TERKUAK Misteri Jatuhnya Lion Air JT610, Bos Boeing Minta Maaf: Ternyata 737 MAX Bermasalah
TRIBUNJAMBI.COM --Dugaan penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT610 dan Ethiopian Airlines penerbangan 302
TRIBUNJAMBI.COM --Dugaan penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT610 dan Ethiopian Airlines penerbangan 302 akhirnya terungkap. Bos Boeing yang memproduksi pesawat 737 MAX meminta maaf karena adanya kesalahan dalam sistem pesawat.
Perusahaan Boeing yang memproduksi pesawat 737 MAX akhirnya mengakui kesalahan mereka terkait dua peristiwa kecelakaan yakni Lion Air JT 610 dan Ethiopian Airlines penerbangan 302.
CEO Boeing Dennis Muilenburg menyampaikan permohonan maaf terhadap semua yang terjadi.
Melalui laman resminya, Dennis Muilenburg membuat pernyataan melalui teks dan video.
"Tragedi ini terus membebani hati dan pikiran kita, dan kita memperluas simpati kita kepada orang-orang tercinta dari penumpang dan kru Lion Air 610 dan Ethiopian Airlines 302," ujarnya dalam sebuah pernyataan tertulis seperti dikutip dari CNN, Jumat (5/4/2019).
Hal itu disampaikan Muilenburg menyusul diumumkannya hasil laporan awal kecelakaan Ethiopian Airlines 302. Laporan itu menunjukkan, bahwa kapten dan co-captain 737 Max 8 tersebut kesulitan dalam mengendalikan sistem yang didesain untuk menghindarkan pesawat dari posisi stall.
Sistem pesawat tersebut justru berkali-kali memaksa hidung pesawat mengarah ke bawah. Selama hampir enam menit, laporan tersebut menunjukkan, pilot terus bekerja untuk bisa mengambil alih kendali pesawat.
Masalah yang muncul pada Ethiopian Airlines serupa dengan yang terjadi dengan pesawat Lion Air penerbangan JT-610 yang jatuh di perairan Karawang pada Oktober 2018 lalu.
Kecelakaan yang terjadi pada Ethiopian Airlines pun menjadi pukulan tersendiri bagi Boeing yang saat itu tengah berupaya memulihkan kepercayaan untuk bisa mengoperasikan kembali pesawat jenis 737 Max-8 tersebut.
Dalam laporan awal tersebut digambarkan bagaimana pilot mengatakan "pull up" sebanyak tiga kali kepada co-pilotnya untuk mengangkat hidung pesawat.
Kedua pilot berupaya untuk mengangkat hidung pesawat untuk menjaga agar pesawat bisa tetap terbang, namun mereka tidak mampu mengendalikan kontrol pesawat.
Sistem anti-stall yang terpasang dalam Boeing 737 Max-8 justru menarik hidung pesawat ke bawah selama empat kali dalam penerbangan tersebut.
Akhirnya, setelah pilot memutuskan untuk kembali ke Bandara Addis Ababa, sistem otomatis tersebut membuat pesawat menukik turun yang sulit untuk dikendalikan dan akhirnya jatuh ke bawah.
Seluruh penumpang dan kru yang berjumlah 157 orang meninggal dalam kecelakaan tersebut.