Rahasia Rayuan Maut Sopir Bus Bikin Siswi SMA (16) Mau Datang ke Kamar 2 Minggu, Terbongkar
Rayuan maut seorang sopir mampu menaklukkan siswi SMA (16). Akhirnya rahasia perbuatan yang 'ditutup rapi' itu terbongkar.
Kasus pencabulan anak di bawah umur tersebut dilaporkan oleh kakak kandung korban, Ivana A Mbohh (21).
Dia menjelaskan, korban mengaku telah melakukan hubungan intim dengan pelaku, Tonci Nuban sebanyak tiga kali di rumah keluarga pelaku di Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.
Pencabulan itu dilakukan saat korban meninggalkan rumah selama lebih dari dua minggu sejak Kamis (28/3/2019) lalu.
Direncanakan, Kamis pagi, korban akan melakukan pemeriksaan lanjutan.
Namun, korban pada Rabu (17/4/2019) telah meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan keluarga.
Pihak keluarga, kata Yakob, berkeyakinan bahwa korban meninggalkan rumah untuk bertemu dengan sang pacar, Tonci Nuban.
Pakar Bahasa Tubuh Ungkap Makna Gestur Sandiaga Uno, tangan ke belakang artinya nurut
Tampak Lesu, Pucat dan Tak Nafsu Makan, Ternyata Ini Penyakit yang Diderita Cawapres Sandiaga Uno
Update Real Count KPU Pukul 06.00 WIB, Peta Keunggulan Jokowi-Maruf Amin vs Prabowo-Sandiaga
Mantan Ketua MK Prof Mahfud MD Tegaskan, Hingga Saat Ini Belum Ada Pemenang Resmi Dalam Pemilu 2019.
“Kemarin di rumah hanya ada mama kecilnya, kami keluar dari jam 6 pagi (untuk ikuti pemilu). Dia (korban) lari (meninggalkan rumah) kurang lebih jam 8 lewat,” paparnya.
Lebih lanjut, pihaknya akan melaporkan lagi kasus anak hilang ke Polres Kupang Kota sehingga cucunya dapat ditemukan dan proses hukum bagi pelaku akan dilanjutkan.
“Saya tunggu kakaknya datang dari Rote. Dia ada pulang dari Rote tanggal 16 April 2019 lalu untuk coblos. Hari ini balik dari Rote pakai kapal cepat dan rencananya kami akan laporkan besok di Polres Kupang Kota,” katanya.
Dijelaskannya, usai ditemukan, korban berperilaku biasa.
Keluarga pun telah menasehati korban agar kembali fokus untuk melanjutkan sekolah.
Namum, korban yang meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan keluarga sangat disayangkan oleh kakek korban.

“Waktu pulang dia (korban) biasa saja. Kami juga nasehati supaya dia ingat sekolah karena sudah mau tiga minggu tidak masuk sekolah. Dan dia juga bilang kepingin sekolah,” paparnya.
Korban merupakan cucu kandung Yakob Ndiy dan kedua orangtua korban tinggal di Kabupaten Rote Ndao.
Kedua orangtuanya berprofesi sebagai petani dan korban sejak menamatkan pendidikan SMP telah tinggal bersama sang kakek.