Pramugari Bertemu Pria 200 Kg di Toilet Pesawat, Akhirnya Alami Tekanan Batin Setelah Mengelap
Pengalaman ini seorang pramugari saat memberi layanan kepada penumpang. Pramugari cantik itu diminta untuk mengelap bagian menjijikkan.
Tetapi lelaki itu bersikeras dan memohon, mengancam akan buang air kecil di lantai.
Pramugari mencoba menggunakan selimut untuk menutupi alat kelamin pria yang terekspose, tetapi itu dilempar.
Dia mengenakan sepasang sarung tangan bedah dan kemudian menarik celana dalamnya.
Pria itu juga bersikeras bahwa pintu kamar mandi harus tetap terbuka, mengklaim bahwa ia tidak akan bisa bernapas.
Permintaan itu setidaknya ditolak.

Namun, segera pria itu membuat permintaannya yang paling tidak masuk akal, memanggil pramugari untuk masuk lagi dan menyuruh untuk membersihkan pantatnya.
Awak kabin pada awalnya menolak, tetapi lelaki itu mengancam akan tinggal di kamar mandi selama penerbangan, suatu tindakan yang akan sangat mengganggu kenyamanan penumpang lain.
Merasa seolah-olah dia tidak punya pilihan, pramugari mengenakan tiga lapis sarung tangan bedah dan mulai menyeka.
Ketika dia melakukannya, pria itu diduga mulai mengeluh dengan gembira dan berkata "lebih dalam, lebih dalam!"

Dia kemudian mengklaim bahwa dia tidak melakukan pekerjaan yang cukup baik dan membuatnya mengelap tiga kali sebelum dia puas.
Setelah itu, pramugari menulis di sebuah posting Instagram bahwa dia mengunci dirinya di dalam kamar mandi, menangis dan muntah, tidak mampu membersihkan bau kotoran pria itu.
Dalam pos tersebut, dia meminta EVA Air untuk melindungi karyawannya dengan lebih baik, mempekerjakan lebih banyak pramugari pria, dan mencegah penumpang yang serupa secara fisik untuk naik pesawat tanpa pengawasan di masa yang akan datang.
TERBARU Kondisi Elektabilitas PDI-P dan Gerindra Menurut Survei Litbang Kompas, Ini Peringkatnya
Pramugari Garuda Indonesia Pacaran dengan Anggota Kopassus, Sang Pria Hampir Lupa Menikah
Cemburu Buta, Suami Mengamuk dan Membakar Istri dengan Tuduhan Selingkuh
Konferensi pers kemudian diadakan oleh Taoyuan Flight Attendants Union karena alasan yang sama, dengan alasan bahwa pramugari bekerja di bawah budaya yang tidak adil di mana mereka diharapkan memenuhi setiap permintaan pelanggan, tidak peduli seberapa absurd atau merendahkannya.
Untuk bagiannya, EVA Air mengatakan bahwa pramugari tidak berkewajiban untuk bertindak atas permintaan penumpang, bahkan jika mereka membutuhkan bantuan khusus.
Maskapai menambahkan bahwa pihaknya siap membantu kru jika mereka memutuskan untuk menuntut penumpang. (Adrie P. Saputra) Artikel ini telah tayang di Gridhot dengan judul "Seorang Pramugari Alami Tekanan Batin ...