Pilpres 2019

Mardani Ali Sera Haramkan Tagar '2019GantiPresiden', Politisi PDIP Sebut Sikap Seorang Negarawan

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hardiyanto Kenneth memberi komentar soal ucapan Wakil Sekretaris TKN Joko Widodo, Jokowi-Maru

Editor: andika arnoldy
istimewa
PARTAI PDIP 

TRIBUNJAMBI.COM- Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hardiyanto Kenneth memberi komentar soal ucapan Wakil Sekretaris TKN Joko Widodo,  Jokowi-Maruf Amin yang juga merupakan inisiator #2019gantipresiden, Mardani Ali Sera.

Komentar itu disampaikan Hardiyanto melalui keterangannya kepada Tribunnews.com, Minggu (5/5/2019).

Diketahui bahwa Mardani mengharamkan gerakan ganti presiden untuk digaungkan kembali.

Menanggapi hal tersebut, Hardiyanto mengatakan bahwa sikap yang diambil oleh ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera itu lantaran telah menyadari bahwa masa kampaye Pilpres 2019 sudah usai.

"Sikap beliau (Mardani Ali Sera) yang mengharamkan hastag ganti presiden 2019, merupakan sikap dari seorang negarawan sejati karena beliau sadar masa kampanye Pilpres 2019 sudah berakhir," ujar Hardiyanto.

Untuk itu, dirinya juga meminta kepada warga supaya ikut menghormati hasil penghitungan suara real count oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) nanti.

Tak hanya kepada masyarakat biasa saja, namun imbauan itu juga diperuntukan kepada elite politik supaya mendukung pilpres dapat berjalan dengan kondusif.

Baca: Manfaat Madu Saat Berpuasa, Diantaranya Cegah Bau Mulut dan Sebagai Antibiotik

Baca: Kesalahan Situng Sudah 224 Kali, Cawapres Sandiaga Uno Minta Situng Milik KPU Diaudit, Ada Tak Cocok

Baca: Real Count KPU Senin (6/5) Jokowi-Maruf Menang Telak di Bali 91,68 Persen, Prabowo-Sandi 8,32 Persen

Menurutnya, hal itu perlu disampaikan untuk mengingat bahwa sudah saatnya membangun bangsa menjadi lebih maju lagi tanpa ada perpecahan.

"Apapun hasil Pilpres dan Pileg 2019 yang KPU umumkan nanti wajib kita hormati, dan sudah saatnya kita bersama-sama membangun Indonesia agar lebih baik,sejahtera dan lebih maju lagi," ajak Hardiyanto.

Baca: Rocky Gerung: Sistem sudah Dikunci, Algoritma Sudah Dibius, Indonesia Lawyers Club Cuti Panjang

Diberitakan sebelumnya dari Kompas.com, Mardani mengatakan pada 13 April telah mengharamkan gerakan ganti presiden untuk disebutkan lagi.

Menurutnya hal ini karena kompetisi pemilu telah usai dan tidak ada lagi masa kampanye.

"Per 13 April saya sudah mengharamkan diri tidak boleh teriak lagi ganti presiden. Sudah selesai. Kenapa? karena itu sudah hari terakhir kampanye," ujar Mardani saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (3/5/2019).

"Kalau sekarang apalagi sudah selesai kompetisinya. Kita kembali normal. Ganti presiden sudah tutup buku," katanya.

Mardani pun meminta agar siapun nanti yang menjadi presiden terpilih agar dapat dihormati.

Dan apabila ada terjadi beberapa masalah diselesaikan sesuai dengan koridor hukum.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved