Pilpres 2019
TNI AD Tanggapi Cuitan Rizal Ramli Soal Tentara Pangkat Letkol Sebut Laporan Babinsa Prabowo Menang
Kepala Staf TNI AD, Jenderal Andika Perkasa, kicauan Rizal Ramli di twitter soal pernyataan tentara pangkat Letkol yang mengatakan Prabowo Subianto
TRIBUNJAMBI.COM - Kepala Staf TNI AD, Jenderal Andika Perkasa, menyebut kicauan Rizal Ramli di twitter soal pernyataan tentara pangkat Letkol yang mengatakan Prabowo Subianto pemenang Pilpres 2019, adalah hoax.
Bahkan Jenderal Andika Perkasa mengatakan kicauan Rizal Ramli sudah mencemarkan nama baik TNI Angkatan Darat.
Cuitan Rizal Ramli yang juga tokoh pendukung Prabowo - Sandiaga Uno itu pun akhirnya berbuntut panjang.
Sebagaimana diketahui, Rizal Ramli mengunggah cuitan yang kontroversial itu pada Minggu (5/5/2019) sore.
Baca: Soal Prabowo Menang 62 Persen, Pengurus Partai Demokrat Bilang Hidayat Nur Wahid Salah Pahami Data
Baca: Begini Reaksi Jokowi saat Ditanya Soal Prabowo yang Sebut Dirinya Presiden Terpilih di Indonesia
Berikut cuitan lengkap Rizal Ramli yang dianggap TNI AD telah mencemarkan nama baik institusi Tentara Nasional Indonesia.
"Barusan belanja buah di supermaket. Didatangi ibu2 dan bapak yg saya tidak kenal.
Ibu2 katakan, "Pak Ramli harus bicara lebih keras, ini sudah ndak benar!
Kemudian datang seorang LetKol AD, "Pak ini sudah kebangetan, laporan2 Babinsa PS sudah menang. Bahkan di komplex Paspamres!"
Dua kalimat terakhir di cuitan Rizal Ramli itu membuat TNI AD angkat bicara.
Pada Senin (6/5/2019) siang, Jenderal Andika Perkasa sengaja menggelar temu wartawan singkat di kantornya.
Pertama, Andika menegaskan TNI AD atau Babinsa sama sekali memiliki data perolehan suara Pemilu 2019 di setiap TPS seperti yang dikatakan Rizal tersebut di twitter.
"Tidak benar TNI AD atau Babinsa memiliki data atau hasil Pemilu. Kami tidak ditugaskan mendata (hasil Pemilu 2019)," ujar Andika.
Bahkan, personel TNI yang ditugaskan membantu pengamanan pemungutan suara tidak diperkenankan masuk ke dalam TPS.
Dia menyebtu personel TNI hanya berada di sekitar saja.
Personel TNI masuk TPS apabila diminta penyelenggara Pemilu setempat maupun unsur kepolisian.
Itupun terjadi hanya pada situasi tertentu saja.
Misalnya, pada situasi yang membutuhkan keberadaan personel TNI.
"Jadi, tugas TNI AD sebagaimana yang ditugaskan Mabes TNI hanya pengamanan. Mulai dari masa kampanye, distribusi logistik, ketika pelaksanaan dan sampai selesainya nanti. Tugas kami purely pengamanan," terang dia.
Andika menilai, pernyataan Rizal Ramli tersebut agak aneh.
Sebab, hingga kini, Komisi Pemilihan Umum masih terus melakukan penghitungan perolehan suara berjenjang.
Lantas, bagaimana mungkin TNI AD dibilang sudah mempunyai hasil Pemilu 2019, sedangkan KPU saja belum?
"Apalagi jika dibilang kami memiliki formulir C1. Tidak ada seperti itu ya," ujar Andika.
Meski begitu, Andika memastikan pihaknya tak akan membawa Rizal ke ranah hukum.
TNI AD hanya meminta publik menyadari bahwa unggahan Rizal Ramli itu merupakan kabar bohong alias hoaks sehingga tidak patut dijadikan referensi.
"Satu-satunya harapan kami ini adalah, mohon (publik) tidak digunakan itu, itu datanya bohong. Menimbulkan persepsi seolah-olah TNI AD tidak netral. Siapa yang merugi? Saya yang rugi," ujar Andika.
TNI AD, ungkap Andika, akan menelusuri siapa personel TNI berpangkat Letnan Kolonel TNI AD yang disebut Rizal Ramli itu.
"Secara internal, kami pasti akan melakukan pemeriksaan terhadap yang diduga, apa dia Letkol AD atau pangkat lainnya dan kesatuan lain kita belum tahu," ujar Andika.
"Intinya, kami akan memproses hukum si pemberi informasi bohong (Letkol TNI AD) kepada salah satu tokoh bangsa. Kalau benar dia begitu, pasti akan kami proses," lanjut dia.
Andika sudah memerintahkan Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD dan Direktur Hukum TNI AD menelusuri siapa Letkol TNI AD yang disebutkan Rizal di dalam cuitan Twitter itu.
Saat ini, tim penyelidikan disebut-sebut sudah mulai berjalan.
Saat ditanya dari mana TNI AD akan memulai penelusurannya mencari si Letkol, Andika tidak mau menjawab rinci.
"Tak bisa kita buka. Tapi kami punya unsur pengamanan, kemudian Danpuspom, sebagai penyidik dalam sistem hukum militer. Mereka masing-masing akan bergerak mencari informasi," ujar Andika.
Ia sekaligus meminta apabila ada masyarakat yang mengetahui perihal informasi itu, maka diharapkan segera melaporkannya ke TNI AD.
Menurut Andika, memproses si Letkol jauh lebih penting daripada melaporkan Rizal ke kepolisian.
Sebab, informasi yang dikatakan Letkol kepada Rizal adalah berita bohong dan berpotensi menimbulkan persepsi bahwa TNI AD tidak netral dalam Pemilu 2019.
"Itu merupakan berita bohong yang membuat nama institusi kami tercemar," ujar mantan Panglima Komando Strategis TNI AD itu. Kompas.com berusaha menghubungi Rizal Ramli. Namun tidak kunjung direspons oleh mantan Menteri Koordinator Maritim tersebut.
Baca: Soal Prabowo Menang 62 Persen, Pengurus Partai Demokrat Bilang Hidayat Nur Wahid Salah Pahami Data
Baca: Begini Reaksi Jokowi saat Ditanya Soal Prabowo yang Sebut Dirinya Presiden Terpilih di Indonesia
Baca: Soal Prabowo Menang 62 Persen, Pengurus Partai Demokrat Bilang Hidayat Nur Wahid Salah Pahami Data
Baca: Begini Reaksi Jokowi saat Ditanya Soal Prabowo yang Sebut Dirinya Presiden Terpilih di Indonesia
Baca: Kaltim Disebut Jokowi Cocok Jadi Lokasi Ibu Kota yang Baru, Kelebihannya Dibandingkan Daerah Lain
Baca: Rumah Mendadak Goyang, Ibu Kaget Ternyata Anaknya Berhubungan Intim dengan Paman
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Buntut Cuitan Rizal Ramli, TNI AD Buru Letkol Pemasok Info Hoaks