Rekam Jejak Jenderal TNI Hendropriyono di Kopassus Saat Duel Melawan Komunis, Sampai Berdarah-darah
Banyak pengalaman Jenderal TNI A.M Hendropriyono saat masih bertugas di Kopassus, salah satu misinya yang fenomenal yakni ketika melawan kelompok komu
"Masih penuh Pak," jawabnya.
"Makanan buat berapa hari?" sambung Sintong.
"Masih ada Pak. Buat dua hari," jawab Hendropriyono.
"Cukup itu,' kata Sintong dengan tegas.
"Ini orang, saya benci bener dulu itu. Tetapi, sekarang saya salut!" kata Jenderal TNI (Purn) Hendropriyono 35 tahun kemudian.

Dalam upaya menerobos kepungan, Hendropriyono mengirim patroli ke utara tetapi terjadi kontak senjata.
Patroli ke barat juga terjadi kontak senjata, patroli ke timur menemukan jejak-jejak kaki, patroli ke selatan ada bekas bivak.
Komandan tim kemudian mengumpulkan semua perwira untuk memperoleh jumlah kekuatan musuh.
Akhirnya ada bagian paling tipis untuk di tembus, yakni ke selatan karena terlihat hanya ada empat orang.
Hendropriyono dan timnya pun nekat menerobos ke selatan dan akhirnya bisa keluar dari kepungan.
Duel Berdarah
Duel berdarah ini terjadi saat tim halilintar Kopassus yang dipimpin Hendropriyono tengah memburu petinggi PGRS/Paraku yang bernama Ah San.
Info soal Ah San akhirnya bocor melalui istrinya yang berkhianat, Tee Siat Moy.
Hendropriyono kemudian memimpin 11 prajurit Halilintar Prayudha Kopasandha (kini Kopassus) untuk meringkus Ah San hidup-hidup.
Mereka tidak membawa senjata api, hanya pisau komando sebagai senjata.
