Sempat Pesan Short Time 4 Jam, Ada Kondom Bekas & 27 Tusukan Bukti Pembunuhan Wanita di Wisma

Dari hasil penyelidikan aparat kepolisian, ditemukan sejumlah barang bukti di kamar korban. Salah satunya adalah kondom bekas pakai berikut pembungkus

Editor: Tommy Kurniawan
ist
Sempat Pesan Pesan Short Time 4 Jam, Ada Kondom Bekas & 27 Tusukan Bukti Pembunuhan Wanita di Wisma 

Sempat Pesan Pesan Short Time 4 Jam, Ada Kondom Bekas dan 27 Tusukan Jadi Bukti Kuat Pembunuhan Wanita di Wisma

TRIBUNJAMBI.COM - Sempat Pesan Pesan Short Time 4 Jam, Ada Kondom Bekas & 27 Tusukan Bukti Pembunuhan Wanita di Wisma Wisma Benhil Toddopuli, 

Penyidik Polsek Panakkukang pastikan, mayat wanita di kamar Wisma Benhil Toddopuli adalah korban pembunuhan, Kamis (11/4/2019).

Dari hasil penyelidikan aparat kepolisian, ditemukan sejumlah barang bukti di kamar korban. Salah satunya adalah kondom bekas pakai berikut pembungkus kondom.

Kapolsek Panakkukang Kompol Ananda Fauzi Harahap mengatakan ada beberapa barang bukti yang diamankan.

Baca: LIVE STREAMING! Hari Ini Jumat (12/4/2019), Singapore Open 2019, Duel Marcus/Kevin vs Fajar/Rian!

Baca: Rok Nagita Slavina Ditarik Rafathar di Depan Orang Banyak, Raffi Langsung Gerak Cepat

Baca: Tampilan Syahrini Jadi Sorotan Saat Tunggu Reino Barack Pulang Kerja, Bajunya Jauh dari Glamor

Baca: Suami Nia Ramadhani Rekam Pria Bunuh Diri yang Teriakan Jokowi, Cerobong Asap 40 Meter

Selain kondom bekas beserta pembungkusnya, ada pakaian korban, ikat rambut, jam tangan, sendal, celana jeans, lipstik, dan sebuah sisir.

"Barang bukti ini yang diamankan oleh pihak Forensik untuk diselidiki, sedangkan untuk pelaku masih kami dalami terkait keberadaannya," tambah Ananda.

Kompol Ananda Fauzi Harahap mengatakan, mayat korban ditemukan sekitar pukul 15.50 Wita dalam kondisi berlumuran darah dan ada 27 tusukan di sekujur tubuh.

"Ini kasus pembunuhan, identitas korban belum diketahui identitaskan. Ada sekitar 27 luka," ungkap Ananda di Wisma Benhil, Kamis (11/4/2019), sekitar 20.30 Wita.

Ada 27 tusukan itu ditemukan ditubuh korban, setelah tim kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP.

Posisi Luka Tusukan

Proses olah TKP dilakukan dari pukul 16.10 sampai 21.15 Wita oleh tim Inafis Polrestabes Makassar dan Biddokes Polda Sulsel.

Adapun posisi atau letak 27 luka tusukan pada tubuh korban, diktahui 5 tusukan leher kiri, 7 leher kanan.

Baca: Terungkap Pelaku Pembunuhan Ni Made Serli Mahardika, Berawal Dari Rasa Penasaran Sahabat

Baca: Tubuh Mahasiswi Ni Made Ayu Serli Membusuk di Kamar Kos, Polisi Tangkap Pacarnya

Baca: Selama 4 Tahun Ayah Tiri Paksa Gadis Kembar Berhubungan Intim, Aksinya Saat Ibu Korban Pergi

Baca: Kadishub vs Kadinsos di Ranjang, Video Bocor ke Tangan Istri, Perselingkuhan Dua Pejabat di Jatim

Lalu 1 perut kiri, 2 leher belakang, 9 punggung, 1 disela jari kiri, dan 3 tusukan pada betis kanan.

Kompol Ananda menyebutkan, 27 tusukan itu belum diketahui pelaku menggunakan benda tajam jenis apa.

Karena benda yang dipakai oleh pelaku, jelas Ananda Fauzi, tidak ditemukan di lokasi kejadian.

Polisi mengevakuasi jenazah seorang perempuan yang dibunuh di kamar 209 Wisma Benhil Toddopuli, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Kamis (11/4)
Polisi mengevakuasi jenazah seorang perempuan yang dibunuh di kamar 209 Wisma Benhil Toddopuli, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Kamis (11/4) (Tribun Timur/Muhammad Abdiwan)

"Benda yang dipakai pelaku adalah benda tajam, tapi bentuknya kami belum pastikan karena tidak ditemukan. Hanya beberapa bukti lain yang sudah diamankan," ujarnya.

Korban tersebut diperkirakan berumur sekitar 30 sampai 40 tahun, posisinya tengkurap, dua bantal diatas bagian kepala belakang, dan sebuah kursi kayu di atas punggung.

Short Time 4 Jam

Menurut penyidik Polsek Panakkukang, korban wanita tersebut datang ke Wisma Benhil ditemani seorang pria.

Lelaki tersebut diduga pelaku dan keduanya menyewa kamar no 209, lantai 2 Wisma Benhil Toddopuli.

Dari keterangan pelayan Wisma Benhil, korban dan lelaki yang menemaninya hanya menyewa short time.

Pihak Wisma Benhil menyebutkan jika korban hanya menyewa selama 4 jam dan membayar Rp 100 ribu.

"Iya, korban dan seorang lelaki memakai kamar hotel hanya 4 jam saja, short time," ungkap Kompol Ananda.

"Karena dari pemeriksaan ke pihak hotel (Wisma Benhil) sore ini (17.00 Wita) mereka sudah harus keluar," lanjut Ananda Fauzi.

Hingga proses olah TKP Kamis (11/4/2019) pukul 21.5 WIta, polisi belum menemukan identitas korban.

Check In Nama Dita

Sementara itu, menurut Receptionis Hotel Benhil Salmiah, korban bersama seorang lelaki check In pada pukul 13.00 Wita dan pukul 17.00 Wita bakal keluar.

"Jadi mereka (terduga pelaku dan korban) masuk pukul 13.00 Wita, dan yang check in itu lelaki," kata Salmiah.

"Lelaki itu pakai nama Dita untuk yang diisikan dalam daftar buku tamu," ungkap Salmiah.

Kasus wanita terbunuh di Wisma Benhil ini menambah jumlah kasus pembunuhan terjadi di Sulawesi Selatan dan menyita perhatian publik.

Sebelumnya, pada 29 Maret 2019 lalu dihebohkan oleh kasus pembunuhan wanita yang ternyata staf pegawai UNM.

Wanita itu diketahui bernama Siti Zulaeha Djafar yang diduga dilakukan oleh rekan sekantor di Kampus UNM.

Kompol Ananda Fauzi Harahap saat melakukan rilis penangkapan di Polsek Ujung Pandang, Makassar, Selasa (10/1).
Kompol Ananda Fauzi Harahap saat melakukan rilis penangkapan di Polsek Ujung Pandang, Makassar, Selasa (10/1). (sanovra jr)

Hingga sekarang ini, kasus pembunuhan Siti Zulaeha juga masih berproses, termasuk penyidik mendalami motif lain.

Sebab pengakuan terduga pelaku Dr Wahyu Jayadi, motifnya adalah tersinggung dan emosi sesaat.

Apa mungkin kasus pembunuhan wanita di Wisma Benhill juga bermotif ketersinggungan dan emosi sesaat? Kita tunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian. (*)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Ada Kondom Bekas pada Pembunuhan Wanita 27 Tusukan di Wisma Benhil Toddopuli, Pesan Short Time 4 Jam, 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved