Pilpres 2019

Arief Poyuono Bersikukuh Tolak Bayar Pajak dan Sebut Pemilu Curang: Lebih Baik Bayar Zakat ke Tuhan!

Seruan Waketum Partai Gerindra, Arief Poyuono menolak untuk membayar pajak mendapat kritikan dari berbagai pihak. seperti Menteri Keuangan RI

Editor: Tommy Kurniawan
KOMPAS IMAGES
Arief Poyuono Bersikukuh Tolak Bayar Pajak dan Sebut Pemilu Curang: Lebih Baik Bayar Zakat ke Tuhan! 

Beberapa waktu lalu, Arief Poyuono mengatakan dirinya akan menolak untuk bayar pajak.

Hal itu sebagai bentuk protes atas pemerintahan yang menurutnya terbentuk dari hasil Pilpres 2019 yang curang.

“Tolak bayar pajak kepada pemerintahan hasil Pilpres 2019 yang dihasilkan oleh KPU yang tidak legitimate itu adalah hak masyarakat karena tidak mengakui pemerintahan hasil Pilpres 2019," kata Arief Poyuono.

Menjelaskan perihal maksudnya, Arief Poyuono pun mengatakan bahwa ucapannya itu akan berlaku pada seusai tanggal 20 Oktober 2019 nanti.

Hal itu diakui Arief Poyuono sebagai bentuk bahwa dirinya menolak pemerintahan yang terbentuk dari hasil Pemilu 2019.

"Pemboikotan bayar pajak itu dimulai nanti 20 Oktober 2019. Ketika terbentuk sebuah pemerintahan baru dari hasil Pemilu yang curang. Kenapa kita tidak perlu bayar pajak ? Karena kita kan tidak mengakui hasil Pilpres," pungkas Arief Poyuono dilansir dari tayangan CNN Indonesia edisi Jumat (17/5/2019).

Baca: Ulah Fatal Nagita Slavina Bikin Mama Rieta Menangis, Istri Raffi Ahmad Beri Pengakuan Dosa Ini

Baca: Prabowo Disebut Johnny G PLate Terisolasi dari Informasi, Riza Patria Malah Sewot Ungkit Kasus Ahok?

Baca: Novel Bamukmin Beberkan Tujuan Gerakan Kedaulatan Rakyat Prabowo: Berbagai macam cara kita tempuh!

Baca: Seusai Eks Ariel NOAH Lakukan Ini, Akhirnya Gisella Anastasia Restui Hubungan Gading Marten & Sophia

Baca: Isi Percakapan Sugeng dengan Korban Mutilasi Beberapa Menit, Perempuan Itu yang Minta Dimutilasi

Arief Poyuono ungkap alasannya ngotot tolak bayar pajak
Arief Poyuono ungkap alasannya ngotot tolak bayar pajak (Youtube channel CNN Indonesia)

Melanjutkan pernyataannya, Arief Poyuono pun menjabarkan perihal beberapa bentuk pemerintahan yang ada di dunia.

Termasuk dengan bentuk negara Republik yang diakui Arief Poyuono adalah berasal dari suara rakyat yang artinya juga suara Tuhan.

"Ada kan kalau di pelajaran sosial syaratnya sebuah negara itu sebuah pemerintahan. Ada negara yang sistemnya monarki, kerajaan itu kan dipercayai bahwa itu kan dipilih sama Tuhan. Yang kedua itu kan sistem Republik. Bentuk pemerintahan yang dibentuk dari hasil Pemilu, artinya dari suara masyarakat, suara Tuhan," ungkap Arief Poyuono.

Mengacu pada pernyataannya itu, Arief Poyuono pun mengungkap bahwa mayoritas rakyat Indonesia sebenarnya menolak hasil Pemilu 2019.

Artinya menurut Arief Poyuono, pemerintahan yang akan berlangsung nanti selama lima tahun tidak akan sah.

"Nah sekarang ini, bagaimana ketika masyarakat yang hampir mayoritas menolak hasil Pemilu. Artinya pemerintahan itu kan tidak sah. Sekalipun dipaksakan tapi kan kita bisa melakukan perlawanan tadi," imbuh Arief Poyuono.

Penjelasan yang diungkap Arief Poyuono itu rupanya menjadi dasar atau alasan dirinya menyerukan untuk tidak membayar pajak.

Sebab diakui Arief Poyuono, dirinya tidak mau membayar pajak kepada pemerintahan yang ia sendiri tidak akui.

"Artinya kita tidak mengakui hasil Pilpres ya kita tidak mengakui pemerintahan yang dibentuk dari hasil Pilpres 2019. Artinya kita tidak percaya membayar pajak kepada pemerintahan yang tidak kita percaya dan tidak kita akui. Kan pengelola pajak itu pemerintah. Ngapain kita bayar pajak ke dia ?" pungkas Arief Poyuono.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved