Pileg 2019
Dukun Politik Ki Sableng Ramai Orderan Jelang Pileg 2019, Isi Permintaan Caleg Macam-macam
Dukun dan penyedia jasa spiritual ramai dikunjungi caleg jelang Pileg 2019. Ini isi permintaan caleg yang datang ke dukun politik.
“Mahal karena kalau mereka berhasil pun, mereka akan mendapat lebih dari itu,” kata ketua Forum Keluarga Paranormal dan Penyembuh Alternatif Indonesia Jatim ini.
Ia mengaku sudah sejak 2001 melayani jasa spiritual politik. Semenjak itu, setiap ada kontestasi politik, selalu ada calon yang datang padanya.

Sama dengan Ki Sableng, Ki Sambung Jagat juga lebih banyak menjaring pasien dari sosial media Facebook.
Stres jangan pergi ke dukun
Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Jiwa Derah (RSJD) Atma Husada Mahakam Samarinda, dr Jaya Mualimin SpKJ, Mkes, MARS, tak memungkiri, kondisi sosial masyarakat yang ia istilahkan "belum rumah sakit minded' membuat kondisi orang yang stres bisa makin parah.
Masih ada prasangka rumah sakit jiwa merupakan tempat menyeramkan seperti adanya kerangkeng besi bagi pasein parah seperti yang dipertontonkan film.
Tak sedikit pula, banyak yang menganggap stres apalagi gangguan jiwa adalah karena faktor klenik seperti karena bisikan roh halus. Ujung-ujungnya `berobatnya' pun ke dukun, sehingga memperparah mental dan psikologis karena tak kunjung sembuh.
Dijelaskan Jaya, secara psikologis orang dikatakan normal dan dewasa ketika memiliki cara pikir yang rasional.
Misalnya, dalam konteks caleg yang gagal melenggang ke parlemen, dia mampu mengetahui apa penyebab rasional gagal, misalnya dana habis dan sebagainya.
Diakuinya, ada banyak kejadian, warga yang baru berobat ke rumah sakit jiwa setelah sebelumnya gagal sembuh lewat dukun.
Hal ini, menurut Jaya, menguatkan masih ada pikiran masyarakat bahwa rumah sakit jiwa dengan penangan medis dan ilmiah adalah pilihan terakhir. Tak sedikit, di rawat dengan kondisi sakit jiwa yang berat.
Jaya berharap caleg dalam proses pemilihannya menggunakan cara-cara yang rasional meraih kursi leglilatif.
Ini, agar beban psikologis saat dirinya mengeluarkan uang yang besar dan gagal tak bertambah. Lebih-lebih menguatkan ketidakrasionalan dalam pikiran.
Jaya menyarankan, sebaiknya kegagalan itu disikapi secara rasional. Setiap manusia memiliki kemampuan luar biasa menyelesaikan masalah.
Kegagalan, lanjut dia, harusnya dijadikan cambuk untuk perbaikan hidup di masa depan. Jangan sampai berujung depresi dan malah bertemu dengannya di rumah sakit jiwa.