Pilpres 2019

Manuver SBY Sebut Kampanye Prabowo-Sandiaga Tidak Lazim, Pengamat : Sebagai Tanda Main Dua Kaki

Manuver Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut kampanye akbar Prabowo-Sandiaga tidak lazim, merupakan bagian dari bentuk tindakan politis.

Editor: andika arnoldy
Warta Kota/henry lopulalan
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudoyono (SBY) bersama Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. 

Ferdinand bersyukur kampanye akbar tadi sesuai harapan SBY. Menurut dia, proses kampanye tadi sudah menunjukkan kebhinnekaan.

Sehingga, kata Ferdinand, kabar yang diterima SBY sebelumnya terbantahkan

Mahfud MD berkomentar

Masukan dari SBY terkait konsep kampanye terbuka Prabowo-Sandi perlu diperhatikan.

Demikian kata pakar hukum tata negara Prof Mahfud MD di Surabaya, Minggu.

"Saya sudah membaca ( surat SBY) dan perlu memperhatikan nasihat dari orang memiliki banyak pengalaman mengelola Indonesia serta kecintaannya terhadap negara ini tak diragukan lagi," ujarnya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengajak untuk memperhatikan bersama-sama masukan itu tanpa harus menyatakan bahwa yang dilakukan satu kelompok tersebut salah.

Menurut dia, masukan dari SBY kemungkinan sebagai saran saja agar tidak hanya fokus pada upaya menggalang satu ikatan primordial, misalnya shalat Subuh dan Tahajud bersama.

"Mungkin itu dianggap terlalu eksklusif. Lalu bagaimana yang tidak Subuh dan Tahajud, mungkin, tetapi ya kita dengarkan nasihat sebagai orang tua dan mantan presiden. Itu boleh," ucapnya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved