Pemilu 2019

Kisah Nyata Caleg Gagal yang Ingin Jual Ginjal Demi Bayar Utang Kampanye Rp420 Juta

Kisah Nyata Caleg Gagal yang Ingin Jual Ginjal Demi Bayar Utang Kampanye Rp420 Juta

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Warta Kota Panji Baskhara Ramadhan
Saputra (26), di Mesjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/05/2013) 

Kisah Nyata Caleg Gagal yang Ingin Jual Ginjal Demi Bayar Utang Kampanye Rp420 Juta

TRIBUNJAMBI.COM - Setiap pemilu yang berlangsung 5 tahun sekali di Indonesia selalu memunculkan fenomena mendadak gila.

Salah satu hal yang niscaya terjadi dalam pemilu legislatif 2019 adalah adanya calon-calon anggota legislatif yang gagal mendapat suara yang cukup untuknya lolos ke parlemen.

Kondisi ini tak jarang berujung pada kondisi kejiwaan dari "si caleg gagal", atau kadang juga keruntuhan kondisi ekonomi akibat dana besar yang digunakan untuk kampanye.

Apalagi, jika dana kampanye tersebut berasal dari utang yang jumlahnya sangat besar.

Baca Juga:

Cari Masalah? Pamela Safitri Tuding Tubuh Nikita Mirzani Hasil Dokter, Melaney Ricardo: Beraninya!

Sinopsis Film House at The End of The Street TransTV, Jennifer Lawrence dan Misteri Pembunuhan Sadis

Hakim Beri Masukan ke Jaksa, Soal Perkara Narkotika, Ancam Terdakwa Narkotika dengan Pasal Berlapis

Bukan Kuda, Prabowo Datang Menjenguk Sandiaga Sakit Sambil Bawa Kucing Kesayangannya: Terima kasih

Seperti yang terjadi pda seorang caleg asal Pekalongan berikut ini pada pemilu legislatif 2014 silam.

Chandra Saputra (26), warga Pekalongan, Jawa Tengah, sudah 10 hari berada di Jakarta. Dikejar utang dana kampanye, caleg gagal ini ingin jual ginjal miliknya.

Ia mencalonkan diri sebagai caleg Dapil 4 Kabupaten Pekalongan, tetapi gagal mendapatkan suara yang bisa mengantarnya ke kursi DPRD sehingga kabur dari kampungnya di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, karena dikejar-kejar penagih utang.

Kepergiannya ke Jakarta hanya untuk menjual ginjalnya dan rencananya uang tersebut akan dipakai untuk melunasi sejumlah utangnya sekitar Rp420 juta.

Uang sebesar itu dipergunakan untuk biaya kampanye Pemilihan Caleg 2014 Dapil 4 Kabupaten Pekalongan.

Dikejar Utang Dana Kampanye, Caleg Gagal Ingin Jual Ginjal
Dikejar Utang Dana Kampanye, Caleg Gagal Ingin Jual Ginjal ( Ade Sulaeman)

Baca Juga:

Jelang Ramadhan, Harga Bawang Putih di Pasaran Mulai Naik Jadi Rp42 Ribu, Ternyata Ini Penyebnya

Setengah Miliar Raib, Jesicca Iskandar Ditipu Oknum Rumah Sakit yang Merawat Papanya: Biadab & Jahat

Ini Komentar Ketua Panwaslu Kota Sungai Penuh Terkait Pembakaran Kotak Suara, Ada Kemungkinan PSU

UPDATE Real Count KPU Pukul 15.15 WIB pemilu2019.kpu.go.id Jokowi-Amin 58,31% Prabowo-Sandi 41,69%

"Saya dari tanggal 5 Mei sudah di Jakarta. Saya dari kampung di Kecamatan Cepu, naik kereta turun di Stasiun Jatinegara," ujarnya saat diwawancarai Warta Kota, Selasa (13/5/2014), di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, tempat ia mengasingkan diri.

Ia mengaku hanya membawa delapan setel di tas kopor berwarna coklatnya.

Selain itu, tas hitam kecilnya untuk menyimpan satu charger untuk pengisian baterai gadget Samsung Mega dan BlackBerry Torch hitamnya.

Ia juga membawa baju batik warna biru ala Partai Demokrat serta celana bahan berwarna hitam.

"Awalnya, saya didorong masyarakat Pekalongan untuk menjadi calon anggota legislatif DPRD Kabupaten Pekalongan," tutur pemuda yang sudah tiga tahun bekerja sebagai asisten pribadi anggota DPR dari Partai Demokrat itu.

"Karena saya rajin bersosialisasi dengan masyarakat, dan kegiatan pemuda salah satunya Karang Taruna, masyarakat ingin saya mencalonkan diri."

Akhirnya, Chandra langsung mendaftarkan ke KPU setempat. Tentunya sambil terpaksa dibebani  utang dana kampanye. Ternyata Partai Demokrat di daerahnya hanya mendapat satu kursi dan itu pun sisa suara.

"Enggak sesuai harapan, Mas, karena partainya juga sedang digunjang-ganjing info tak sedap," jelas caleg gagal yang ingin menjual ginjalnya ini.

"Harapan di sana mendapat dua kursi untuk Partai Demokrat malahan hanya mendapat satu kursi. Itu pun sisa suara."

Cara menghilangkan noda tinta pemilu di jari.
Cara menghilangkan noda tinta pemilu di jari. (Kompas.com)
Sementara kedua orangtuanya, ayahnya pensiunan masinis PT KAI dan ibunya wiraswasta sekaligus penjual sayur, juga sempat memberikan dana kepadanya sebesar Rp180 juta. Uang tersebut digunakan untuk biaya kampanye.

Lantaran kalah dari lawannya yang sama partainya, Chandra sudah mulai kehilangan akal. Banyak orang menyambangi kediamannya untuk menagih utang.

Chandra pun mencari cara untuk menutupi utang dana kampanye. Ia pun melakukan sistem tambal sulam, meminjam dari sana-sini untuk menutupi utang tersebut.

"Saya saat ini berurusan dengan rentenir dan juga utang dengan saudara dan teman. Ditotal yang belum terbayar Rp420 juta. Minggu ini pun sudah jatuh tempo, tepatnya tanggal 9 Mei 2014," jelasnya.

Chandra, caleg gagal ingin menjual ginjalnya seharga Rp420 juta, senilai dengan total utangnya. "Saya realistis, harga ginjal sesuai dengan nominal utang senilai Rp 420 juta," katanya. (kompas.com)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Kisah Caleg Gagal Ingin Jual Ginjal Demi Bayar Utang Kampanye Rp420 juta, Adakah Cerita yang Mirip

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved