Pilpres 2019

Arsul Sani Sebut 'Jangan Lebay' Jika Ada Salah Input Data C1 Tak Berarti Untungkan Jokowi-Maruf

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasioanal (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Arsul Sani angkat bicara terkait kabar salah input data C1 di Sistem

Editor: Tommy Kurniawan
IST
Arsul Sani Sebut 'Jangan Lebay' Jika Ada Salah Input Data C1 Tak Berarti Untungkan Jokowi-Ma'ruf 

Arsul Sani Sebut 'Jangan Lebay' Jika Ada Salah Input Data C1 Tak Berarti Untungkan Jokowi-Ma'ruf

TRIBUNJAMBI.COM - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasioanal (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Arsul Sani angkat bicara terkait kabar salah input data C1 di Sistem Perhitungan (Situng) web Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang kini tengah ramai diperbincangkan.

Dilansir oleh TribunWow.com, hal itu disampaikan Arsul Sani melalui akun Twitter miliknya, @arsul_sani, Kamis (25/4/2019).

Arsul Sani menegaskan bahwa kesalahan input data C1 bukan berarti pasti menguntungkan paslon 01, Jokowi-Ma'ruf Amin.

Untuk itu, ia mengatakan supaya sejumlah pihak tidak berlebihan dalam menyikapi kesalahan input data.

Baca: Intip Ruang Hitung Suara Kubu Capres Jokowi-Maruf 01 dan Prabowo-Sandi 02, Begini Tampilannya

Baca: Irwan Mussry Kenakan Jaket Seharga Nyaris Rp 200 Juta, Saat Temani Maia Estianty Belajar Membordir

Baca: Ulah Nikita Mirzani Bikin Kriss Hatta Muak hingga Tendang Pintu, Si Nyinyir Ketawa Dipersidangan

Baca: Ini yang Bakal Terjadi Besok Menurut Ramalan Zodiak 26 April 2019, Cobalah Berempati

"Salah ketik data C1 TIDAK berarti @jokowi - @KHMarufAmin_ pasti yg diuntungkan.

Ada mekanisme koreksi dlm rekapitulasi di tingkat atasnya.

Silakan dikoreksi. Jd jangan lebay menyikapinya," ujar Arsul Sani.

Kicauan Arsul Sani soal salah input data C1, Kamis (25/4/2019).
Kicauan Arsul Sani soal salah input data C1, Kamis (25/4/2019). (Twitter/@arsul_sani)

Tanggapan KPU soal Banyaknya Laporan Salah Input Data

Komisioner KPU, Pramono Ubaid Tanthowi memberikan penjelasan terkait banyaknya masyarakat yang melaporkan ada kesalahan input data Sistem Informasi Perhitungan (Situng) KPU dari sejumlah wilayah di Indonesia.

Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Pramono melalui teleconference di program Kabar Petang tvOne, Senin (22/4/2019).

Pramono menjelaskan, bahwa pihak yang melakukan entry data di situng KPU ini bukanlah KPU RI.

"Yang melakukan scan, upload, dan entry itu kan petugas entry di tingkat KPU Kabupaten/Kota," jelas Pramono.

Baca: Harga Oppo F11 Pro Avengers Edition Avengers: Endgame, Spesifikasi dan Beda Dengan yang Biasa

Baca: TERKINI Bom di Sri Lanka, Data Sementara 359 Orang Tewas, 18 Tersangka Ditangkap Ini Identitasnya

Baca: Beredar Inisial 8 Sosok Mirip Artis dan Atlet di Video Mesum yang Viral, Pria Misterius Minta Maaf

Baca: Pria Berkacamata Tiba-tiba Muncul, Ngaku Orang yang Sebarkan Video Panas Atlet dan Artis

Karenanya, terang Pramono, KPU RI tak mungkin melakukan kesalahan input data itu secara sengaja.

"KPU RI tidak punya kemampuan untuk bagaimana menggerakkan mereka, memengaruhi mereka agar menambahkan di salah satu pihak, atau mengurangi di salah satu pihak. Tentu kami nggak punya kemampuan untuk itu," tegas Pramono.

Tak hanya itu, Pramono juga menjelaskan bahwa situng KPU itu bukan menjadi dasar perhitungan KPU.

"Betul-betul situng itu hanya untuk kebutuhan publikasi, sama sekali tidak memengaruhi proses penetapan hasil pemilu yang penetapannya itu melalui proses rekapitulasi secara berjenjang di tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional," jelas Pramono.

"(Perhitungan) itu dilakukan secara manual, terbuka, dan secara partisipatif. Itu yang harus lebih penting kita tekankan," tandasnya.

Simak videonya mulai menit ke 24.35:

Ketua KPU sebut kesalahan input disebut human error

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan pihaknya tidak berniat curang, terkait kesalahan memasukkan data pada sistem informasi penghitungan (situng).

Dikutip dari WartaKotaLive.com, menurutnya adanya kesalahan input lantaran human error atau kesalahan manusia.

"Kalau ada yang menduga bahwa kami lakukan kecurangan, masa kami publikasikan? Jadi saya tegaskan tidak ada niat untuk curang. Kalau terjadi karena kesalahan input, itu saya menduga murni karena kesalahan human error," tutur Arief Budiman di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Sabtu (20/4/2019).

Ia juga mengatakan petugas KPU yang bekerja hampir 24 jam bisa melakukan kesalahan lantaran kelelahan.

"Kalau salah input kan kita lakukan koreksi. Jadi yang perlu diingat oleh teman-teman itu begini, dimulai dari TPS, KPPS itu bekerja, sebagian dari mereka bahkan lebih dari 24 jam mulai pukul 06.00 WIB kan mereka sudah persiapkan," jelas Arief Budiman.

Sedangkan Arief Budiman mengatakan saat ada kesalahan data, pihaknya akan segera membenarkan.

(TribunWow.com/Atri/Roifah)

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved