Hercules Mengamuk Jelang Vonis, Pernah Berjuang Bantu Kopassus Hingga Cacat Demi Keutuhan NKRI
Hercules Rozario Marshal mengamuk dan memukul wartawan menjelang sidang vonis di PN Jakarta Barat
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Hercules Rozario Marshal mengamuk dan memukul wartawan menjelang sidang vonis di PN Jakarta Barat, pada Rabu (27/3/2019).
Wartawan dari media online Viva.co.id kena pukulan dari Hercules Rozario Marshal yang merupakan mantan penguasa di Tanah Abang.
Hercules Rozario Marshal dibawa ke pengadilan untuk menghadapi vonis atas kasus yang dituntut kepadanya, yakni kekerasan secara bersama-sama dan perusakan barang.
Baca: Polisi Bergerak Tangkap Pembunuh Pendeta Melinda Zidoni, Ciri Berbadan Kurus Tinggi 165 Sentimeter
Baca: Pembunuh Pendeta Muda Melinda Zidemi Pakai Penutup Wajah, Polisi Duga Pelaku dan Korban Saling Kenal
Baca: VIDEO: Hercules Ngamuk di Pengadilan Serbu Wartawan yang Ambil Gambar, Ratusan Polisi Siaga
Baca: Hercules Buka-bukaan Rahasia di Depan Hakim Sidang, Bilang Siap Ditembak dan Teman Kapolri
Siapa sebenarnya Hercules yang namanya melegenda dan cukup disegani preman dan pengusaha ini?
Dikutip Tribun dari berbagai sumber, Hercules ternyata bukan nama asli dia.
Nama yang diberikan oleh kedua orangtuanya adalah Rozario Marshal, tanpa embel-embel Hercules.
Julukan Hercules justru muncul setelah ia bertemu rombongan Kopassus pada 1975 di Dili, Timor Timur, di bawa komando Kolonel (Purn) Gatot Purwanto.
Tujuan Kopassus saat itu untuk mengintegrasikan Timor Timur ke wilayah NKRI.
Gatot Purwanto dalam artikel yang dipublikasikan Majalah Tempo tahun 2010 mengatakan Hercules merupakan sandi di radio komunikasi mereka kala itu.
"Dia ( Hercules Rozario Marshal) itu anak buah saya," katanya dimuat di artikel itu.
Pada masa itu Kopassus dan TNI merekrut pada pemuda untuk berjuang bersama melawan gerilyawan yang ingin Timor Timur merdeka.
Peran Hercules Rozario Marshal yang diberikan Kopassus sangat vital, yakni menjaga gudang amunisi dan logistik.
Perjuangan bersama Kopassus ini pula yang pada akhirnya membuat Hercules Rozario Marshal mengalami cacat pada mata kanan dan tangan kanan.
Bintang Setya Lencana Seroja
Siapa sangka Hercules yang dicap sebagai preman itu ternyata pernah mendapat pengakuan dari pemerintah atas jasa-jasanya untuk negara ini.
Dalam penelusuran Kompas.com, Hercules mendapatkan penghargaan Bintang Setya Lencana Seroja karena perannya dalam membantu Kopassus saat Operasi Seroja di Timor Timur.
Hercules dianggap sosok yang berani dan membantu NKRI.
Soal keberanian dan penghargaan ini diungkap lagi oleh Hercules di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Rabu (27/2/2019).
"Saya pemberani. Jika tidak pemberani, negara tidak akan memberi kepada saya penghargaan," kata Hecules
Satyalancana Seroja adalah tanda kehormatan pemerintah atas upaya anggota TNI/Polri yang dianugerahkan pada periode 1975-1999.
Penghargaan ini untuk mereka yang berjasa menanggulangi masalah keamanan dari gangguan gerombolan pengacau dari luar batas negara di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Selain anggota TNI/Polri yang mendapatkan tanda kehormatan tersebut, WNI non-militer dan juga warga asing juga berhak mendapatkan tanda kehormatan tersebut, termasuk Hercules.
Baca: Polisi Bergerak Tangkap Pembunuh Pendeta Melinda Zidoni, Ciri Berbadan Kurus Tinggi 165 Sentimeter
Baca: Pembunuh Pendeta Muda Melinda Zidemi Pakai Penutup Wajah, Polisi Duga Pelaku dan Korban Saling Kenal
Baca: VIDEO: Hercules Ngamuk di Pengadilan Serbu Wartawan yang Ambil Gambar, Ratusan Polisi Siaga
Baca: Hercules Buka-bukaan Rahasia di Depan Hakim Sidang, Bilang Siap Ditembak dan Teman Kapolri
Penguasa Tanah Abang
Hercules merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara yang lahir di Timor Timur, satu bagian wilayah yang kini telah lepas dari NKRI.
