Terungkap 13 Penyakit Penyebab Ratusan Petugas KPPS Meninggal Dunia, Prabowo Subianto Minta Diusut

Penyebab meninggalnya ratusan petugas KPPS dalam Pemilu 2019 pada 17 April lalu memancing perhatian sejumlah pihak

Editor:
(KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)
Jenazah anggota KPPS 13 Perum Hegarmanah, Cianjur, Jawa Barat, Entis Tisna Sasmita (62) saat akan dibawa ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Entis meninggal setelah diduga kelelahan usai menjalankan tugas di TPS. 

TRIBUNJAMBI.COM - Penyebab meninggalnya ratusan petugas KPPS dalam Pemilu 2019 pada 17 April lalu memancing perhatian sejumlah pihak, bahkan kementerian Kesehatan melakukan pendalaman.

Hasilnya seperti dilansir Kompas.com terungkap 13 jenis penyakit penyebab meninggalnya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di 15 provinsi.

Seperti dikutip Antara, Minggu (12/5/2019), 13 penyakit tersebut adalah infarct myocard, gagal jantung, koma hepatikum, stroke, respiratory failure, hipertensi emergency, meningitis, sepsis, asma, diabetes melitus, gagal ginjal, TBC, dan kegagalan multiorgan.

 
Selain disebabkan 13 jenis penyakit itu, ada pula kejadian meninggal petugas KPPS karena kecelakaan. 

Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan di 15 provinsi, kebanyakan petugas KPPS yang meninggal di rentang usia 50-59 tahun.

Jumlah korban meninggal di DKI Jakarta 22 jiwa, Jawa Barat 131 jiwa, Jawa Tengah 44 jiwa, Jawa Timur 60 jiwa, Banten 16 jiwa, Bengkulu tujuh jiwa, Kepulauan Riau tiga jiwa, Bali dua jiwa, Kalimantan Selatan delapan jiwa. Kemudian, Kalimantan Tengah tiga jiwa, Kalimantan Timur tujuh jiwa, Sulawesi Tenggara enam jiwa, Gorontalo tidak ada, Kalimantan Selatan 66 jiwa, dan Sulawesi Utara dua jiwa.

Sekretaris Jenderal Kemenkes Oscar Primadi mengatakan, perlu dievaluasi soal padatnya tugas petugas KPPS.

“Nantinya kita akan bahas bersama KPU untuk perencanaan pemilu mendatang,” kata dia.

Ke depannya, kata dia, petugas pemilu yang dipekerjakan harus mempunyai kondisi kesehatan yang baik, lingkungan pekerjaan yang sehat, tidak merokok dan tidak terpapar asap rokok, ruangan yang cukup luas, dan ritme kerja serta jam kerja diatur dengan baik, dan memberikan porsi istirahat yang cukup.

 Prabowo Subianto Angkat Bicara

Capres Prabowo Subianto angkat bicara terkait ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia dalam Pemilu 2019.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam konferensi pers Prabowo mengenai situasi terkini Pasca-Pemilu 2019 seperti yang diunggah melalui channel YouTube GerindraTV, Rabu (9/5/2019).

Prabowo yang didampingi jajaranya yakni Badan Pemenangan Nasional (BPN) menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya ratusan petugas KPPS dalam proses Pemilu 2019.

Dengan tegas Ketua Umum Partai Gerindra itu menyatakan bahwa peristiwa tersebut belum pernah terjadi pada pemilu-pemilu sebelumnya.

Untuk itu Prabowo meminta supaya pihak yang berwajib bisa mengusut tuntas ratusan petugas KPPS yang meninggal dunia pada pemilu kali ini.

Menurutnya hal itu perlu dilakukan supaya lebih jelas apa yang terjadi sebenarnya, apakah ada unsur lain terkait itu.

"Hal ini belum pernah terjadi dalam sejarah pemilihan umum Republik Indonesia," ujar Prabowo.

"Kami sangat prihatin, kami bela sungkawa, dan kami mohon pihak yang berwajib untuk menyelesaikan dan mengusut hal ini sehingga jelas bagi semua unsur apa yang terjadi sebenarnya," sambungnya.

Bahkan Prabowo menyampaikan, BPN merasa perlu adanya visum dan pemeriksaan medis lebih lanjut terhadap ratusan petugas KPPS yang meninggal.

"Perlu ada, kami rasa suatu visum dan pemeriksaan medis mungkin kepada petugas-petugas tersebut yang meninggal,"

Simak dari menit 1.20.

Sementara diberitakan dari Kompas.com, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Viryan Aziz mengaku pihaknya telah melakukan audit medis terhadap meninggalnya petugas KPPS, Rabu (8/5/2019).

Hal itu disampaikan Viryan lantaran adanya desakan dari sejumlah pihak supaya KPU segera menginvestigasi penyebab terjadinya peristiwa tersebut.

"Tim investigasi saya pikir tidak relevan, yang relevan sekarang adalah kita ingin mengetahui dan sudah berjalan sejak awal," ujar Viryan di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (8/5/2019).

"Kami sudah komunikasi dengan Kemenkes, selain dukungan kesehatan, saat rekap kecamatan sudah mulai berjalan proses audit medis," tambahnya.

Ia mengungkapkan, pihaknya telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan melalui rumah sakit yang ada di setiap daerah.

"Jadi lewat jajaran Kemenkes di rumah sakit, di layanan kesahatan sudah bisa juga mendapatkan informasi sebab-sebab dari jajaran kami yang meninggal dunia," papar Viryan.

Kendati demikian, Viryan mengaku tidak mengatahui secara pasti apakah seluruh petugas KPPS yang meninggal lantaran kelelahan atau sebab lainnya.

Viryan mengatakan yang terpenting dalam mengahadapi beban pemilu ini dengan mencari solusi yang solutif kedepannya.

"Yang tahu yang di bawah, yang akan rapat, yang lebih punya kompetensi membahas dan kemudian mengetahui lebih dalam sebab-sebabnya," jelas Viryan.

"Namun point pentingnya ini beban pemilu seperti ini perlu kita cari solusi untuk ke depan," sambungnya.

berdasarkan data terakhir pada Selasa (7/5/2019) pukul 16.00 WIB, sebanyak 456 petugas KPPS meninggal dunia dan 4.310 petugas liannya jatuh sakit.

Jumlah tersebut belum termasuk petugas dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan kepolisian.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan  surya.co.id dengan judul Kemenkes Temukan 13 Jenis Penyakit ini Penyebab Meninggalnya Petugas Pemilu 2019, http://surabaya.tribunnews.com/2019/05/12/kemenkes-temukan-13-jenis-penyakit-ini-penyebab-meninggalnya-petugas-pemilu-2019.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved