GATOT Nurmantyo Blak-blakan Sebut Mahfud MD Berpotensi Gantikan Menko Polhukam Wiranto

TRIBUNJAMBI.COM-- Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo ternyata punya kenangan tersendiri tentang

Editor: ridwan
Kolase TribunWow
Jokowi, Gatot Nurmantyo dan Prabowo Subianto 

TRIBUNJAMBI.COM-- Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo ternyata punya kenangan tersendiri tentang purnawirawan jenderal yang kini ada di sekeliling Presiden RI Jokowi.

Hal ini diungkapkan Jenderal Gatot saat tampil di e-talkshow TV One baru-baru ini.

Gatot Nurmantyo membahas banyak hal.

Mulai dari k arier militernya hingga dukungannya ke Prabowo Subianto.

Gatot Nurmantyo juga ditanyai berbagai hal, mulai dari karir militer, sikap politik pasca-pensiun, hingga tanggapan mengenai pejabat militer dan pensiunan jenderal di lingkaran Presiden Jokowi.

Baca: Data Rekapitulasi Berbeda 85 Persen, Bawaslu Pertanyakan Data Hasil Pleno KPU Bungo

Nama-nama yang ditanyakan kepada Gatot yakni Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menko Maritim Luhut Pandjaitan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko hingga Menko Polhukam Wiranto.

"Panglima TNI. Pengganti saya. Kumisnya tebal," ucap Gatot menanggapi foto Marsekal Hadi Tjahjanto.

Setelah Panglima TNI, Gatot dihadapkan dengan foto Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

"Yang saya gantikan," kata Gatot.

Selanjutnya, adalah foto Menko Maritim Luhut Pandjaitan.

Baca: KISAH Pria Misterius yang Menampakan Diri di Rumah Angker Mengerikan, Ada Jailangkung dan Kain Kafan

Momen ini, jawaban Gatot lebih panjang.

"Menteri yang paling terkenal, di mana-mana," tuturnya.

Lantas, bagaimana tanggapan Gatot tentang Menko Polhukam Wiranto?

"Itu Pak Wiranto, Menko Polhukam. Menteri di segala rezim," ucap Gatot.

Tak hanya itu, Gatot juga memprediksi Wiranto akan diganti pada periode selanjutnya.

Baca: Ini Bacaan Doa Memasuki dan Keluar dari Masjid, Lengkap dengan Terjemahan Arab dan Latinnya

Nama Mahfud MD diyakini Gatot menggantikan Wiranto.

"Mungkin, Prof Mahfud MD yang gantikan beliau. Mungkin ya Mungkin.. ," jelas Gatot.

Gatot Blak-blakan Bahas Anggaran TNI dan Polri

Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengkritisi TNI di bawah pemerintahan Jokowi.

Gatot mengkritisinya dari sisi anggaran dan pengisian jabatan.

Baca: Mahfud MD Tanggapi Temuan Ribuan Form C1 Palsu: Untuk Beri Kesan bahwa yang Kalah Dicurangi

Gatot Nurmantyo menyampaikan kritikannya ketika hadir dalam acara pidato kebangsaan calon Presiden RI nomor urut 02 Prabowo Subianto di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/4/2019).

Gatot Nurmantyo diberikan kesempatan berbicara seusai Prabowo Subianto menyampaikan pidato kebangsaannya.

Jabatan

Dalam pidatonya, dia menyebut saat ini banyak jabatan strategis di TNI diisi oleh orang-orang yang bermasalah.

Baca: Ramalan Zodiak, Kamis 9 Mei 2019, Cancer akan Dibuat Jengkel, Leo Dipenuhi Kepercayaan Diri

Namun, ia tidak menyebut secara spesifik jabatan strategis apa yang dimaksud.

"Dan orang-orang yang bermasalah menempati jabatan-jabatan strategis," ujar Gatot Nurmantyo.

Gatot Nurmantyo lalu mencontohkan pencopotan Mayjen TNI Ilyas Alamsyah Harahap dari jabatan Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI.

Baca: Lionel Messi Ditinggalkan di Anfield oleh Bus Barcelona, Usai Kalah Telak dari Liverpool, Ada Apa?

"Begitu saya turun, semua yang terbaik dicabut. Kepala Badan Intelijen Strategis Mayjen TNI Ilyas, dia yang menyelesaikan Poso, tapi justru dicopot sekarang tanpa jabatan," kata Gatot Nurmantyo.

Mayjen TNI Ilyas Alamsyah Harahap pernah menjadi Komandan Kolakops TNI pada Operasi Tinombala.

Selain itu, ia juga menyebut pencopotan Direktur A Komandan Satuan Tugas intelijen, Panglima Divisi Infantri I, Panglima Divisi Infantri II, dan Komandan Jenderal Kopassus.

Awalnya Gatot menuturkan sejumlah persoalan yang tengah dialami oleh TNI saat ini.

Baca: Video Viral, Bocah Pemulung Rapikan Sandal Jemaah yang Sedang Salat

Dalam pidatonya, Gatot Nurmantyo menyampaikan sejumlah permasalahan terkait sektor nasional dan internasional.

Ia menyinggung persoalan anggaran TNI saat ini yang dinilai terlalu kecil.

Kemudian, ia membandingkan besaran anggaran yang diterima Polri.

Selain itu Gatot Nurmantyo juga mengkritik masalah pencopotan jabatan struktural di tubuh TNI.

Baca: Bawaslu Temukan Hasil Rekapitulasi Suara Berbeda, KPU Bungo Minta Adu Data DA1

Di sektor internasional, Gatot Nurmantyo menekankan soal global citizen atau penduduk global yang harus diwaspadai.

Anggaran TNI vs Polri

Mantan Panglima TNI itu menilai bahwa anggaran TNI saat ini berada dalam situasi yang kritis.

Ia mengatakan anggaran sekitar Rp 6 triliun mengecilkan institusi TNI.

Baca: 35 Nama Caleg di Merangin yang Menang di Pemilu 2019, Ada 10 Incumben

"Saat ini yang kritis adalah mulai dari segi anggaran," ujar Gatot Nurmantyo.

"Saya tidak menyalahkan siapapun juga, tapi sekarang ini saya perlu informasikan karena saya mantan Panglima TNI, semuanya benar-benar saja tapi ini dari segi anggaran mengecilkan Tentara nasional indonesia," kata Gatot Nurmantyo.

Di sisi lain, jumlah personel TNI mencapai 455 ribu orang dan memiliki ribuan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Gatot Nurmantyo juga membandingkan anggaran yang diterima Polri sebesar Rp 17 triliun.

Baca: Sinopsis Film San Andreas, Tayang Malam Ini di Bioskop Trans TV, Kisah Bencana Alam Hebat di Bumi

"Tetapi ada institusi yang tidak punya pesawat tempur, senjatanya pendek dan jumlah personelnya tidak sampai 3 ribu tapi anggarannya Rp 4 triliun dan Kepolisian Republik Indonesia Rp 17 triliun," kata Gatot Nurmantyo.

Saat mengawali pidatonya, Gatot sempat mengungkapkan alasan kenapa dirinya hadir dalam acara pasangan Capres dan Cawapres RI nomor urut 02.

Ia mengatakan, Prabowo Subianto meminta dirinya untuk berbicara terkait beberapa permasalahan yang tengah dihadapi bangsa ini.

Baca: Terungkap Sosok Dibalik Klaim Kemenangan Prabowo-Sandi, BPN Blak-blakan soal Sumber Klaim Tersebut

"Saya datang ke sini tidak ada lain karena Merah Putih, negara dan bangsa memanggil, untuk negara dan rakyat Indonesia, atas telepon dari beliau, Pak Prabowo, meminta saya hadir untuk bicara masalah kebangsaan di sini," ujar Gatot Nurmantyo.

Hadir dalam pidato kebangsaan tersebut para petinggi Badan Pemenangan Nasional (BPN), antara lain Fuad bawazier, Dahnil Anzar Simanjuntak, Sudirman Said, Sufmi Dasco Ahmad, Ahmad Riza Patria, Eddy Soeparno dan Priyo Budi Santoso, Dahlan Iskan, Rizal Ramli, Bambang Widjojanto, Natalius Pigai, Syafrie Sjamsoeddin, dan Rustriningsih.

Baca: Ribuan Hektare Lahan Pertanian di Kerinci Hilang, Alih Fungsi Lahan Jadi Pemukiman

(tribun-timur.com/tribun-medan.com)

Sebagian Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul GATOT Nurmantyo Sebut Mahfud MD Berpotensi Menggantikan Menko Polhukam Wiranto, dan juga telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Jenderal Gatot Bahas Jenderal Luhut & Jenderal Wiranto Menteri Semua Rezim, Mahfud MD Kandidat Kuat

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Jenderal Gatot Blak-blakan Sebut Mahfud MD Berpotensi Menggantikan Menko Polhukam Wiranto,

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved