MEMPELAI Pria Putar Video Perselingkuhan Calon Istrinya di Acara Pernikahan, Bikin Tamu Melongo

Sementara sang mempelai wanita tampak menyesal.

Diduga keduanya dijodohkan oleh kedua orang tua mereka, sehingga membuat mempelai wanita yang tidak terima akan perjodohan tersebut menangis meminta pulang.

Padahal resepsi pernikahan mereka berdua sudah disiapkan dengan matang dan sudah dihadiri oleh para tamu undangan.

Melihat mempelai wanita yang menangis di panggung pelaminan, warga yang saat itu berada di lokasi kejadian memperbincangkan kelakuan mempelai wanita tersebut menggunakan bahasa daerah.

Berdasarkan keterangan dalam unggahan tersebut, diketahui kejadian itu berlokasi di Kalimantan.

"Baru-baru ini kejadian di Kalimantan, akibat dijodohkan, mempelai wanita menangis tak henti-hentinya ingin minta pulang. Parahnya resepsi pernikahan sudah disiapkan. Aya-aya wae (ada-ada saja)," tulis keterangan dalam unggahan tersebut.

Setelah video tersebut viral, akhirnya terungkap alasan pengantin wanita tengah menangis histeris saat di pelaminan.

Pengantin wanita ini menangis histeris di pelaminan setelah mendengar ucapan dari sang mertua.

Tak cuma itu, pengantin wanita ini menangis histeris karena teringat sang mantan pacar.

Video pengakuan mempelai wanita itu diunggah melalui Instagram noval_pratama091, Jumat (11/1/2019)

Mempelai wanita mengatakan alasan dirinya menangis saat di pelaminan.

Dalam Bahasa Banjar, ia mengatakan dirinya teringat pacarnya yang ia tinggalkan.

Lalu, ia juga bercerita soal mertua barunya.

"Aku mau tidur di sini enggak boleh sama mertua, mertua mau bawa aku ke rumah baru," ujarnya.

Mempelai wanita itu juga mengatakan kegiatannya setelah menikah.

"Disuruh masak, bertani juga," katanya

Artikel ini pernah tayang di Suar.id dengan judul "Greget! Calon Mempelai Pria Putar Video Calon Mempelai Wanitanya yang Selingkuh di Hari Pernikahan Mereka"

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Detik-detik Mempelai Pria Putar Video Perselingkuhan Calon Istrinya di Acara Pernikahan Mereka,