Cuitan Keras Kaesang Pangarep saat Nama 'Sang Pisang' Dipakai Orang Lain, Mengapa Tak Menggugat?
Melalui cuitan di Twitter, Kaesang Pangarep mengungkapkan sejumlah alasan tak menyetujui nama brandnya ditiru pengusaha lain. Ternyata ini alasan ...
"Saya namain Sang Pisang di tol Jagorawi KM31," lanjutnya.
Entah cuitan tersebut bercanda atau tidak, namun Kaesang pun tetap tak terima jika nama usahanya itu dipakai oleh orang lain.
Kaesang melanjutkan, ia tidak bermasalah jika nama Sang Pisang hanya dipakai sebagai username di media sosial.
Namun jika nama dan logo Sang Pisang dipakai untuk berjualan, ia tidak pernah bisa menerimanya.
"Menggunakan username Sang Pisang di sosmed gak bisa dan gak akan saya permasalahkan
tetapi menggunakan logo atau nama yang menyerupain Sang Pisang untuk berjualan itu masalah bagi saya," tulisnya.
Ia melanjutkan, memiliki nama yang sama untuk sebuah bisnis usaha tidak disarankan.
Kaesang khawatir jika hal tersebut terjadi bisa berakhir di meja hijau.
"Bukan hal yang baik untuk menggunakan nama yang sama dengan brand lain karena bisa dibawa ke jalur hukum bila sudah keluar HAKI," jelas Kaesang.
Ia kemudian menyarankan agar para calon pengusaha sebaiknya mengecek nama-nama di PDKI Indonesia sebelum memberi nama usahanya.
Pada situs tersebut, ada sejumlah daftar nama yang sudah terdaftar.
"Yang lagi pengen bikin usaha, mungkin bisa cek https://pdki-indonesia.dgip.go.id untuk nama brand-nya sudah terpakai belom.
Sekedar edukasi saja," terang Kaesang.
Pada bagian akhir cuitan, Kaesang pun menginformasikan pemilik 'Sang Pisang Krispy 25' sudah mengganti nama brandnya menjadi Banana Picis.
Kaesang pun juga mempromosikan produk itu kepada warga Solo untuk mampir menjadi penglaris.