Kisah Militer
Kenangan Pahit Pasukan Elite Inggris Lawan Kopassus, Pertempuran Tak Terlupakan di Hutan Kalimantan
Akhirnya, mayat pasukan elite Inggris itu dikuburkan di tengah hutan Kalimantan. Hanya dog tag dan persenjataannya yang...
Tapi, bagi Panglima Angkatan Darat, Letnan Jenderal Achmad Yani, situasi medan tempur di perbatasan sangat merisaukannya. Itu menjadi pikirannya, kendati Angkatan Darat sudah mengirim Batalyon II RPKAD untuk mengamankan perbatasan.
Seperti dilansir dari buku Benny Moerdani: Tragedi Seorang Loyalis, Letjen Ahmad Yani segera memanggil personel andalan RPKAD yang sukses memimpin perang gerilya di Irian Barat, Mayor Benny Moerdani.
Tugas yang kemudian dibebankan kepada Benny adalah segera berangkat ke Kalimantan Utara dan mengorganisasi cara menangkal aksi penyusupan pasukan Inggris.
Karena tugas Benny merupakan misi rahasia, setibanya di Kalimantan Utara tim tidak menggunakan identitas prajurit RPKAD.
Benny yang berangkat langsung dari Cijantung hanya membawa tim kecil.
Tujuan operasi penyusupan tim kecil Benny adalah mengamati rute-rute penyerbuan yang nantinya bisa dipakai oleh induk pasukannya.
Kawasan yang pertama kali menjadi daerah operasi Benny dan timnya di Kalimantan Utara adalah sebuah dusun kecil yang berlokasi di seberang perbatasan Serawak-Kalimantan Barat.
Setelah sesuai dengan sasaran yang diserbu oleh RPKAD dan satuan lainnya, pasukan kecil Benny terus melaksanakan tugas secara berpindah-pindah.
Taktik penyamaran
Selama melaksanakan misi pengintaian dan penyusupan di perbatasan, meskipun pada saat itu ABRI sudah secara terang-terangan membantu gerilyawan TNKU, tim kecil itu selalu harus melaksanakan taktik penyamaran.
Sesuai kebijakan yang diambil pimpinan ABRI masa itu, Benny Moerdani memperoleh identitas baru sebagai seorang sukarelawan dan memakai seragam TNKU.
Nama yang tertulis di kartu anggota TNKU tetap Moerdani, tapi dia dijadikan warga masyarakat Kalimantan Selatan, kelahiran Muarateweh, kota kecil yang berada di tepi Sungai Mahakam.
Bersama personel TNKU yang dipimpinnya, Benny kemudian mulai melancarkan perang gerilya terhadap pasukan Inggris.
Pasukan TNKU yang berintikan prajurit RPKAD yang sudah berpengalaman tempur itu langsung menunjukkan taring, kendati musuh yang dihadapi merupakan pasukan elite SAS.
Dalam suatu serangan penyergapan di pedalaman Kalimantan Timur yang berhutan lebat, pasukan gerilya TNKU berhasil menawan satu orang musuh, menembak mati satu orang lagi, sementara dua musuh berhasil melarikan diri.