Isra Miraj 2019
27 Rajab Isra Miraj, Begini Shalat yang Dilakukan Nabi Muhammad SAW Sebelum Turun Perintah 5 Waktu
27 Rajab Isra Miraj, Begini Shalat yang Dilakukan Nabi Muhammad SAW Sebelum Turun Perintah 5 Waktu
27 Rajab Isra Miraj, Begini Shalat yang Dilakukan Nabi Muhammad SAW Sebelum Turun Perintah 5 Waktu
TRIBUNJAMBI.COM - Sebelum peristiwa Ira Miraj yang terjadi pada 27 Rajab tentang perintah shalat lima waktu dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, Rasulullah telah mengerjakan shalat.
Tribunjambi.com melansir dari berbagai sumber, shalat yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW bahkan dilakukan sejak sebelum peristiwa Isra Miraj yang terjadi tanggal 27 Rajab.
Begini shalat Nabi Muhammad SAW sebelum adanya peristiwa Isra Miraj pada tanggal 27 Rajab.
Salat wajib 5 waktu diketahui menjadi ibadah wajib umat islam ketika Nabi Muhammad SAW mengalami Isra Miraj pada 27 Rajab.
Artinya, kewajiban shalat baru ada setelah peristiwa Isra miraj tersebut.
Isra Miraj adalah bagian kedua dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam saja.
Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah dia mendapat perintah untuk menunaikan shalat lima waktu sehari semalam.
Beberapa penggambaran tentang kejadian ini dapat dilihat di surah ke-17 di Al-Quran, yaitu Surah Al-Isra.
Dilansir dari laman Nahdlatul Ulama Online (NU Online) yang tayang pada 19 April 2018, kewajiban shalat ini disekapati oleh mayoritas ulama, meskipun mereka berbeda pendapat kapan waktu terjadi Isra Miraj.
Baca: Ustaz Abdul Somad Isi Tausiah di Merlung Jambi, Peringati Isra Miraj Nabi Muhammad
Baca: Amalan dan Doa Spesial Buat Pencari Jodoh yang Sedang Menanti Belahan Jiwa
Perlu diketahui, kewajiban shalat lima waktu memang baru muncul setelah Isra Miraj, tapi bukan berarti sebelum itu Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengerjakan shalat.
Sebetulnya kewajiban shalat sudah ada sebelum peristiwa Isra Miraj.
Shalat diwajibkan kepada Nabi Muhammad SAW sejak awal ia diangkat sebagai nabi dan menerima wahyu pertama.
Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam hadis riwayat Ahmad dan Ad-Daraquthni bahwa:
أن جبريل أتاه في أول ما أوحي إليه فعلمه الوضوء والصلاة
Artinya, “Jibril datang kepada Rasul ketika menyampaikan wahyu pertama dan mengajarkan Rasul wudhu’ dan shalat,” (HR Ahmad dan Ad-Daraquthni).
Menurut Ibnu Ishaq, kewajiban shalat dimulai sejak Rasulullah menerima wahyu pertama.
Bahkan, Rasul dan Khadijah sudah shalat sebelum shalat lima waktu diwajibkan.

Tidak hanya itu, para sahabat juga diperintahkan oleh Rasulullah untuk mengerjakan shalat dan berbuat baik.
Ini dipahami dari hadits yang dikutip oleh Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam Kitab Fathul Bari Syarah Shahih Al-Bukhari. Dalam kitab itu, Ibnu Rajab menulis:
وقال ابن عباس: حدثني أبو سفيان في حديث هرقل، فقال يأمرنا، يعني النبي صلى الله عليه وسلم، بالصلاة والصدق والعفاف
Artinya, “Ibnu Abbas berkata, dari Abu Sufyan tentang hadits Herakilius, bahwa Nabi SAW memerintahkan kami shalat, jujur, dan menjaga harga diri.”
Riwayat ini terdapat dalam Shahih Al-Bukhari. Menurut Ibnu Rajab, adanya riwayat ini menunjukkan Rasulullah sejak awal sudah memerintahkan umatnya untuk shalat, berkata jujur, dan menjaga harga diri.
Bahkan ia sendiri juga melakukan hal yang sama sebelum adanya kewajiban shalat lima waktu. Ibnu Rajab menegaskan:
والأحاديث الدالة على أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يصلي بمكة قبل الإسراء كثيرة
Artinya, “Hadits yang menunjukkan Nabi mengerjakan shalat sebelum isra’ sangatlah banyak.”
Berapa Raka’at Shalat sebelum Isra Miraj?
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa perintah mengerjakan shalat sudah ada sebelum peristiwa Isra Miraj.
Namun pertanyaannya, bagaimana bentuk shalat yang dikerjakan Rasulullah, berapa rakaat, dan kapan saja waktunya.
Merujuk pada penjelasan Ibnu Rajab dalam Fathul Bari, ulama berbeda pendapat terkait bagaimana shalat Rasul sebelum Isra Miraj.
Baca: Review Gadget - Dijual Seharga Rp 1,7 Juta & Rp 2 Jutaan Spesifikasi Samsung Galaxy A10 & Galaxy A20
Baca: VIDEO: Cacing Gede Misterius Muncul di Kompleks Percandian Muaro Jambi, Jangan Disentuh Bila Bertemu
Baca: VIDEO: Live Streaming MNC TV Timnas Indonesia vs Myanmar Hari Ini, Ini Taktik Simon McMenemy
Tetapi yang paling penting, seluruh ulama ingin membuktikan bahwa kewajiban shalat sudah ada sebelum Isra Miraj.
Ibnu Rajab menjelaskan:
لكن قد قيل: إنه كان قد فرض عليه ركعتان في أول النهار وركعتان في أخره فقط...وقال قتادة: كان بدء الصلاة ركعتين بالغداة وركعتين بالعشي
Artinya, “Tetapi, ada yang mengatakan bahwa shalat yang diwajibkan pada Rasul pada awalnya adalah dua raka’at shubuh dan dua raka’at waktu malam… Qatadah mengatakan, ‘shalat pertama kali adalah dua raka’at shubuh dan dua raka’at isya.’”
Dengan demikian, perintah shalat pertama kali tidak langsung lima waktu, tetapi hanya dua kali sehari, yaitu dua raka’at di waktu shubuh dan dua raka’at di waktu isya’.
*Shalat Nabi sebelum Isra Miraj
Kemudian masih timbul pertanyaan, kira-kira shalat apa yang dikerjakan Nabi sebelum Isra Miraj.
Sebagaimana diketahui, sebelum Isra Miraj, Rasulullah berhenti di Baitul Maqdis untuk mengerjakan shalat.
Hal ini seperti dikisahkan dalam banyak hadits Isra Miraj.
Salah satu penggalan hadits tersebut adalah:
ثُمَّ دَخَلْتُ الْمَسْجِدَ فَصَلَّيْتُ فِيهِ رَكْعَتَيْن
Artinya, “Kemudian Rasul masuk masjid dan shalat dua rakaat.”
Ali Mula Al-Qari dalam Mirqatul Mafatih pada saat menjelaskan hadits ini mengatakan:
أي: تحية المسجد، والظاهر أن هذه في الصلاة التي اقتدى به الأنبياء وصار فيها إمام الأصفياء
Artinya, “Maksudnya, shalat tahiyatul masjid. Secara lahir, inilah shalat yang diikuti oleh para Nabi, sehingga Nabi Muhammad menjadi imamnya para Nabi.”
Merujuk pendapat Mula Al-Qari, shalat yang dikerjakan Nabi di Baitul Maqdis adalah shalat tahiyatul masjid dan jumlah raka’atnya dua raka’at.
Dengan demikian, kewajiban shalat sudah ada sebelum Isra Miraj, meskipun jumlahnya tidak seperti shalat lima waktu.
Begitu pula kewajiban wudhu.
Cara wudhu dan shalat ini diajarkan langsung oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.

6 Amalan Baik di Bulan Rajab
Bulan Rajab 1440 H dimulai pada 8 Maret 2019 silam.
