Gatot Nurmantyo: Wiranto Bakal Digantikan Mahfud MD, Ini Katanya Soal Marsekal Hadi, Luhut Panjaitan

Gatot ditanyai berbagai hal, mulai dari karir militer, sikap politik pasca-pensiun, hingga tanggapan mengenai pejabat militer

Editor: bandot
Kolase/TribunWow
Mahfud MD dan Wiranto 

VIDEO LENGKAP;

Jenderal TNI Purnawiran Gatot Nurmantyo beberkan ancamannya kepada para Jenderal terkait politik praktis saat dirinya masih menjabat sebagai Panglima TNI.

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo mengaku pernah memberikan ancaman kepada para jenderalnya yang 'bermain' politik praktis.

Dilansir dari acara e-Talkshow yang dipandu oleh Wahyu Muryadi, Jumat (3/5/2019), ancaman Gatot Nurmantyo itu ia lontarkan dalam sebuah rapat saat masih menjabat sebagai panglima TNI.

Gatot Nurmantyo yang saat itu menjabat sebagai Panglima TNI memegang komando opersional tiga matra TNI (AD, AU, dan AL) mengancam akan membuat pelakunya 'merintih'.

"Saya sampaikan kepada perwira tinggi dalam rapat itu, saya ingatkan jangan bermain dengan politik praktis, kalau ada para jenderal yang bermain dengan politik praktis, bukan saya buat menderita, saya buat merintih," ujar Gatot.

Ia lantas menuturkan sejumlah kekhawatirannya bagi TNI yang melakukan hal demikian.

Baca: UPDATE Ramalan Zodiak Hari Ini Senin 6 Mei 2019, Cancer Sukses, Lawan Jenis Tertarik Denganmu Pisces

Baca: Viral Ayah Sesak Nafas Sakit Jantung Naik Motor Sendiri ke Rumah Sakit, Anak Hanya Belikan Bensin

Baca: Jadwal Pernikahan Jessica Iskandar Bocor, Ini yang Ditunggu-tunggu Penggemar

"Mengapa demikian, daripada merintih di neraka, karena sumpahnya saja setia kepada negara Republik Indonesia," ungkapnya.

Gatot menegaskan bahwa para jenderal tersebut telah melakukan sumpah setia dan hanya kepada Indonesia.

"Dan kalau namanya pemimpin sudah berpihak kepada salah satu politik. Seperti berpihak salah satu, pasti dia pelacur politik, rendah," kata Gatot.

"Yang kedua, pasti dia seorang pemimpin yang suatu saat rela mengorbankan anak buahnya untuk kariernya dia, untuk pangkat dan jabatannya, itu tabu bagi TNI," jelasnya kembali.

"Apalagi pangkat jenderal, tidak boleh seperti itu, maka saya ingatkan dengan cara yang keras, supaya ingat selalu, kalau tentara ndak tahu diancam, kalau panglima ngomong begitu, 'wah wow sekali' itu sesuatu yang tabu," ujar Gatot yang mendapat tepuk tangan penonton studio.

Kisahkan Peringatkan Jenderal TNI tak Terlibat Politik Praktis

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengkisahkan pertemuan para elite di TNI yang masih menjabat maupun purnawirawan.

Elite tersebut yakni Panglima TNI menjabat Marsekal Hadi, mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto, dan Jenderal TNI Purnawirawan Hendropriyono.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved