Siang Jual Bakso, Malam Jual Sekoteng, Kisah Intel Andalan yang Kadang Jadi Hansip Jaga Gardu
Kisah intel andalan ini menyentuh hati. Saat siang jualan bakso, kalau malam jual sekoteng. Bahkan, kadang menjadi hansip untuk ...
Kisah intelijen yang ini juga menarik. Tim Intelijen Densus 88 berusaha menangkap calon pengantin atau pelaku bom bunuh diri bernama Ali Uighur alias Abu Nash'ab alias Fariz Kusuma (27).
Penyamaran tim Densus 88 sempat menimbulkan kecurigaan sejumlah warga. Dia menyamar jadi pedagang cilok.
Selain cara berdagangnya yang tak lazim, pedagang cilok itu juga muncul beberapa hari sebelum dilakukan penangkapan Ali di rumah kontrakan yang terletak di Kampung Dukuh Jaya, RT 005/RW 009, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Rabu (23/12/2018) sore.
"Janggal dan ngaco banget dagangnya. Saya yakin itu intel Densus. Nah, ini buktinya setelah sudah dapat targetnya, dia nggak dagang lagi," kata Supriyadi, pemilik warung kelontong di samping kontrakan yang ditempati Alli kepada Tribunnews, Kamis (24/12) malam.

Menurut Supriyadi, si pedagang cilok menjajakan dagangan dengan gerobak.
Ia berperawakan kurus, kecil, berkulit hitam kelam dan berambut tipis. Ia juga kerap mengenakan kaos hitam lusuh.
Namun, tas selempang yang dikenakan di tubuhnya terlihat bagus dan mahal.
"Paling usianya 35 tahunan. Dari potongannya nggak kelihatan kalau dia intel," ujarnya.
Si tukang cilok tersebut juga kerap memarkir gerobak dagangannya atau mangkal tepat di depan kontrakan yang dihuni Ali selama sepekan terakhir.
Namun, ia hanya datang berjualan ciloknya satu hingga dua jam menjelang tengah malam pukul 24.00 WIB.
"Dia dagang cuma sejam dua jam. Sehabis mangkal, dia jalan ke belakang gang ini. Padahal, tengah malam di belakang warung dan kontrakan ini sudah sepi dan gelap, nggak ada orang yang beli," ungkapnya.
Selain itu, si tukang cilok juga kerap 'tidak nyambung' kala diajak bicara oleh warga yang membeli dagangannya.
"Saya pernah beli ciloknya Rp 2 ribu, eh malah nggak dimasukkan ke plastik. Dia bilang biar ngirit. Ngaco banget dagangnya. Eh, dia malah pernah tanya ke anak-anak di sini, 'Kok lampu kontrakan yang di atas nggak pernah hidup'. Kan aneh tuh orang, diajak ngobrol nggak nyambung malah nanya kontrakan tempatnya Ali yang ditangkap kemarin," paparnya.
"Makanya saya dan warga di sini curiga, dia intel Densus. Pernah sama anak-anak muda di sini, kita cecar dia intel bukan. Eh dia ngeles, katanya bukan, bukan," sambungnya.
Joko (51), warga yang rumahnya berhadapan dengan kontrakan yang dihuni oleh Alli justru pernah mendapati si tukang cilok tersebut membawa pistol di saku celananya.