Dewa Judi Asal Kalimantan Ini Buat Amerika Resah, Kini Diburu Beberapa Intelijen, Termasuk FBI

Phua adalah sosok yang sederhana selama berkecimpung di dunia judi, ia telah mendirikan kerajaan perjudian di Hong Kong, Las Vegas, London dan Melbour

Editor: Tommy Kurniawan
IST
Dewa Judi Asal Kalimantan Ini Buat Amerika Resah, Kini Diburu Beberapa Intelijen, Termasuk FBI 

 Dewa Judi Asal Kalimantan Ini Buat Amerika Resah, Kini Diburu Beberapa Intelijen, Termasuk FBI

TRIBUNJAMBI.COM – Ternyata ada seorang dewa judi asal Kalimantan.

Dewa judi itu diketahui bernama Paul Phua.

Ia memiliki banyak tempat perjudian di Luar Negeri.

Meski berasal dari Kalimantan, namun Phua bukanlah orang Indonesia melainkan Malaysia.

Baca: Waduh! Cuma Mau Goreng Risol di Swiss, Syahrini Dandan Maksimal dan Kenakan Scarf Rp 37 Juta

Baca: TERBONGKAR! Sebelum Nikahi Syahrini, Reino Barack dan Luna Maya Sudah Tinggal Serumah Selama 2 tahun

Baca: Disawer Uang di Bagian Bawah Dadanya, Pamela Safitri Ungkap Identias Lelaki Itu, Ternyata Dia

Baca: Kesal! Lakukan 185 Kali Pemesanan Makanan Fiktif ke Ojol, Ketahuan Rumahnya Didatangi Ramai-ramai

Phua disebut sebagai salah satu bandar taruhan terbesar di dunia, dan selama bertahun-tahun ia telah memberikan pengaruh besar pada perjudian dunia.

Melansir dari ESPN, Phua adalah sosok yang sederhana selama berkecimpung di dunia judi, ia telah mendirikan kerajaan perjudian di Hong Kong, Las Vegas, London dan Melbourne.

Awal mulanya ia hanyalah seorang pekerja kontruksi, namun ketika ia hidup dengan perjudian kecil di Kuala Lumpur ia menemukan lingkungan yang menguntungkan.

Baca: Nikita Mirzani Kritik Pedas Wijaya Saputra dan Gisel, Ruben Onsu dan Ivan Gunawan Mendadak Terdiam!

Baca: Lama Jadi Anak Angkat Ronaldo, Martunis Mengaku 3 Permintaan Ini Sudah Terkabulkan Oleh CR7

Baca: Baru 4 Hari Menikah, Lucinta Luna Sebut Rumah Tangganya Sudah di Ujung Tanduk, Setingan Lagi Kah?

Dikatakan ia telah menghasilkan kekayaan sebesar 400 juta dolar AS (sekitar Rp6 Triliun).

Awalnya ia hanyalah seorang operator jamuan makan VIP di Macau.

Dikutip GridHot.ID dari Upswing Poker, Paul Phua Wei Seng lahir pada tahun 1964 di Miri di pulau Kalimantan negara bagian Malaysia timur.

Sebagai seorang anak, ia menikmati semua olahraga dan matematika.

Baca: VIDEO: Lagu Pamer Bojo Via Vallen, Ini Cara Download, Lirik Lagu & Kunci Gitar, Tembus Jutaan Viewer

Hingga saat dewasa, ia pindah ke Kuala Lumpur dan mulai mengerjakan konstruksi.

Namun, Phua mulai bergaul dengan penjudi Cina yang darinya dia belajar cara menetapkan taruhan pada pertandingan sepak bola.

Reputasinya tumbuh dari mulut ke mulut dan, tak lama kemudian, Phua menjadi penjudi yang cukup sukses.

Baca: Sering Dilaporkan ke Polisi: Ya Lapor Saja, Gue Sudah Capek Sama Sampah-sampah Itu, Gue Kan Superman

Kemajuan teknologi memperluas pasar taruhannya ke skala global.

Pada 2006 ia bekerja dengan Steve Wynn dan membuka Whynn Macau dan memperluas bisnis tersebut dan menjadi pemain poker.

Pada 2011, pemain poker profesional lainnya telah bergabung di Macau.

Baca: Jelang MotoGP Argentina 2019, Siaran Langsung (Live) Trans7, Maverick Vinales Sudah Cium Kemenangan

wajah Paul Phua ketika dalam sebuah pertandingan judi
Espn
wajah Paul Phua ketika dalam sebuah pertandingan judi

Phua juga ikut bermain pada pertandingan ini pada tahun 2012. Phua memasuki World Series of Poker 2012 sebesar 1.000.000 dolar AS (sekitar Rp15 miliar) Big One untuk satu acara Drop.

Pada 2012, Phua memenangkan Aspers 100 ribu poundsterling (sekitar Rp1,9 miliar) High Roller.

Di London setelah mengalahkan Richard Yong ia mendapatkan uang terbesarnya, sebesar sekitar Rp24 miliar.

Selama pertandingan uang tunai di Milies Aussie 2014, Phua terlibat dalam pot senilai 991 ribu dolar AS (sekitar Rp15 milliar) melawan sesama pemain poker Macau, Lo Shing Fung.

Namun pada 2014 dirinya menjadi salah satu buruan FBI karena sepak terjangnya yang membahayakan.

Pada 5 Agustus 2014, Paul Phua berada di podium ruang sidang, saat dirinya diadili.

Kasino
Kasino (IST)

Ia diadili oleh Departemen Kehakiman karena ia, bersama tujuh orang lainnya, menjalankan perusahaan ilegal dalam taruhan Piala Dunia tahun 2014.

Tapi sama seriusnya dengan melanggar hukum game AS, kasus Phua lebih dari sekadar taruhan dalam pertandingan sepakbola.

Pasalnya aktivitas Phua merupakan indikasi meningkatnya kekhawatiran pemerintah AS tentang bagaimana, dan dari mana, uang mengalir ke Las Vegas dan sistem keuangan AS.

Namun, setelah penangkapan tersebut ia tidak benar-benar diadili karena FBI mengumpulkan bukti tanpa memperhatikan perlindungan konstitusi Paul Phua.

Dengan kata lain mereka tidak memiliki surat perintah untuk menangkap Phua, alhasil ia berhasil membuktikan keridakbersalahannya.

Namun, dalam keterangan lain ada campur tangan pemerintah yang membuatnya bisa lolos dari jerat hukum. (*)

Sumber: GridHot.id
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved