Pengumuman Pilpres 2019 22 Mei, Amerika Serikat Peringatkan Hal Ini yang Bisa Mengancam Indonesia

Pada 22 Mei nanti, Komisi Pemilihan Umum atau KPU, akan mengumumkan hasil resmi Pemilu 2019. Termasuk pengumuman pemenang Pilpres 2019.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
istimewa
pengumuman hasil Pemilu 2019 22 mei 2019 

Pengumuman Pilpres 2019 22 Mei, Amerika Serikat Peringatkan Hal Ini yang Ancam Indonesia

TRIBUNJAMBI.COM - Pada 22 Mei nanti, Komisi Pemilihan Umum atau KPU, akan mengumumkan hasil resmi Pemilu 2019.

Termasuk pengumuman pemenang Pilpres 2019 antara Jokowi dan Prabowo Subianto.

Tensi politik diperkirakan meninggi pada saat pengumuman yang tersisa lima hari lagi, ini.

Kedutaan Besar Amerika Serikat atau Kedubes AS di Jakarta memperingatkan, risiko aksi teroris di seluruh Indonesia akan meningkat pada 22 Mei 2019.

Baca: LINK Live Streaming Siaran Langsung Liga 1 2019 Persib Bandung vs Persipura Jayapura 18 Mei 2019

Baca: LINK Live Streaming MotoGP Prancis 2019 Siaran Langsung Trans7 Mulai Jumat Ini Race Minggu 19 Mei

Atau saat KPU dijadwalkan mengumumkan hasil Pemilu 2019.

Untuk itu, Kedubes AS mengimbau masyarakat waspada dan menghindari area yang rawan terjadi unjuk rasa.

Berdasarkan catatan Kompas, polisi telah membongkar sejumlah aksi teror yang direncanakan pada 22 Mei 2019.

Pada 8 Mei 2019, misalnya, tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap 10 anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi di sejumlah lokasi di Bekasi, Jawa Barat.

Kelompok itu menargetkan aksi teror terhadap polisi serta peserta unjuk rasa pada 22 Mei 2019.

”Otoritas kepolisian Indonesia mengumumkan, risiko terorisme meningkat berhubungan dengan adanya finalisasi hasil Pemilu 2019.

Media telah melaporkan adanya penangkapan warga Indonesia akhir-akhir ini atas tuduhan terorisme,” demikian peringatan yang disampaikan Kedubes AS di Jakarta melalui situsnya, Jumat (17/5/2019).

Selain risiko terorisme, Kedubes AS juga memperingatkan, gerakan demonstrasi dapat terjadi di kantor penyelenggara Pemilu 2019.

Seperti KPU di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Unjuk rasa juga dapat terjadi di kantor penyelenggara Pemilu 2019 yang berada di luar Jakarta, termasuk Surabaya dan Medan.

”Polisi Indonesia menyatakan akan menambah personel keamanan yang mengamankan kantor penyelenggara Pemilu 2019 dan lokasi lain di Jabodetabek.

Baca: Sempat Dihalang-halangi, Tanpa Perlawanan, Akhirnya DPO Narkoba Jaringan Lapas,Diringkus Polda Jambi

Baca: Pentingnya Silaturahmi, DPRD Kota Sungai Penuh, Gelar Buka Puasa Bersama Awak Media

Penutupan jalan dan gangguan lalu lintas yang signifikan diperkirakan terjadi di area di mana ada demonstrasi,” pesan Kedubes AS.

Memantau media massa

Demi keamanan, Kedubes AS mengimbau warga AS menghindari lokasi di mana demonstrasi terjadi dan berhati-hati apabila berada di dekat lokasi yang melibatkan massa.

Masyarakat juga diperingatkan untuk selalu memantau laporan terkini media massa serta mewaspadai lingkungan sekitar setiap saat.

Untuk menerima laporan keamanan terkini dari Kedubes atau Konsulat AS, masyarakat dapat mendaftarkan diri ke layanan informasi bernama STEP (Smart Traveler Enrollment Program).

Selain itu, informasi juga tersedia melalui halaman media sosial Kedubes dan Konsulat AS di Twitter dan Facebook. 

Prabowo Subianto, Mahfud MD, dan Jokowi (TribunJabar.com)
Tanggapan Mahfud MD

Apakah akan ada kerusuhan tanggal 22 Mei 2019, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD juga memberikan tanggapannya.

Tanggapan ini disampaikan Mahfud MD dalam video yang diunggah kanal YouTube Official iNews pada 15 Mei 2019 lalu.

Mahfud MD juga menyampaikan bahwa apa yang dikatakannya adalah pendapat pribadi.

Mahfud MD menyebut bahwa tidak akan terjadi apa-apa di 22 Mei 2019 mendatang.

"Saya pribadi tidak khawatir tanggal 22 Mei akan terjadi apa-apa," kata Mahfud MD.

Selama sebulan terakhir, kata Mahfud MD, dia sudah berkeliling ke seluruh Indonesia.

Baca: Polisi Tangkap Surya Elinda, Diduga Sebarkan Hoax Roti Beracun Kepada Peserta Demo di Bawaslu

Baca: GARA-Gara Dituduh Memperkosa Wanita Hamil, Pria Ini Dikeroyok Sampai Tewas: Polisi Lepaskan Tembakan

Dan hasilnya, masyarakat sudah tidak lagi meributkan Pemilu 2019.

"Saya ini sebulan terakhir ini berkeliling ke seluruh Indonesia. Jalan sendirian, tarawih ke mana-mana, masuk ke desa, nggak ada apa-apa orang ribut-ribut soal hasil pemilu. Oleh sebab itu, ribut-ribut itu hanya di Jakarta dan di medsos," katanya.

Berdasarkan hal tersebut itulah dia meyakini bahwa tidak akan terjadi apa-apa di 22 Mei 2019 mendatang.

"Sehingga saya optimis, tanggal 22 itu memang akan ada pengerahan massa.

Tapi nggak akan segaduh yang dibayangkanlah.

Kita lihat aja, semakin hari, semakin ada momen semakin berkurang kan.

Mulai partai banyak, kurang satu-satu, kemudian pada akhirnya tinggal sedikit lagi," kata Mahfud MD.

"Pada akhirnya nanti orang yang berbicara orang yang tadinya sudah tidak diperhitungkan sekarang sudah menjadi tokoh karena tokohnya mungkin sudah pergi, sudah tahu bahwa ini kurang bagus kalau diteruskan.

Sehingga saya akan melihat tanggal 22 Insya Allah redalah semuanya. Kita berdoalah semuanya. Apalagi ini bulan puasa," katanya. (*)

Baca: Jadwal Bundesliga Terakhir, Perebutan Juara Bayern Muenchen vs Dortmund, Selisih 2 Poin Siapa Juara?

Baca: Kapolda Jambi Irjen Pol Muchlis Resmikan Gedung SPKT, Kapolda: Jangan Segan untuk Melapor

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Amerika Serikat Peringatkan Indonesia Soal Potensi Teror 22 Mei Saat KPU Umumkan Pemenang Pemilu, http://kaltim.tribunnews.com/2019/05/17/amerika-serikat-peringatkan-indonesia-soal-potensi-teror-22-mei-saat-kpu-umumkan-pemenang-pemilu?page=all.

Editor: Rafan Arif Dwinanto

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved