Lion Air JT610

UPDATE Identitas Pilot Ketiga yang Jadi Kunci Peristiwa Kecelakaan Lion Air JT610, Tapi Tak Diungkap

Pilot ketiga menjadi kunci dalam peristiwa kecelakaan Lion Air JT610 Jakarta-Pangkalpinang. Siapa dia?

Editor: Duanto AS
Intisari
Ilustrasi kecepatan pesawat Lion Air JT610. (Istimewa via Tribun Jabar) 

Pilot ketiga menjadi kunci dalam peristiwa kecelakaan Lion Air JT610 Jakarta-Pangkalpinang. Siapa dia?

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Ternyata, pilot ketiga menjadi kunci dalam peristiwa kecelakaan Lion Air JT610 Jakarta-Pangkalpinang.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) mengakui adanya pilot ketiga dalam penerbangan pesawat Lion Air Boeing 737 MAX 8 nomor penerbangan JT 043 rute Denpasar-Jakarta.

Penerbangan tersebut menggunakan pesawat yang sama dengan pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang terjatuh di perairan Kerawang pada Oktober 2018 lalu.

Saat terbang dari Denpasar ke Jakarta pesawat tersebut sempat mengalami masalah di Angle of Attack (AoA) sensor.

AoA adalah sudut antara sayap dan udara yang mendekat antara 15-20 derajat.

Jika sudutnya terlalu besar maka sayap dapat kehilangan daya angkat dan bisa menyebabkan hilang kendali serta kehilangan ketinggian secara mendadak.

Baca Juga

 Incar Gadis Pontianak dan Singkawang Ciri Tertentu, Sindikat Internasional Kawin Kontrak Beraksi

 Oknum Pramugari Ketahuan Mesum di Toilet Pesawat, Tarif 1X Layanan Spesial Rp 32 Juta

 Perselingkuhan Istri-Oknum Polisi Terkuak, 2 Pembunuh Bayaran Suruhan Brigpol Permadi Beraksi

 Pernah Jadi Rekan Duet, Nicky Tirta Jenguk Vanessa Angel, Kondisinya Semakin Kurus & Menangis

“KNKT menyampaikan bahwa benar ada pilot lain yang berada di cockpit pada penerbangan itu,” ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di kantornya, Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Berdasarkan berita yang diterbitkan Bloomberg, pilot ketiga tersebut menjadi penyelamat dalam penerbangan Lion Air dengan rute Denpasar-Jakarta.

Penerbangan dengan rute itu dilakukan malam sebelum pesawat tersebut jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat dan menewaskan 189 orang.

Dua orang sumber yang terlibat dalam investigasi kecelakaan Lion Air yang diwawancarai Bloomberg, menyebut pilot ketiga itu mengambil tindakan saat pesawat mengalami masalah.

Petugas gabungan membawa kantong berisi puing pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang di Posko Evakuasi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (31/10/2018). Memasuki hari ke-3 pencarian, petugas gabungan terus melakukan pencarian puing pesawat Lion Air JT 610 dan korban. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas gabungan membawa kantong berisi puing pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang di Posko Evakuasi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (31/10/2018). Memasuki hari ke-3 pencarian, petugas gabungan terus melakukan pencarian puing pesawat Lion Air JT 610 dan korban.(TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Dia meminta kru untuk memutus arus listrik ke motor yang menggerakkan hidung pesawat ke bawah.

Namun, KNKT tak mau mengonfirmasi soal benar atau tidaknya pilot ketiga itu mengambil tindakan saat terjadinya masalah di pesawat Lion Air JT043 rute Denpasar-Jakarta.

Soerjanto hanya mengatakan, pilot tersebut merupakan pilot yang telah selesai menjalankan tugas terbang dan akan kembali ke Jakarta.

Pilot tersebut merupakan pilot dari Lion Air Group yang mengenal para awak kabin sehingga diperbolehkan duduk di kokpit.

 Asmara Istri Pengusaha dan Brigpol Permadi, Sewa Pembunuh Bayaran Eksekusi Tjipng Boen Siong

 Sinopsis Drakor The Last Empress Episode 51 - Ibu Suri Tembak Lee Hyuk, Nasib Permaisuri?

 Nasib Gadis di Pontianak Incaran Pria Asing, Kini Dirawat di Rumah Sakit Jiwa, Jebakan Mak Comblang

“Pilot ini memiliki kualifikasi sebagai pilot B737-8 (MAX),” kata Soerjanto.
Namun, Soerjanto enggan membeberkan identitas pilot tersebut.

Menurut dia, pilot tersebut pun telah diwawancarai oleh KNKT.

“Sesuai UU Nomor 1 tahun 2009 pasal 359, pernyataan dari seseorang yang diperoleh selama proses investigasi tidak boleh dipblikasikan. Untuk itu KNKT tidak akan menyampaikan hasil wawancaranya,” ucap dia.

Sementara itu, mengenai isi rekaman cockpit voice recorder (CVR) pesawat Lion Air JT 610 yang diungkap salah satu media internasional, Soerjanto membantahnya.

Dia mengatakan, rekaman suara yang beredar luas di masyarakat tak sama dengan isi CVR yang diperoleh pihaknya.

Berdasarkan pemberitaan yang diterbitkan Reuters, disebutkan bahwa pilot pilot pesawat Lion Air JT 610 itu sempat berujar "Allahu Akbar".
Dalam berita berjudul "Black Box Reveals Clues to Lion Air Crash," disebutkan bahwa pilot panik mencari penyebab pesawat dalam kondisi stall.

Selain itu juga ada pilot yang sibuk mempelajari buku manual untuk menemukan solusi saat kondisi darurat.

Sama dengan Ethiophian Airlines Namun Reuters mengaku tidak memiliki rekaman maupun transkrip dari isi CVR.

Pihaknya menyebut mendengar isi rekaman CVR dari 3 sumber anonim.

“KNKT juga menyapaikan bahwa isi rekaman CVR tidak sama dengan apa yang beredar di media, sehingga menurut KNKT isi berita itu adalah opini seseorang atau beberapa orang yang kemudian dibuat seolah-olah seperti isi CVR,” ujar Soerjanto.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Teka Teki Pilot Ketiga dalam Pesawat Lion Air JT 043"

Subscribe Youtube

 Oknum Pramugari Ketahuan Mesum di Toilet Pesawat, Tarif 1X Layanan Spesial Rp 32 Juta

 Perselingkuhan Istri-Oknum Polisi Terkuak, 2 Pembunuh Bayaran Suruhan Brigpol Permadi Beraksi

 Incar Gadis Pontianak dan Singkawang Ciri Tertentu, Sindikat Internasional Kawin Kontrak Beraksi

 Foto 50 Karyawati Tanpa Busana Beredar WhatsApp, Foto yang Beredar Disensor di Bagian Tertentu

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved