OPERASI Kopassus 3 Menit Bikin Geger Dunia, Awalnya Pers Asing Remehkan Seperti Mau Piknik
TRIBUNJAMBI.COM--Tanggal 29 Maret, 35 anggota Kopassandha atau sekarang bernama Kopassus meninggalkan
Operasi pembebasan sandera DC-9 Woyla mengangkat nama Kopassus TNI AD ke jajaran pasukan elite dunia.
Tak ada satu pun sandera yang terluka dalam misi ini.
Lima orang pembajak berhasil ditembak mati.
Baca: Kondisi Istri SBY Kini, Ditanya Tentang Kondisi Ani Yudhoyono, AHY Tak Sanggup Menahan Air Mata
Keseluruhan operasi tanggal 31 Maret 1981 ini hanya berlangsung tiga menit.
Keberhasilan ini membuat dunia tercengang.
Mereka tak menyangka pasukan Indonesia bisa melakukan operasi khusus yang selama ini baru dilakukan militer negara maju.
Belakangan terungkap, tak cuma negara lain yang ragu dengan peluang keberhasilan operasi.
Bahkan Kepala Operasi Letjen Benny Moerdani pun memperkirakan keberhasilan timnya hanya 50:50.
Benny ternyata menyiapkan 17 peti mati dalam operasi itu.
Hal itu sesuai dengan perkiraan Benny bakal jatuh banyak korban dalam misi pembebasan sandera.
Baca: Produk Tembakau Altrenatif di Daerah Ini Berkembang Pesat, Dorong Pertumbuhan UMKM
Perkiraan yang ternyata meleset karena usai operasi hanya dibutuhkan lima peti jenazah, itupun diperuntukkan bagi para pelaku teror seperti dikutip dari buku Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando yang ditulis Hendro Subroto dan diterbitkan Penerbit Buku Kompas tahun 2009. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Operasi Kopassus yang Menggegerkan Dunia Dalam 3 Menit, Satu Nyawa Melayang,