Ia mengalami kebutaan di mata kanan dan terpaksa gunakan tangan kanan palsu akibat perannya di operasi Timtim.
Tapi Hercules hingga kini enggan memaparkan mengapa ia sampai bisa mendapat cacat yang demikian.
“Enggak perlulah saya ceritakan. Timtim (Timor Timur) ibarat nasi sudah jadi bubur. Kalau saya ceritakan, nanti ada pihak yang tidak suka,” jelasnya di acara Kick Andy yang dipandu oleh wartawan senior Andy F Noya di Metro TV.
Hercules masuk ke Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada 1987.
Jejak Hercules pun diikuti teman-temannya dari Timor Timur, seperti Alfredo Monteiro Pires, Logo Vallenberg, Germano, Luis, Jimmy, dan Anis.
Di Tanah Abang, kelompok Hercules mengelola berbagai bisnis yang dunia malam, perjudian, pelacuran, pengamanan, hingga mengelola pedagang kaki lima.
Penguasaan Hercules di pusat perdagangan itu bertahan selama 10 tahun.
Pada November 1997 Hercules tumbang di Tanah Abang berakhir.
Dua anak buahnya tewas dalam keributan antara kelompok Hercules dan Muhammad Yusuf Muhi alias Bang Ucu Kambing.
Hingga akhirnya ia menggantikan Hercules di Tanah Abang.
Nestapa Masa Kecil
Sejak kecil Hercules Rosario Marshall hidup dalam kepahitan akibat suasana kekacauan di daerahnya yang dipenuhi gerilyawan, Timor Timur.
Ketika Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) memasuki kawasan Timor, seharusnya Hercules sedang asyik menikmati masa-masa sekolah.
Namun itu semua berubah karena kondisi politik di daerah jajahan Portugal itu memaksa Rosario terlibat dalam huru-hara.
Pada pertengahan 1970-an, ada dua kubu bertikai di negeri kelahirannya, yakni kelompok pro-kemerdekaan bernama Fretilin melawan kelompok pro-integrasi Republik Indonesia.
Helene van Klinken dalam buku Anak-anak Timtim di Indonesia yang terbit pada tahun 2014 mengatakan, orangtua Hercules Rosario terbunuh tahun 1978.
orangtua Hercules Rosario meninggal dalam peristiwa pemboman di Ainaro, pada saat itu Hercules Rosario masih berumur belasan tahun.
Setelah melewati berbagai kekacauan, Hercules Rosario direkrut korps baret merah Kopassus yang bertugas di Timor Timur.
Dalam komunikasi ABRI di radio, Rosario punya nama sandi.
Dia diberi nama mirip jagoan Yunani Kuno, Hercules.
Panggilan itu sulit untuk tidak diterima banyak pihak.
Laki-laki ini memang dikenal sangar dan bernyali besar, seperti Hercules yang kuat dalam mitologi Yunani.
Kala itu korps baret merah masih bernama Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassanda) dan beberapa saat kemudian berubah menjadi Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Zacky Anwar Makarim, satu di antara anggota baret merah di sana, menyebut Hercules yang dicap perusuh itu dijadikan tukang masak, lalu penjaga gudang.
“Di sana saya membantu segala-galanya, hingga memegang gudang logistik Kopassus,” aku Hercules dalam buku Kick Andy: Kumpulan Kisah Inspiratif (2008: 163-164).
Hercules tidak hanya dekat dengan Gatot dan Zacky.
Hampir semua orang tahu Hercules juga kawan daripada Prabowo Subianto Djojohadikusumo.
Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB), ormas yang dibentuknya, merapat ke Gerindra dan mendukung penuh Prabowo pada Pilpres 2014.
Baca: Polisi Bergerak Tangkap Pembunuh Pendeta Melinda Zidoni, Ciri Berbadan Kurus Tinggi 165 Sentimeter
Baca: Pembunuh Pendeta Muda Melinda Zidemi Pakai Penutup Wajah, Polisi Duga Pelaku dan Korban Saling Kenal
Baca: VIDEO: Hercules Ngamuk di Pengadilan Serbu Wartawan yang Ambil Gambar, Ratusan Polisi Siaga
Baca: Hercules Buka-bukaan Rahasia di Depan Hakim Sidang, Bilang Siap Ditembak dan Teman Kapolri


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											