Kisah Militer
Mardi Rambo Malah Senang Dikirim ke Bosnia, Kisah Kopassus Kawakan 14 Kali Ikut Misi Berbahaya
Mardi 'Rambo' yang kenyang pertempuran malah senang saat dikirim ke Bosnia. Kopassus ini sudah 14 kali ..
Mardi 'Rambo' yang kenyang pertempuran malah senang saat dikirim ke Bosnia. Kopassus ini sudah 14 kali dikirim dalam misi, jauh di atas prajurit lain yang rerata hanya empat misi.
TRIBUNJAMBI.COM - Dengan hati gembira, anggota pasukan elite TNI ini berangkat tugas ke negeri konflik.
Pengalaman itu tak akan pernah dilupakan Mardi 'Rambo', Kopassus yang pernah belasan kali ikut misi.
Bagi anggota Kopassus kawakan ini, misi berbahaya bagaikan santapan pagi.
Belasan kali Mardi 'Rambo' mendapat misi dengan tingkat kesulitan tinggi.
Belasan kali juga, misi itu dirampungkan dengan gemilang.
Namun, pemngalaman di Bosnia ini tak akan pernah hilang dari ingatan Kopassus kawakan ini.
Meski misi berisiko tinggi pernah dijalani, bukan berarti hal-hal kecil yang remeh-temeh pernah dialami anggota Komando Pasukan Khusus.
Baca: Kenangan Pahit Pasukan Elite Inggris Lawan Kopassus, Pertempuran Tak Terlupakan di Hutan Kalimantan
Baca: Kisah Misteri Kopassus Tersesat di Hutan Papua Lakukan Evakuasi hingga Penyamaran Elite Militer
Baca: Bila Pisau Komando Kopassus Berbilah Dua Kena Tubuh Musuh, Efek Seperti Ini yang Terjadi
Baca: Tiga Jawara Beraksi Jadi Benteng Spiritual Kopassus, Lindungi dari Serangan Hitam Musuh
Baca: Singapore Open 2019 - Tersisa 4 Wakil Indonesia di Semifinal, Janji Anthony Ginting dan Marcus/Kevin
Baca: FOTO-FOTO Akhirnya Kepala Budi Hartanto Ditemukan di Dam Sungai Kras, Lihat Karungnya!
Ini kisah tentang Mardi 'Rambo' yang berangkat ke Bosnia naik pesawat dan mendarat menggunakan pesawat untuk kali pertama.
Dunia memang mengakui kehebatan Kopassus yang dilatih dengan sangat disiplin.
Di balik disiplin, latihan keras dan pengalaman tempur, ada kisah menegangkan namun lucu tentang Kopassus.
Mengutip dari garudamiliter, cerita ini berkisah tentang seorang Kopassus yang begitu bahagia karena bisa merasakan landing menggunakan pesawat.
Pelda Sumardi alias Mardi Rambo, merupakan prajurit Kopassus yang memiliki kemampuan zeni demolisi.
Mardi Rambo sudah 14 kali diturunkan dalam misi penting.
Ini merupakan rekor, karena prajurit Kopassus turun di medan operasi biasanya hanya empat kali.
Suatu kali, Pelda Sumardi ditugaskan ke Bosnia yang saat itu mengalami konflik besar.
Di mata orang lain, ditugaskan ke Bosnia ibarat mimpi buruk.
Namun untuk Pelda Sumardi, itu ibarat mendapat durian runtuh.
"Sueeneng sekali ke Bosnia. Pesawat itu take off kemudian landing. Ternyata landing itu wueenaak sekali," kata Pelda Sumardi.
Apa yang membuat Mardi "Rambo" senang?
Ternyata, anggota Kopassus ini baru pertama kali landing (mendarat) menggunakan pesawat.
Bukankah pesawat yang take off (lepas landas) pasti landing?
Tunggu dulu, landing menggunakan pesawat itu hanya berlaku untuk orang sipil.
Rupanya saat bertugas selama ini, Mardi Rambo hanya bisa merasakan pesawat take off.
Dia tak pernah ikut pesawat landing.
Begitu pesawat di udara, Mardi Rambo selalu 'dibuang' alias diterjunkan menggunakan parasut (terjun payung).
Itu dialaminya selama 14 kali dikirim ke medan operasi.
Karena itu Mardi Rambo bahagia karena merasakan pesawat landing untuk pertama kali.
Kemampuan istimewa Kopassus
Kopassus memang berbeda dengan pasukan elite negara lain.
Baca: Rahasianya Misi Kopassus, Keluarga Terdekat Dibohongi, Istri pun Bisa Kaget Suami Sudah di Pesawat
Baca: Cerita Lucu dan Berbahaya di Dalam Pesawat, Jangan Pernah Lakukan Itu!
Baca: Asmara Budi Hartanto dengan Dua Pria Memutilasinya & Kronologi, Dibunuh di Kediri Dibuang ke Blitar
Selain kemampuan tempur, persenjatan dan strategi militer, anggota kesatuan ini mendapat bekalberbagai ilmu beladiri.
Beladiri yang dipelajari pasukan elite TNI:
- Yong Moo Do
- Pencak silat Merpati Putih
- Karate
- Kung Fu
- Tarung Derajat
- Dan lain-lain
Meski kenyang pertarungan, Kopassus tidak pernah puas dengan kemampuan, sehingga mendorongnya terus berlatih.
Karena selalu berlatih, dalam perjalanan sejarahnya, Kopassus berhasil mengukuhkan diri sebagai pasukan elite Indonesia yang mampu menangani tugas-tugas berat.
Tak tergantung teknologi
Kemampuan Kopassus bukan hanya sekadar fisik, namun juga kecerdasan.
Selain itu, juga memiliki kemampuan rahasia yang tidak dimiliki pasukan asing negara manapun.
Mengapa Kopassus tak tergantung teknologi?
Ini berawal pada1980-an, saat ABRI (TNI) hendak membentuk pasukan khusus yang memiliki kemampuan antiteror.
Saat itu, beberapa pejabat militer Indonesia mengumpulkan referensi.
Dari berbagai referensi yang diperoleh, seperti ilmu pasukan khusus dari Jerman (GSG-9), Inggris (SAS), pasukan khusus antiteror Angkatan Laut Prancis dan pasukan khusus Korea Selatan.
Satuan-satuan di atas banyak mempengaruhi pembentukan pasukan khusus di lingkungan TNI.
Teknik pelatihan pasukan khusus dari sejumlah negara itu kemudian direkomendasikan Asisten Intelijen Hankam/Kepala Pusat Intelijen Strategi, Letjen TNI Leonardus Benny Moerdani, untuk segera diterapkan dalam pembentukan pasukan khusus TNI di kesatuan Kopassus.
Semua teknik yang diramu dari berbagai ‘aliran’ pasukan khusus itu, diyakini mampu membentuk tiap personel pasukan khusus TNI menjadi pasukan tempur yang profesional
Profesional yang dimaksud Letjen Benny Moerdani adalah tiap personel pasukan khusus yang sudah terlatih baik, bisa melaksanakan misi hingga tuntas meski hanya bermodal peralatan dan persenjataan yang sangat terbatas.
Dengan kata lain, kehebatan pasukan khusus tidak ditentukan teknologi yang digunakan dalam pertempuran.
Penentu kehebatan pasukan khusus itu, ditentukan kemampuan personel dalam penguasaan ilmu beladiri, penggunaan senjata tajam, dan ketrampilan penggunaan senjata api yang tidak dilengkapi teknologi serba canggih.
Oleh karena itu, demi mencetak pasukan khusus yang dalam misi tempurnya tidak terlalu tergantung pada teknologi, Letjen LB Moerdani melarang pasukan-pasukan khusus AS untuk dipergunakan sebagai referensi.
Berikut ini grup-grup di Kopassus.
- Grup 1/Parakomando: berlokasi di Serang, Banten
- Grup 2/Parakomando: berlokasi di Kartasura, Jawa Tengah
- Grup 3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus: berlokasi di Batujajar, Jawa Barat
- Grup 4/Sandhi Yudha: berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
- Grup 5/Anti Teror: berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
Baca kisah militer dan pasukan elite TNI di Tribunjambi.com.(*)
Baca: Haji Umar Bisa Putar 4 Golok Sekaligus, Ahli Silat Kopassus Bikin KO Master Karate Jepang
Baca: Tiga Jawara Beraksi Jadi Benteng Spiritual Kopassus, Lindungi dari Serangan Hitam Musuh
Baca: Hartini Pacaran dengan Kopassus, Pramugari Garuda Ini Akhirnya Sadar Suami Kerap Mendadak Hilang
Baca: 6 Zodiak Diprediksi Bakal Kaya Raya Tahun 2019, Kamu Termasuk?
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/pasukan-khusus-terjun-payung_20180817_182910.jpg)