Pilpres 2019

Cuitan Budiman Sudjatmiko Sindir Prabowo Subianto, Ini Kisahnya Aktivis 1998 Dikejar-kejar Orde Baru

Budiman Sudjatmiko, aktivis 1998 yang juga politikus ini, menyebut memiliki pengalaman tentang bentakan dan pukulan. Berikut ini kisahnya dikejar-keja

Editor: Duanto AS
KOMPAS.com/AAM AMINULLAH
Jubir TKN Jokowi-Maruf Amin, Budiman Sudjatmiko, diwawancara seusai Konsolidasi Pemenangan Capres Cawapres Jokowi-Maruf Amin di Sumedang, Jawa Barat, Minggu (10/2/2019). 

Saat kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), Budiman terlibat dalam gerakan mahasiswa.

Dia banyak terlibat dalam aksi pengorganisasian massa, petani dan buruh di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Akibatnya, dia tidak sempat menyelesaikan kuliahnya.

Melansir wikipedia, Pada 1996, Budiman mendeklarasikan PRD (Partai Rakyat Demokratik) yang kemudian menyebabkannya dirinya dipenjara pemerintah Orde Baru. Dia divonis 13 tahun penjara karena dianggap sebagai dalang insiden peristiwa 27 Juli 1996.

Peristiwa ini disebut juga Sabtu Kelabu, satu peristiwa penyerbuan kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia di Jl. Diponegoro, Jakarta. Pertikaian terjadi di antara para pendukung Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang telah pecah untuk memperebutkan kantor DPP mereka yang terletak di Jl. Diponegoro 58 Jakarta Pusat.

Setelah ada perlawanan dari pendukung PDI dan juga dari rakyat Jakarta yang mengakibatkan kota Jakarta terbakar pada 27 Juli. Akibatnya Budiman dituduh sebagai dalang karena dianggap mendalangi Mimbar Bebas selama satu bulan sebelumnya.

Karena kemenangan gerakan demokrasi, Budiman hanya menjalani hukuman selama 3,5 tahun setelah diberi amnesti oleh Presiden Abdurrahman Wahid pada 10 Desember 1999.

Selepas dari penjara, Budiman kembali mengenyam pendidikan Ilmu Politik di Universitas London dan Master Hubungan Internasional di Universitas Cambridge, Inggris.

Setelah kembali ke Indonesia, pada akhir 2004 bergabung ke PDI Perjuangan, dan membentuk REPDEM (Relawan Perjuangan Demokrasi), sebuah organisasi sayap partai.

Saat ini, Budiman menjabat sebagai anggota DPR RI dari PDI Perjuangan (dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah VIII: Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap) dan duduk di komisi II yang membidangi pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur negara, dan agraria; dan juga merupakan Wakil Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Desa.

Pada tingkat internasional, Budiman terlibat aktif sebagai pengurus Steering Committee dari Social-Democracy Network in Asia (Jaringan Sosial-Demokrasi Asia).

Pembina asosiasi Great Stone Nusantara (GSN) Hutomo Mandala Putra saat menyampaikan konsep pemberdayaan industri batu akik, di pameran batu akik, di Balai Panjang Museum Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (18/4/2015).
Pembina asosiasi Great Stone Nusantara (GSN) Hutomo Mandala Putra saat menyampaikan konsep pemberdayaan industri batu akik, di pameran batu akik, di Balai Panjang Museum Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (18/4/2015). (Kompas.com/Alsadad Rudi)

Sekarang ini, dia juga memegang posisi sebagai Pembina Utama di Dewan Pimpinan Nasional organisasi Parade Nusantara, yaitu organisasi yang menghimpun para kepala desa dan seluruh perangkat desa di seluruh Indonesia yang memiliki agenda utama memperjuangkan pengesahan RUU pembangunan pedesaan.

Seteru dengan Tommy Soeharto

Pada Juni 2014, Budiman kembali berseteru di media sosial dengan dengan Hutomo Mandala Putra. Perseteruan ini seperti sebuh aroma dendam lama di antara keduanya pada tahun 1998 yang mengakibatkan tumbangnya rezim orde baru.

 Subscribe Youtube

 Sosok Saksi Mahkota yang Diincar Polisi akan Jadi Kunci, Mayat Budi Hartanto Tanpa Kepala di Koper

 Hasil Liga Champions - Tottenham vs Man City, Son Heung-Min Bawa Spurs Menang

 Pria Ini Gagal Ujian Gara-gara Peserta di Depannya Tak Berhenti Kentut Selama 2 Jam

 Viral 12 Siswi SMA Siksa 1 Siswi SMP di Pontianak hingga Organ Intim Bengkak, Pelaku Anak Pejabat

 Otak di Balik Kasus Mayat Tanpa Kepala di Koper Terungkap, Ini Sosok Sadis yang Bunuh Budi Hartanto

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved