OPERASI Trikora Pasukan TNI AL Terpaksa Bawa Koki dari Jawa, Gegara Sakit Perut Makan Masakan Ini
TRIBUNJAMBI.COM - Ada dua kekuatan udara yang dimiliki Penerrbangan TNI AL (Penerbal) yang dikerahkan
Untuk menyiasati keadaan dan harus bekerja keras seperti peladang, Kapten Singgih dan Sersan JC Seleky menginap di mess TNI AL, (sekarang Lantamal IX) Halong, Ambon. Jarak antara Halong dan Liang cukup jauh sekitar 57 km.
Setiap pagi hingga sore, dibantu penduduk setempat yang merupakan pendatang dari Buton, Sulawesi Tenggara, pilot dan awak Gannet itu bekerja keras membangun pangkalan menggunakan peralatan terbatas.
Tak hanya peralatan kerja yang terbatas makanan juga seadanya.
Untuk makan siang para pekerja baik Kapten Singgih maupun Seleky bersiasat memanfaatkan buah kelapa yang dipetik dari pohon-pohon kelapa di sekitarnya.
Bahan bangunan yang seharusnya menggunakan batu atau kayu keras diganti dengan bahan-bahan yang berada di sekitarnya, khususnya pohon sagu.
Pembangunan fasilitas standar pangkalan, seperti kantor dan gudang, memanfaatkan pelepah kayu sagu yang berbatang keras (gaba-gaba) seperti telah digunakan para pendatang Buton untuk membangun rumah-rumahnya.
Gubuk kecil yang nyaris ambruk diperbaiki lagi dan diberi atap seng, lalu dicat putih mengunakan cat yang dibawa dari Halong.
Puas dengan bangunan gubuk yang tegak lagi dan tampak gagah, yang kemudian digunakan sebagai kantor, para pekerja yang bergembira kemudian menamainya gedung putih (White House).
Peralatan standar, seperti balai-balai, meja dan kursi, dibuat sederhana dari bahan-bahan yang ada di sekitarnya.
Untuk kebutuhan air bersih, dialirkan air dari lereng pegunungan menggunakan pipa-pipa batang bambu.
Setelah bekerja keras dengan peralatan sederhana dan bahan-bahan yang juga sederhana, dan kondisi pangkalan Liang siap didarati Gannet, Kapten Singgih pun kembali ke Surabaya untuk mengambil Gannet yang nantinya akan diterbangkannya sendiri.
Dua pesawat Gannet yang diterbangkan ke Liang, selain dipiloti oleh Kapten Singgih juga diterbangkan rekan sejawatnya yang masih perwira remaja tapi berpengalaman, Letnan TDV Situmeang.
Setelah pesawat Gannet mendarat selamat dan berpangkalan tetap di Liang, logistik dan perlengkapan lainnya menyusul tiba diangkut kapal LST.
Hingga kondisi siap operasi untuk melaksanakan misi tempur, terdapat enam Gannet yang bersiaga di Liang.
Dalam kondisi siap tempur pada H-5, diterima berita bahwa Operasi Jayawijaya ditunda sehubungan adanya perundingan untuk menyelesaikan masalah Irian Barat di PBB, New York.