DETIK-Detik Baku Tembak Kopassus Saat Buru Presiden Fretilin, Prajurit Lokal Tembak Mati Target
TRIBUNJAMBI.COM - Sejumlah prajurit Kopassus sempat mengalami baku tembak sengit hingga pertempuran
Sejumlah pengawal Lobato tewas, namun presiden Fretilin itu tak mau menyerah.
Ia mencoba melarikan diri bersama sisa pengawalnnya.
Namun pelariannya berhasil dicegat oleh Yon 744 Somodok pada 31 Desember 1978.
Pertempuran jarak dekat terjadi antara Yon 744 Somodok dan pasukan Lobato.
Baca: Tuang Petalite Pakai Baskom, Menantu Bakar Mertua Hidup-hidup, Korban:Dia Bakar Saya,Penjarakan Dia!
Dikutip dari buku 'Timor Timur The Untold Story' karya Kiki Syahnakri, pelarian Lobato berakhir setelah ia ditembak oleh Sertu Jacobus Maradebo, seorang prajurit ABRI asli Timor Timur tepat di dadanya.
Usai dipastikan tewas, Panglima TNI M Jusuf melapor ke Presiden Soeharto jika pentolan utama Nicolao Lobato berhasil dieliminasi.
Belasan Prajurit Kopassus Gugur Saat Kuasai Kota Dili
Detik-detik Kopassus kehilangan belasan prajuritnya terjadi saat TNI menggelar operasi lintas udara terbesar untuk menguasai Kota Dili, Timor Portugal pada 7 Desember 1975
Baca: Wabup Amir Sakib Lepas Distribusi Logistik Pemilu 2019 Hati Hati Jangan Sampai Ada yang Tertinggal
Operasi terbesar ini menorehkan pengalaman tersendiri di benak para prajurit Kopassus yang ikut bertugas saat itu
Operasi tersebut menerjunkan hampir 270 orang Prajurit Para Komando dari Grup I Kopasandha (kini Kopassus) dan 285 prajurit Yonif 501.
Seperti dilansir dari buku 'Hari "H": 7 Desember 1975, Reuni 40 Tahun Operasi Lintas Udara di Dili, Timor Portugis' yang disunting Atmadji Sumarkidjo dan diterbikan penerbit Kata.
Baca: Selingkuhan Lagi Terbaring,Istri Pergoki Suami Berhubungan Intim dengan Tetangga di Belakang Sekolah
Banyak kelemahan dari operasi penyerbuan itu, seperti salah satunya data intelijen yang menyesatkan.
Data intelijen menyebutkan bahwa musuh yang menjaga Kota Dili hanya sekelas dengan Hansip dan itu merupakan kesalahan yang fatal.
Cukup banyak korban jiwa yang gugur dalam misi tersebut, seperti Kopassus yang kehilangan 19 prajurit dan dari Yonif 501 gugur 35 orang.
Pasukan Grup I Kopasandha bertugas sekitar empat bulan di Timor Timur.