Viral Skripsi Setebal 1000 Halaman Ternyata Ini yang Dibahas dalam Tulisannya tentang Artis Branding

Bukan tanpa sebab pasalnya skripsi itu disebut-sebut setebal 1.000 Lembar lebih. Rupanya, skripsi setebal 1.000 halaman itu milik Lisa Stefanny.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Nur Ika Anisa/Surya
Skripsi setebal 1.150 halaman ini juga sempat viral di media sosial instagram karya alumnus Ubaya Surabaya 

Viral Skripsi Setebal 1000 Halaman, Ternyata Ini yang Dibahas dalam Tulisannya

TRIBUNJAMBI.COM - Bebebrapa waktu kebelakang media sosial diramaikan dengan skripsi yang tengah viral,

Bukan tanpa sebab pasalnya skripsi itu disebut-sebut setebal 1.000 Lembar lebih.

Rupanya, skripsi setebal 1.000 halaman itu milik Lisa Stefanny, lulusan Fakultas Bisnis dan Ekonomi Universitas Surabaya (Ubaya).

Perempuan yang lulus pada September 2018 ini tak menyangka, tugas skripsi 1.000 lembar itu akan viral.

Baca: Grace Natalie dan Tsamara Amani Diajak Cak Imin Gabung PKB, Jawaban Ketum PSI Singgung Pemilu 2024

Baca: Harga Ayam di Pasar Angsoduo Rp38 Ribu Per Kg, Sejumlah Sembako Turun Harga

Lantas, apa yang dibahas Lisa dalam skripsi 1.000 lembarnya ini?

Rupanya, skripsi 1.000 lembar itu membahas eksploratori artis brand building yang mengarah ke make up artist, fashion desainer, dan fotografi.

"Saya suka topik itu dan memang benar-benar saya ingin dari dulu neliti itu," kata Lisa Stefanny, Minggu (21/4/2019).

Dari skripsinya tersebut, perempuan asal Surabaya ini juga mengasah hobinya bertemu dengan senior-senior make up artis.

"Cita-cita dari dulu make up artis, jadi senang bertenu banyak make up artis yang expert di bidangnya dan bisa kenal mereka sharing," kata alumnus Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya.

"Studinya kualitatif, membangun branding artis seniman seperti make up artis, fashion desainer dan fotografi Surabaya."

"Aku kalaborasikan dengan bahan kuliah ekonomi," kata Lisa Stefanny.

Pengerjaan skripsi 1.000 lembarnya itu, bukanlah tanpa kendala.

Lisa mengungkapkan, jurnal skripsinya sempat ditolak dosen dan harus mengikuti lomba kampus.

"Capek ada dan typo yang sulit karena dari 1.000 lembar harus diperiksa, kerangka pikir yang lumayan ribet," katanya.

Namun, Lisa mengaku lega menulis skripsi 1.000 lembar sehingga dapat mengantarkannya ke wisuda.

"Saya senang karena dapat ilmu baru, kenal make up artis, fashion desainer dan fotografer," kata dia.

Baca: Kapolda Jambi Turun Langsung Pantau Pleno Penghitungan Suara di PPK Kota Jambi dan Muarojambi

Baca: Luhut Pandjaitan Utusan Jokowi Sudah Komunikasi dengan Prabowo Subianto, Mereka Ketawa-Ketawa

Butuh Satu Bulan Lebih

Lisa mengungkap motivasinya menyusun skripsi setebal seribu lembar lebih.

Skripsi seribu lembar tersebut dikerjakannya sekitar 45 hari saat berada di perkuliahan semester delapan.

"Butuh 1,5 bulan itu pun karena saya harus ikut lomba dulu di Bandung jadi baru bisa dikerjakan semester delapan," kata Lisa.

Skripsi setebal 1.150 halaman ini juga sempat viral di media sosial, khususnya Instagram, di kalangan kampus.

Di balik skripsi yang viral di Instagram (IG) itu, Lisa Stefanny mengungkap motivasinya lantaran tugas akhir itu mengulas tentang hobinya.

"Pembahasannya tentang fashion desainer, makeup artist dan fotografi," kata perempuan yang menggeluti hobi sebagai makeup artis.

Beberapa balada pengerjaaan skripsi juga dirasakannya.

Mulai dari harus membagi waktu dengan lomba kampus maupun mengoreksi lagi kerangka berpikir dari seribu lembar skripsi tersebut.

Lisa mengaku harus memacu semangatnya untuk mengebut wawancara bersama beberapa informan skripsinya.

Dirinya juga harus mengoreksi ulang bacaan salah ketik di 1.150 halamannya itu sebelum akhirnya sidang skripsi.

"Waktu ngerjain dinikmati saja, sudah direncanakan juga karena memang mau meneliti apa yang saya suka," kata dia.

Baca: Ketua KPPS di Lampung Utara Ditembak dan Dirampok, Saksi Dengar Dua Letusan

Baca: Jokowi Utus Luhut Temui Prabowo, Fadli Zon Sindir Ada The Real President, Bukan Prabowo

Gerakan 2019 Ganti Presiden yang sering digaungkan oleh Mardani Ali Sera dan Neno Warisman berhasil membuat Regita Anggia meraih IPK sempurna di Universitas Padjajaran.

Tak main-main, Regita mendapatkan nilai IPK sempurna yakni 4,00 dan mendapatkan gelar sebagai wisudawan terbaik di Program Sarjana pada Wisuda Gelombang II Tahun Akademik 2018/2019.

Kisah Regita juga turut diunggah oleh Mardani Ali Sera melalui Twitter miliknya, @MardaniAliSera, Sabtu (9/2/2019).

Dalam kicauannya, Mardani memuji Regita yang menuliskan skripsi dengan dasar Gerakan 2019 Ganti Presiden yang sering bertengger di sosial media.

"Wisudawan terbaik UNPAD, judul skripsinya: "Pengaruh Sikap pada #2019GantiPresiden sebagai Gerakan Populis Terhadap Partisipasi Politik Pemilih Pemula Universitas Padjadjaran Melalui Penggunaan #2019GantiPresiden di Media Sosial," tulis Mardani Ali Sera sambil memberikan emotikon.

Dilansir oleh situs unpad.ac.id, diketahui Regita yang diwisuda pada Rabu (6/2/2019) merupakan mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi.

Regita mengatakan semenjak awal masuk kuliah, dirinya telah termotivasi untuk mendapatkan nilai sempurna karena seniornya pernah mengalami hal yang serupa.

Baca: Ketua KPU Depok Akui Human Error, 02 Dapat 148 Dientri 3, Untuk 01 Naik Drastis

Regita merupakan mahasiswi yang aktif di kelas walaupun ia mengakui dirinya bukan orang yang senang membaca buku. Mahasiswi ini pernah meraih sejumlah gelar juara di beberapa kompetisi antar kampus.

“Ke depannya saya ingin terus meneliti, karena amat sangat senang penelitian, lalu ingin lebih baik juga, dan ingin melampaui batas," ujar Regita.

Diketahui, Mardani Ali Sera yang merupakan penggagas Gerakan 2019 Ganti Presiden pernah menjelaskan terkait tagar yang digaungkannya tersebut.

Disampaikan Mardani Ali Sera saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa, ia menjelaskan awal mula gerakan tersebut, Rabu (5/9/2019).

"Tidak ada dalam pikiran saya untuk menggerakkan kondisi yang seperti sekarang. Jadi ceritanya itu diundang ke satu stasiun TV, kemudian ada dialog, tapi kok kayaknya nggak seimbang, yang memuji Pak Jokowi bagus banyak sekali," ujar Mardani Ali Sera yang juga politisi PKS ini.

"Akhirnya saya katakan, nggak kok Pak Jokowi bisa kita kalahkan di 2019. Kemudian diundang lagi, kita katakan 2019 kita akan ganti presiden," jelas Mardani yang dikutip dari Tribun Video.

Semua itu berasal dari ucapan kemudian naik ke dunia maya kemudian ketemu tagar namun akhirnya sambutan masyarakat luar biasa terhadap tagar ini.

Baca: Satu Orang Siswa MTS Negeri 1 Batanghari Tidak Ikut UNBK, Sekolah Sudah Lapor ke Dinas

Baca: Benar, Bupati Mandailing Natal Ingin Mundur Gara-gara Warganya Menangkan Prabowo

Merasa bertanggungjawab, Mardani Ali Sera membuat buku mengenai maksud dari tagar 2019 Ganti Presiden. Buku tersebut berisi mengenai isi dan landasan hukum, makna dan strateginya.

Ia kemudian lanjut menjelaskan tujuan dari dibentuknya tagar ini. "Kalau sekarang jelas kita ingin menjadi kontestan Pak Jokowi di 2019 pada 17 April 2019. Kita ingin menghadirkan demokrasi yang tangguh sehingga Pak Jokowi punya lawan yang seimbang," ujar Mardani.

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Lagi Viral Skripsi Setebal Seribu Halaman, Penulisnya Beberkan Rahasianya, http://kaltim.tribunnews.com/2019/04/22/lagi-viral-skripsi-setebal-seribu-halaman-penulisnya-beberkan-rahasianya?page=all.

Editor: Januar Alamijaya

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved