Pilpres 2019
Langkah Tegas AHY, dari Reaksi Atas Pernyataan Prabowo s/d Kawal Penghitungan Suara Pilpres 2019
Sikap Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menjadi sorotan perhatian beberapa waktu lalu. Putra mantan Presiden SBY ini bereaksi atas pernyataan capres
Sikap Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menjadi sorotan perhatian beberapa waktu lalu. Putra mantan Presiden SBY ini bereaksi atas pernyataan capres saat debat terakhir.
TRIBUNJAMBI.COM - Beberapa hari lalu, sikap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi sorotan perhatian.
Sorotan itu terkait pernyataan AHY yang Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, setelah debat capres kelima (terakhir) pada Sabtu (13/4/2019).
AHY terlihat bereaksi atas pernyataan Prabowo Subianto yang menyebut tentang kegagalan perekonomian di masa presiden sebelumnya.
Dalam perdebatan itu, Prabowo menjelaskan soal kegagalan perekonomian Indonesia.
Baca Juga
UPDATE Pukul 07.00, Real Count KPU Jokowi-Maruf Amin 54,04% Prabowo-Sandi 45,96%
Guru Mesum Dengan Siswi di Ruang Tamu, Polisi Temukan Sesuatu di Ponsel Saat Penyelidikan
Ribuan Pemilih di 24 TPS Pemilihan Ulang Dapat Libur Tambahan, Bawaslu Surati Wali Kota dan Gubernur
80 Paskhas sudah Genggam Granat, Siap Mati saat Pangkoopsau II Ditodong Senjata
Ia menilai, presiden-presiden terdahulu sebelum Jokowi telah membawa Indonesia kepada arah ekonomi yang salah.
"Saya tidak menyalahkan Bapak (Jokowi). Ini kesalahan besar presiden-presiden sebelum
Bapak. Kita harus bertanggung jawab," ujar Prabowo dalam debat kelima Pilpres 2019.
Calon Presiden Prabowo Subianto bertanya kepada calon presiden Joko Widodo soal apa alasan dirinya mengizinkan menterinya memasukan komoditas asing ke Indonesia alias impor.
Padahal kata Prabowo, pemerintah harus mandiri memaksimalkan potensi dalam negeri.
Jokowi menjelaskan, bahwa kebijakan yang dilakukan saat ini dilakukan secara bertahap.
"Infrastruktur yang dibangun akan terhubung dengan kawasan industri, pariwisata. Ngga mungkin seperti membalikan tangan. Membuka peluang ekspor itu perlu tahapan besar. Ini berkali-kali saya sampaikan," kata Jokowi dalam debat yang mengangkat tema ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, dan industri, Sabtu (13/4/2019).

Prabowo lalu menjawab, dirinya mengaku tidak menyalahkan Jokowi.
"Jadi kembali lagi, saya terus terang saja. Saya tidak menyalahkan Pak Jokowi, saya tidak menyalahkan, ini kesalahan kita sebagai bangsa dan sudah berjalan belasan puluhan tahun tapi harus berani koreksi diri, kita salah jalan," kata Prabowo.
"Kita contoh seperti Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dalam 40 tahun dia hilangkan kemiskinan. 40 tahun kita harus contoh, berani belajar dari yang hebat," kata Prabowo.
Tanggapan AHY
AHY mengatakan setiap pemimpin pasti memiliki capai tersendiri, baik itu sisi positif maupun negatifnya.
"Setiap generasi kepemimpinan itu pasti telah melakukan berbagai capaian di bidang ekonomi, politik, keamanan, kesejahteraan rakyat, dan lain sebagainya. Tentu ada perubahan yang dilakukan dari satu Presiden ke Presiden lain," ucapnya, Sabtu (13/4/2019).
"Yang sudah baik lanjutkan, yang belum baik perbaiki," tambahnya.
Ia pun menegaskan, capaian setiap pemimpin dari generasi ke generasi patut diapresiasi.
Terlebih, bila pencapaian yang diraih oleh pemimpun terdahulu memang terasa manfaatnya bagi masyarakat.
"Setiap yang telah dilakukan oleh pemimpin generasi pendahulu wajib diapresiasi," ujarnya.
Kemudian AHY membuat pernyataan sikap.
Melalui laman resmi Partai Demokrat, demokrat.or.id, AHY menyampaikan 5 poin berjudul 'Pernyataan Sikap Komandan Kogasma tentang Debat Capres ke-5;
1. Indonesia, negara besar yang sangat kita cintai ini, memerlukan pemimpin yang memiliki nilai-nilai yang luhur, bijaksana dan menjadi teladan untuk seluruh rakyat.
2. Salah satu sikap teladan yang diperlukan adalah memberikan penghargaan kepada setiap usaha, pengorbanan, dan pengabdian para pemimpin sebelumnya dalam memajukan dan membangun bangsa ini.
3. Kita percaya bahwa siapa pun yang terpilih dan telah terpilih menjadi pemimpin negara ini pastilah putra/putri terbaik bangsa, yang telah berkorban sebesar-besarnya untuk bangsa ini.
Waktu, tenaga, pikiran, keluarga, segalanya.
4. Sikap menghargai/mengapresiasi siapa pun, apalagi yang telah berjasa untuk negeri ini, seharusnya menjadi syarat mutlak untuk dimiliki oleh pemimpin bangsa, siapa pun ia.
5. Tidak ada ruginya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi segala capaian para pendahulu kita.
Tugas kita adalah melanjutkan apa yang sudah baik, dan memperbaiki apa yang belum baik, serta menuntaskan apa yang belum tuntas.
Pada kesempatan lain, Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean meninggalkan lokasi debat.
Ferdinand mengaku mengantuk dan ingin pulang.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik juga mencuit melalui akun Twitternya.
Dia mempertanyakan mengapa Prabowo menyasar SBY dalam debat tersebut.
Kemudian, AHY kembali aktif di media sosial setelah lima pertanyaan sikapnya itu ramai dibahas publik.
Seperti diketahui sikap yang dikeluarkan AHY masih berkaitan dengan kondisi debat capres sebelumnya.
Kini, dalam postingan di Facebook Agus Yudhoyono, AHY membuat status tegas dan jelas.
Dalam postingan foto itu, AHY membuat keterangan, Jangan golput ya!
Kawal proses penghitungan
Rabu (17/4/2019) sore pukul 15.00 WIB terlihat kesibukan yang lebih padat di lantai 3 Kantor DPP Partai Demokrat.
Sebanyak 24 unit layar komputer menyala dengan masing-masing satu kader Partai Demokrat yang menjadi operator. Layar berukuran besar terpampang di depan mereka. Televisi berita yang menyertakan hasil quick count ditayangkan selama perhitungan.
Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma), Agus Harimurti Yudhoyono, yang datang untuk memantau penghitungan suara, matanya lekat menatap layar besar.
Sesekali tangannya bersandar di dagu melihat pemberitaan yang terus menerus tersiar.
Dia meminta kepada anggota Kogasma untuk mengambil satu papan putih besar untuk terus mendata perhitungan dari berbagai lembaga survei pergantian angka di setiap 10 menit. "Tolong dicatat per 10 menit. 11 lembaga survei," ujar AHY.

Ditemani petinggi Partai Demokrat seperti Hinca Pandjaitan, Rachland Nasidik dan Edhy Baskoro Yudhoyono atau Ibas, sesekali dirinya tampak berbincang. "Berapa data Demokrat yang sudah masuk?" kata dia kepada operator komputer. "Baru beberapa saja, mas," jawab operator.
Di aula seluas 15x20 meter tersebut, tidak hanya untuk memantau Hitung Cepat dari lembaga survei tetapi juga data perhitungan dari DPC partai Demokrat ke rekapitulasi data nasional khusus partai ini.
Dengan aplikasi yang sudah dibuat, hasil rekap internal dapat menjadi bahan acuan persebaran suara partai dan data pembanding apabila nantinya terdapat sengketa suara caleg yang bermasalah.(*)
Subscribe Youtube
80 Paskhas sudah Genggam Granat, Siap Mati saat Pangkoopsau II Ditodong Senjata
Besaran Biaya Anggia Chan untuk Jadi Pacar Settingan Vicky Prasetyo, Cuma 45 Hari Hasilnya Begini
Postingan Tajam Ranty Maria Tulis Annoying People, karena Tak Diundang Irish Bella & Ammar Zoni?
UPDATE Pukul 07.00, Real Count KPU Jokowi-Maruf Amin 54,04% Prabowo-Sandi 45,96%