Niat Awal Ingin Jadi TNI AD, Cewek Cantik Ini Banting Setir Jadi Security, Begini Kisah Pilunya

Sang ayah yang berprofesi sebagai TNI AD, ingin diikuti jejaknya oleh Diana.

Setelah lulus SMA pada 2014, Diana berjuang mengikuti rangkaian seleksi ketat untuk menjadi Kowad.

Ia berhasil masuk tahap akhir seleksi di tingkat pusat.

Saat itu, ia satu-satunya peserta perempuan yang berasal dari daerahnya, Subang.

Namun, takdir berkata lain. Ia gagal pada seleksi tersebut.

Perjuangannya tampak sia-sia. Padahal, tenaga dan pikirannya terkuras untuk mengikuti seleksi yang sangat ketat.

Walaupun tak bisa menggapai cita-citanya, ia tetap bersyukur dan semangat.

Berikut ini pernyataan Diana yang mengharukan:

"Gini ceritanya, lagi throwback perjuangan waktu daftar Secaba-PK'22 tahun 2014.

Inget banget deh bolak-balik Cianjur-Subang-Bandung untuk legalisir Ijazah dan Rapot SD, SMP doang ya awalnya cuma iseng daftar sih, eh Alhamdulillah Allah ngasih kelancaran.

Aku adalah perempuan satu-satunya perwakilan Subang yang lolos ke Pusat (seleksi Pusat se-Indonesia/antar Kodam di Pusdikkes Cijantung Jakarta).

Alhamdulillah walaupun gugur di Pantokhir Pusat tapi aku merasa bangga sudah berjuang sejauh itu dan aku mampu melewati semua test dari tingkat PanDa di Anjendam Bandung,

Lalu test Kesehatan Jiwa, tes Kesehatan, test Jas, test MI, test Psikotes, tes Parade di Pusdikkes enggak semua perempuan bisa melewati test itu.

But, ini mungkin jalan Allah yang udah Allah kasih buat aku, Allah ingin aku menjadi Sarjana dulu saja, dan aku yakin Allah tau mana yang terbaik untuk masa depanku (Ini pake baju ayah yang lagi digantung dikamarnya)."

Ketegaran Diana ini membuatnya pantang menyerah.