MENGUNGKAP Kebohongan KKB Papua yang Ngaku-ngaku Merampas Senjata Prajurit TNI

TRIBUNJAMBI.COM - Pasca terjadinya kontak senjata yang berakhir dengan tewasnya 3 personel Kopassus di

Editor: ridwan
via hot grid
Pimpinan KKB Goliath Tabuni (kiri) dan Lekagak Telenggeng 

"Saya minta kalian harus berhasil menyelesaikan tugas ini dan tidak boleh satu orang pun yang tertinggal di Tanah Papua ini," kata Kol Binsar menyemangati prajurit TNI.

Dalam melaksanakan misi operasi di Nduga tersebut, Danrem mengingatkan seluruh prajurit TNI, agar melaksanakan semua prosedur militer dengan baik dan benar.

"Dimana pun nanti kalian ditempatkan, semua prosedur itu harus dilaksanakan dengan baik dan benar."

"Tunjukkan bahwa kalian tentara profesional, bukan preman pasar. Kalian prajurit-prajurit kebanggaan TNI AD, prajurit-prajurit pejuang dan petarung," kata Kol Binsar.

Ia menambahkan, apa pun situasi dan kondisi yang nanti dihadapi di medan tugas, program pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan Trans Papua harus diselesaikan sampai tuntas.

"Pasti akan ada banyak dinamika, entah itu gangguan keamanan, entah itu kondisi alam dan medan yang berat."

"Karena itulah kalian dikirim ke sini. Kalau situasinya aman-aman saja, cukup orang sipil dan kementerian saja yang mengerjakan proyek ini."

"Tapi karena kondisinya ekstrem dan luar biasa maka kalian prajurit cakralah yang dikirim ke Tanah Papua," kata Kol Binsar.

Terpisah Kepala penerangan kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kol. Inf. Muhammad Aidi membantah klaim KKB Papua yang diunggah di akun facebook TPNPB yang menyebut mereka merebut senjata anggota TNI dalam kontak senjata di Nduga, Kamis (7/3/2019).

Pernyataan ini sekaligus membantah klaim juru bicara TPNPB Sebby Sambon yang menyebut 5 anggota TNI gugur dan 4 senjata api berhasil dirampas oleh KKSB.

"Pernyataan itu tidak benar. TNI tidak mungkin menutup-nutupi jika ada personel yang gugur karena pihak keluarga bisa menuntut institusi TNI," kata Aidi di Timika, Kabupaten Mimika, Jumat (8/3/2019).

Kapendam menegaskan juga bahwa tidak mungkin ada perampasan senjata karena penyerangan dilakukan dari jarak yang cukup jauh dari arah perbukitan.

"Bagaimana mungkin mereka merampas senjata TNI sedangkan mereka menyerang pasukan TNI dari arah ketinggian dengan jarak yang cukup jauh," ujar Aidi.

Terbaru di akun facebook TPNPB, Senin (11/3/2019), Lekagak Telenggen yang mengaku sebagai Komandan operasi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat berujar bahwa pihaknya tidak takut akan tindakan yang diambil TNI.

"Hari ini 11/3/2019 PERNYATAAN SIKAP KOMADAN OPERASI UMUM TPNPB se Tanah Papua, Mayjend. Lekagak Telenggen Terkait Peristiwa 7 Maret 2019 di Kampung Windi Distrik Derakma, Bahwa :

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved