Tata Cara dan Niat Mandi Wajib yang Benar, Bolehkah Dilakukan Setelah Masuk Waktu Imsyak?
Di bulan Ramadan pada malam hari pasangan suami istri diperbolehkan melakukan hubungan intim namun pada pagi harinya diwajibkan mandi wajib
7. Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali hingga sampai ke pangkal rambut atau kulit kepala dengan menggosok-gosokkannya dan menyela-nyelanya (Tidak wajib bagi wanita untuk mengurai ikatan rambutnya).
8. Mengguyur air ke seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan setelah itu yang kiri.
Sedangkan untuk mandi karena haidh dan nifas, tata caranya sama dengan mandi junub namun ditambahkan dengan beberapa hal berikut ini:
Pertama: Dianjurkan Menggunakan Sabun.
Hal ini berdasarkan hadis Aisyah radhiallahu ‘anha, yang bertanya kepada Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam tentang mandi wanita haid. Beliau menjelaskan:
“Kalian hendaklah mengambil air dan daun bidara, lalu wudhu dengan sempurna. Kemudian menyiramkan air pada kepalanya, lalu menggosok-gosoknya agak keras hingga mencapai akar rambut kepalanya. Kemudian menyiramkan air pada kepalanya. Kemudian engkau mengambil kapas bermisik, lalu bersuci dengannya.” (HR. Bukhari no. 314 & Muslim no. 332)
Hadis di atas merupakan dalil dalam hal ini: “…lalu menggosok-gosoknya agak keras hingga mencapai akar rambut kepalanya..”
Hadis ini menunjukkan tidak cukup dengan hanya mengalirkan air seperti halnya mandi junub, namun harus juga digosok, seperti orang keramas memakai sampo.
Artikel ini telah tayang di Tribunkaltim dan Tribunjateng.com dengan judul Mau Puasa, Ini Niat dan Cara Mandi Wajib yang Benar Bagi Pria dan Wanita, http://jateng.tribunnews.com/2019/05/02/mau-puasa-ini-niat-dan-cara-mandi-wajib-yang-benar-bagi-pria-dan-wanita?page=all.