Bulan Rajab dikategorikan sebagai bulan haram (bulan mulia) selain bulan ramadhan bersama Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah, Muharram.
Karena kemuliannya itu pula, umat muslim seyogyanya memperbanyak amalan-amalan di bulan ini.
Melansir artikel Tribun Jogja dengan judul Enam Amalan Mulia di Bulan Rajab berikut ibadah yang bisa dilakukan :
1. Memperbanyak Sayyidul Istighfar
Umat muslim dianjurkan untuk banyak memohon ampun atas dosa-dosanya di bulan Rajab.
Salah satu amalan yang dianjurkan adalah membaca sayyidul istighfar saat pagi dan sore.
Barang siapa yang membaca ini dan meninggal, maka ia masuk surga.
Adapun bacaan sayyidul istighfar adalah:
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ وَأَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَعْتَرِفُ بِذُنُوبِي فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yg kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yg bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
2. Berpuasa
Beberapa berpendapat bahwa hadits yang meriwayatkan puasa di bulan Rajab adalah dhaif, sehingga bila dilakukan adalah bid'ah.
Namun ada pula yang berpendapat bahwa puasa Rajab hukumnya sunah, bila dilaksanakan di waktu-waktu yang tidak dilarang.
Seperti TribunJogja.com kutip dari Tebu Ireng Online, ada beberapa riwayat yang menerangkan keutamaan puasa Rajab.
Puasa tanggal 1 Rajab sama dengan menghapus dosa 3 tahun.
Puasa tanggal 2 sama dengan menghapus dosa 2 tahun.
Puasa tanggal 3 sama dengan menghapus dosa 1 tahun.
Adapun niat puasa Rajab adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma ghadin fi syahri rojabi sunatan lillahi ta'alaa.
3. Memperbanyak Doa
Saat memasuki bulan Rajab, Rasulullah SAW membaca doa ini:
اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ وَاَعِنَّا عَلَى الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ
Allohumma baarik lanaa fii rojaba wa sya'banaa wa ballighnaa romadhonaa
Artinya:
"Ya Allah berilah kami keberkahan di bulan Rojab dan Sya'ban dan sampaikan kami pada bulan Romadhon."
4. Membaca Istighfar Rajab
Banyak di antara kita mungkin masih sedikit asing dengan bacaan Istighfar Rajab.
Namun bila membaca setidaknya dua atau empat kali Istighfar Rajab di dalam hidupnya, niscaya Allah akan mengampuni dosanya, meskipun ditetapkan akan masuk neraka.
5. Bacaan Terakhir Bulan Rajab
Di hari Jumat terakhir bulan Rajab saat khotib salat jumat duduk di antara dua khutbah, maka seorang muslim dianjurkan untuk membaca doa ini sebanyak 35 kali:
اَحْمَدُ رَسُوْلُ اللّٰهِ ، مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللّٰهِ × ٣٥
Bila membaca doa tersebut, insyaallah sakunya tidak akan sepi dari uang, asalkan diiringi dengan usaha yang sungguh-sungguh.
6. Doa Pagi dan Sore
Setelah salat Subuh dan Maghrib, hendaknya seorang muslim membaca doa ini sebanyak 70 kali sambil mengangkat tangan, agar terhindar dari api neraka.
ربِّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ
Itulah ulasan seputar shalat Nabi Muhammad sebelum peristiwa Isra Mi'raj dan amalan-amalan baik di bulan Rajab untuk menambah pundi-pundi pahala kita.
Artikel ini disadur dari www.nu.or.id
(banjarmasinpost.co.id/noor masrida)
27 Rajab Isra Miraj, Begini Shalat yang Dilakukan Nabi Muhammad SAW Sebelum Turun Perintah 5 Waktu
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Ini Salat yang Dilakukan Nabi Muhammad SAW Sebelum Peristiwa Isra Miraj 27 Rajab, http://banjarmasin.tribunnews.com/2019/03/23/ini-salat-yang-dilakukan-nabi-muhammad-saw-sebelum-peristiwa-isra-miraj-27-rajab?page=all.