anjing tersebut memiliki IQ tinggi

Editor: Tommy Kurniawan
TRIBUNNEWS/FRANSISKUS ADHIYUDA
Kehebatan 150 Ekor Anjing Pelacak untuk Amankan Aksi 22 Mei, Ini Kata Jenderal (Purn) Hendropriyono 

Namun, kata Hendropriyono, pihak Kepolisian dan TNI sudah bekerja dengan baik dan telah melakukan berbagai antisipasi seperti melakukan penangkapan yang dipandang akan mengacaukan.

"Sebetulnya kita sudah antisipasi. Tidak akan terjadi hal yang serius. Karena semua sudah kita duga, sudah kita tahu rencana-rencana kekacauan," ucapnya.

"Sehingga aparat kita, polisi dan TNI, sudah berbuat maksimal untuk pencegahan. Saya sangat bersyukur selama ini. Saya lihat sedang observasi, menyelidiki, semua rencana ketahuan," ungkapnya.

Anjing-anjing terlatih milik AM Hendropriyono.
Anjing-anjing terlatih milik AM Hendropriyono. (TRIBUNNEWS/FRANSISKUS ADHIYUDA)

Hendropriyono Yakin Pengumuman Hasil Pilpres 2019 Aman

Sebelumnya, Jenderal TNI Purnawirawan Hendropriyono meyakini kondisi Indonesia saat pengumuman hasil Pilpres 2019 pada 22 Mei mendatang akan tetap aman

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Hendropriyono: Tak Ada Sejarah Kudeta Sipil Berhasil Kecuali Didukung TNI-Polri', Jenderal TNI (Purn) Hendropriyono juga menilai sikap Prabowo Subianto yang sempat menolak hasil penghitungan suara oleh KPU tak akan mempengaruhi apapun.

"Enggak ada apa-apa. Rakyat tenang saja. Saya yakin, kita semua bagaimanapun di lubuk hati di tiap kita adalah nasionalis. Masa kita enggak mau jadi bangsa Indonesia lagi, kan enggak mungkin," kata Jenderal TNI (Purn) Hendropriyono usai buka puasa bersama di kediaman Ketua DPD Oesman Sapta Odang, di Jalan Karang Asem Utara, Kuningan, Jakarta, Rabu (15/5/2019) malam.

Bahkan menurutnya, aksi people power yang disuarakan oleh sejumlah pendukung Prabowo diyakini tak akan berjalan.

"Apapun namanya, kalau mau capai kekuasaan tidak mengikuti aturan undang-undang yang berlaku dan konstitusi, itu namanya kudeta. Tapi kudeta sipil, itu enggak boleh," kata Hendropriyono.

"Kudeta sipil pun enggak pernah ada sejarahnya berhasil kecuali didukung TNI-Polri. Selama tidak didukung, maka tidak mungkin, jauh panggang dari api," kata purnawirawan Jendral TNI ini.

Beberapa Terduga Teroris Hendak Lepaskan Bom Pada 22 Mei 2019

Kepala Divisi Humas Polri, M Iqbal, dalam konferensi pers yang digelar Jumat (17/5/2019) di Gedung Humas Polri, Jakarta Selatan, mengatakan para terduga terorisme betul-betul memanfaatkan momentum pesta demokrasi, seusai memutar video pengakuan tersangka.

Dalam video yang diputar oleh M Iqbal, terdapat seorang pria yang mengaku telah merencanakan amaliah jihad pada 22 Mei 2019 bertepatan dengan pengumuman penghitungan suara pemilu.

Masih di video yang sama, pria tersebut menjelaskan, ia akan melemparkan bom ke arah kerumunan massa.

Hal itu dilakukan lantaran menurutnya, pemilu merupakan kesyirikan, mulai dari ketika diselenggarakan hingga peserta yang turut dalam pemilu.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved