Ledakan di Langit saat Pemakaman Pak Harto, Mengapa Tak Disemayamkan di Taman Makam Pahlawan?
Saat linggis ketiga menghujam, suara ledakan terdengan di atas langgit tempat pelayat. Mengapa Soeharto tak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan?
"Alhamdulillah, ini mengisyaratkan bahwa Pak Harto benar-benar orang besar. Bumi mengisyaratkan penerimaannya terhadap jenazah beliau," ujarnya kala itu.
2.000 pusaka dan 200 paranormal
Selama berkuasa, Pak Harto punya 2.000 pusaka dan 200 paranormal untuk membentengi kekuasaannya
Meninggalnya Ibu Tien pada 28 April 1996, konon, meredupkan aura kekuasaan Pak Harto alias Soeharto.
Bahkan, saat tampil di muka umum, ia tampak renta, tanpa cahaya.
Sesekali, matanya terkadang menerawang.
Ketiadaan pendamping, tempatnya berbagi, meronggakan kekosongan dalam hidupnya.
Kalangan spiritualis memprediksi, wahyu keprabon telah pergi darinya.
Sebab, sehari sebelum Ibu Tien wafat, konon, masyarakat Surakarta melihat seberkas cahaya hijau berbentuk ular naga melesat terbang dari Keraton Mangkunegaran.

Tak masuk akal memang, menghubungkan hal itu dengan karier seorang presiden.
Namun, langkah politik Soeharto, setelah kepergian istrinya, sungguh di luar kendali.
Cara melibas lawan politiknya terkesan vulgar dan transparan.
Inilah Hoaks Pilpres 2019 yang Terbanyak Dibagikan, Ini Daftar Nama Akun yang Ikut Mengunggah
Mayat Dalam Koper Tanpa Kepala, Penyebab Guru Kediri Dimutilasi Terungkap, Bukan Guru Honorer Biasa
Sosok Menteri Pesan Vanessa Angel Rp 60 Juta untuk Layanan Cepat, Tak Perlu Pakai Dinner
Padahal, sebelumnya, Soeharto dikenal pandai mengendalikan diri. Senyumnya menyembunyikan isi hatinya.
Sebagai lelaki Jawa kebanyakan, ia berusaha menyerap budaya leluhurnya, menjadikannya pegangan dan pedoman hidup.
Puasa Senin-Kamis, ia lakoni sedari muda. Kaweruh jiwo dari Ki Ageng Suryomentaram acap ia jadikan jargon, bahkan ia mengidolakan tokoh wayang yang mewakili rakyat jelata namun disegani para ksatria dan dewa, yakni Semar.