Ramadan 2019
Apakah Pacaran dan Menangis Membatalkan Puasa? VIDEO Kajian Ustaz Abdul Somad dan UAH
Berikut jawaban lugas yang disampaikan Ustadz Abdul Somad terkait sejumlah permasalahan yang ditanyakan kalangan jamaah.
Apakah Pacaran dan Menangis Membatalkan Puasa? VIDEO Kajian Ustaz Abdul Somad dan UAH
TRIBUNJAMBI.COM-Pacaran dan menangis termasuk yang membatalkan puasa? ini jawaban Ustadz Abdul Somad cocok untuk ramadan 1440 H ini.
Ustadz Abdul Somad senantiasa menyediakan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang yang berkecamuk di kalangan umat Islam.
Khususnya, saat ramadan, sejumlah pertanyaan banyak disampaikan pada Ustadz Abdul Somad.
Misalnya terkait dengan yang bisa membatalkan puasa seperti anggapan menangis bisa batal puasa, juga pertanyaan tentang pacaran di saat menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Ikuti Firasatnya, Polantas Ipda Tatang Diganjar Penghargaan, Motor Dinasnya Hancur Ganjal Truk
Setelah MUI, Andre Taulany Datangi Ustaz yang Kena Sepet Adisomad, Tanggapan UAH Begini
Beredar, Ada Letkol Sebut TNI Punya Data 02 Menang, KSAD Jendral Andika Bentuk Tim Khusus
Ferdinand Hutahaean dari Demokrat: Logikanya Tak Mungkin Prabowo Menang di Angka 62 Persen
Ferdinand Hutahaean: Jokowi-Maruf Menang, Demokrat Keluar dari Koalisi Prabowo
Berikut jawaban lugas yang disampaikan Ustadz Abdul Somad terkait sejumlah permasalahan yang ditanyakan kalangan jamaah.
Menjelang azan Subuh, kata Ustadz Abdul Somad, perbanyak istighfar.
"Paling bagus istighfar menjelang azan Subuh, pada waktu sahur mereka banyak-banyak beristighfar," katanya.
Menurut Ustadz Abdul Somad, saat Ramadan banyak artis muncul di televisi menggunakan rok pendek, pakaian pendek, sehingga banyak mengundang dosa.
"Kalau sudah masuk Ramadan, artis tak pakai jilbab, pakai celana pendek, rok pendek, hanya buat dosa saja," katanya.
Menurut Uztadz Abdul Somad, memerbanyak istighfar itu bisa dilakukan umat Muslim.
"Berhenti menonton, ambil tasbih, istighfar," katanya.
Pertanyaan terkait ibadah di puasa juga disampaikan jamaah tentang pacaran meski di bulan puasa.
Terkait pertanyaan itu, berikut jawaban yang disampaikan Ustadz Abdul Somad.
"Ibadah dalam Islam ada targetnya, ada visi misinya."
"Puasa itu apa tujuannya?"
"Puasanya gugur, kewajiban puasanya gugur, tapi pahalanya tidak ada."
"Meninggalkan cakap yang tak baik
"Dia tinggalkan makan, tinggalkan minum, kalian yang pacaran, berhentilah, buanglah mantan pada tempatnya," katanya.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan tentang anggapan yang ada di sejumlah kalangan terkait dengan saat puasa, tiba-tiba menangis.
"Menangis tak batal, ada kata kawan saya, menangis batal, menangis sambil minum es teh."
"Kala istri menangis, sambil minum, batal," katanya.
Sementara itu, terungkap tata cara berwudlu sebenarnya sama saja di bulan Ramadan dan di luar bulan Ramadan.
Meski demikian, banyak kalangan yang bertanya, bagaimana kalau ada air wudlu sampai masuk tubuh lewat tenggorokan dan hidung, yang terjadi saat wudlu.
Karena itu, solusi yang disampaikan Ustadz Adi Hidayat terkait wudlu bisa menjadi cara untuk mengatasi persoalan ini.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, orang sebaiknya berhati-hati untuk menelan air wudlu melalui berkumur-kumur dan saat menghirup air ke dalam hidung.
"Sesungguhnya cara wudlu dalam Ramadan tidak ada bedanya dengan di luar Ramadan, terkait yang dipandang makruh, sebaiknya meninggalkannya."
"Sunnah Istinsyaq adalah berkumur-kumur dan menghirup air ke dalam hidung," kata Ustadz Adi Hidayat dalam sebuah ceramahnya.
Ibadah sunnah saat wudlu selama bulan Ramadan yang bisa ditinggalkan adalah kumur-kumur dan menghirup air ke dalam hidung.
Meski demikian, ibadah itu bisa dilakukan kembali di saat akan menjalankan salat Maghrib setelah berbuka, salat Isya, dan di waktu sebelum salat Subuh tiba.
Demikian halnya dengan kegiatan untuk menggosok gigi sebaiknya dilakukan sebelum waktu salat Subuh tiba, sebelum azan Subuh berkumandang.
Sejumlah kalangan memang memilih untuk berhati-hati dalam kaitan menjalankan ibadah.
Misalnya, dengan meninggalkan berkumur dan menghirup air lewat hidung, soalnya ada larangan untuk orang berpuasa memasukkan makanan atau minuman ke tubuhnya.
Dikhawatirkan, mereka yang berkumur akan sulit untuk membedakan mana air wudlu dan mana air ludah, sehingga dikhawatirkan bisa membatalkan puasa.
Hanya kalangan anak-anak yang tampaknya masih melakukan kumur-kumur di saat melakukan wudlu.
Di kalangan anak-anak populer istilah buka diam-diam dengan singkatan budi.
Salah satu kesempatannya adalah melalui kegiatan berkumur saat wudlu, yang berpotensi memasukkan setetes air ke tenggorokan yang sedang dilanda kehausan.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa di saat Ramadan jangan tinggalkan ibadah.
"Para sahabat saat Ramadan itu gembira dan umumnya akan memersiapkan diri."
"Kalau Anda mendapatkan Ramadan jangan pernah matikan malamnya, 15 menit, 30 menit, salat sunnah nilainya 80 tahun bahkan lebih," katanya.
Dalam kesempatan ceramah, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, sejumlah hadis populer sebenarnya adalah hadis palsu.
Misalnya, kata Ustadz Adi Hidayat, hadis yang menyatakan, tidur saat puasa adalah ibadah.
"Justru di saat puasa, umat Musli diminta untuk meningkatkan ibadah, kalau tidur bagaimana mungkin meningkatkan ibadah," katanya.
Sejumlah hadis yang populer lainnya dianggap sebagai hadis sahih, tapi menurut Ustadz Adi Hidayat, sebenarnya itu adalah hadis palsu.
"Secara kalimat, memang benar, tapi Nabi Muhammad SAW tidak pernah menyatakan seperti itu, maka hadis-hadis yang populer itu di kitab hadis-hadis palsu saja tidak saya temukan."
Ikuti Firasatnya, Polantas Ipda Tatang Diganjar Penghargaan, Motor Dinasnya Hancur Ganjal Truk
Setelah MUI, Andre Taulany Datangi Ustaz yang Kena Sepet Adisomad, Tanggapan UAH Begini
Beredar, Ada Letkol Sebut TNI Punya Data 02 Menang, KSAD Jendral Andika Bentuk Tim Khusus
Ferdinand Hutahaean dari Demokrat: Logikanya Tak Mungkin Prabowo Menang di Angka 62 Persen
Ferdinand Hutahaean: Jokowi-Maruf Menang, Demokrat Keluar dari Koalisi Prabowo
"Demikian pula di kitab hadis sahih seperti Bukhari, Muslim, hadis-hadis populer itu tidak akan ditemukan karena di kitab hadis palsu saja tidak ditemukan," katanya.
Ustadz Adi Hidayat mencontohkan bunyi kalimat kebersihan adalah sebagian dari iman dan makan sebelum lapar berhenti sebelum kenyang adalah dua hal yang dianggap hadis.
Ternyata, kata Ustadz Adi Hidayat, itu adalah bukan hadis.
"Maknanya bagus, tapi itu bukan hadis, apalagi dianggap hadis yang sahih," katanya.
*
TONTON VIDEO: Detik-detik Pesawat Sukhoi Terbakar saat Mendarat Darurat, Puluhan Orang TewasIKUTI INSTAGRAM KAMI: TER-UPDATE TENTANG JAMBI
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Jawaban Lugas Ustadz Abdul Somad tentang Menangis dan Pacaran Bisa Membatalkan Puasa atau Tidak