Padahal Mau Lepas Landas, SBY Mendadak Batalkan Penerbangan ke Belanda, Ini Kisahnya!
Padahal, saat itu menurut Osdar pesawat yang akan ditumpangi SBY itu sudah siap lepas landas meninggalkan Bandar Udara Internasional Halim Perdana
TRIBUNJAMBI.COM - Selama dua priode Susilo Bambang Yuhoyono (SBY) menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia ke - 7.
Bersama Jusuf Kala, ia berhasil memenangkan Pilpres dua kali berturut turut.
SBY-Jusuf Kalla berhasil mengalahkan empat pasangan calon (paslon) lainnya.
Baca: Rekan Aisyahrani Ingin Menjambaknya, Nikita Mirzani Emosi: Gue Bongkar Aib Lu! Kakak Lu Kejang!

Baca: VIRAL! Wajah Pedagang Sayur Ini Mirip Syahrini Badannya Aduhai Seperti Saudara Kembar
Di antaranya Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi, Hamzah Has-Agum Gumelar, Wiranto-Sholahudin Wahid, dan Amien Rais- Siswono Yudo Husodo.
Lalu, pada periode kedua SBY berpasangan dengan Wapres Boediono.
Kala itu, SBY-Boediono berhasil mengalahkan paslon Jusuf Kalla-Wiranto, dan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto.
Selama dua periode memimpin Indonesia, SBY menjalin hubungan bilateral dengan sejumlah negara.
Baca: Awas! Ini Dia Dampak Jika Tekanan Udara Ban Mobil Berlebih Atau Kurang, Bisa Boros BBM
Baca: Hanya Hari Ini Saja! Promo KFC, Lima Ayam Potong Rp 49.545, Rugi Jika Dilewatkan!

Baca: Baru Seminggu Cerai Dengan Angel Lelga, Vicky Prasetyo Pacaran Anggia Chan, Belum Direstui Ternyata!
Tidak hanya itu, SBY juga mengunjungi beberapa negara.
Ada sebuah kisah tentang kunjungan SBY ke negara lain.
Kisah itu seperti yang ditulis oleh J Osdar, dalam bukunya yang berjudul "Sisi Lain Istana 2, Andaikan Obama Ikut Pilpres Indonesia" tahun 2014 lalu.
Dalam buku itu, Osdar mengisahkan tentang rencana SBY saat akan berkunjung ke Belanda.
Baca: Mau Jadi Anggota Polisi? Hanya Sampai 22 Maret Batas Pendaftaran Anggota Polri, Ini Syarat Lengkap

Baca: BURUAN! Emas 75 Gram dan Laptop Seharga Rp 15 Ribu di Bukalapak, Untuk Shoppe Ada Serba Rp 10 Ribu
Saat itu, tanggal 5 Oktober 2010, SBY sebenarnya berencana akan pergi ke Belanda.
Namun, secara tiba-tiba saja kunjungan itu dibatalkan.
Padahal, saat itu menurut Osdar pesawat yang akan ditumpangi SBY itu sudah siap lepas landas meninggalkan Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta.
"Ketika itu sebagian anggota rombongan, termasuk para wartawan dan pejabat pemerintah, telah menunggu di dalam pesawat," tulis Osdar.
Baca: Promo Spesial Diler Hino di Tembesi, Hadir di Depan RM Singgalang, 13-15 Maret 2019

Baca: Mudah Sekali, Butuh 10 Menit Saja, Begini Panduan Lengkap Isi SPT Tahunan Online, Awas Jangan Telat!
Osdar melanjutkan, ketika itu pula handuk kecil panas, dan minuman telah dibagikan oleh pramugari kepada anggota rombongan.
Para rombongan itu telah duduk, dan mengikatkan sabuk pengaman di kursi pesawat.
"Beberapa wartawan sudah sempat tidur," terang Osdar.
Saat terbangun, para wartawan tersebut menduga telah di atas awan, dan langit biru.
Baca: Wow! Libra Kabarnya Bisa Puaskan Nafsu, Berikut Ramalan Zodiak Hari Ini, Kamis 14 Maret 2019,

Baca: Suaminya Diisukan Dekat Dengan Syahrini, Nursam Jhonlin Istri Pak Haji Bungkam, Tak Kalah cantik!
"Ternyata keributan di pesawat yang membangunkan wartawan yang tertidur adalah kesibukan orang-orang yang meninggalkan pesawat terbang dan membicarakan alasan Presiden meninggalkan keberangkatan," jelas Osdar.
Meski demikian, Osdar mengaku dirinya masih belum menerima penjelasan mengenai peristiwa itu.
Baca: Jadwal & Link Streaming Swiss Open 2019, Ada Jojo dan Ahsan/Hendra, 4 Wakil Indonesia Saling Sikut

Baca: Login rekrutbersama.fhcibumn.com - Dicari Lulusan SMA/SMK Untuk Perusahaan BUMN Ini Daftar Gajinya
SBY Bongkar Ada Sosok yang akan Lawan Semua Presiden Indonesia, Bakal Berhenti Saat Dia Presidennya
Sebelum era Presiden Joko Widodo (Jokowi), Indonesia terlebih dahulu di bawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terlebih dahulu.
SBY memimpin Indonesia selama dua periode, atau 10 tahun.
Pada periode pertama, SBY menjadi presiden pada tahun 2004 hingga 2009, dan berdampingan dengan Jusuf Kalla sebagai wakil presiden.
Lalu pada periode kedua, SBY didampingi Wakil Presiden Boediono, serta memimpin Indonesia pada tahun 2009 hingga 2014.
Selama memimpin Indonesia, SBY sering mendapatkan kritikan.
Kritikan tersebut datang dari masyarakat, pengamat, hingga para politisi.
Berbagai kritikan yang ditujukan ke SBY itu sebagain mengritisi mengenai gaya kepemimpinannya, hingga kebijakan, walaupun tidak jarang mengarah pada hal yang bersifat pribadi.
Terkait sosok-sosok yang banyak melakukan kritikan tersebut, SBY pun memiliki kisah di baliknya.
Kisah itu ditulisnya dalam buku berjudul "SBY Selalu Ada Pilihan" terbitan Kompas tahun 2014 lalu.
Dalam buku itu, SBY mengungkapkan adanya sosok atau tokoh yang senang menentang siapapun.
Bahkan SBY menyebutnya hal itu merupakan bagian dari kebahagiaan sang tokoh tersebut.
"Ada juga tokoh, lebih dari satu, yang memiliki kebahagiaan untuk menentang dan melawan siapa pun yang sedang memimpin negeri ini," tulis SBY.
Menurut SBY, tokoh itu akan selalu menyalahkan siapa pun yang memimpin Indonesia.
Termasuk juga pemerintahan yang dibentuknya.
"Semuanya salah, dan harus dilawan," ungkap SBY.
Saat SBY membicarakan tokoh itu dengan para sahabatnya, seorang teman SBY pun nyeletuk.
Celetukan sahabat SBY itu terkait kelakuan sang tokoh.
Bahkan, sahabat SBY itu juga mengungkapkan mengenai kapan tokoh itu akan berhenti melawan semua presiden di Indonesia.
Menurutnya, tokoh tersebut akan berhenti berkelakuan semacam itu apabila dia sendiri yang menjadi presiden.
Sayang, menurutnya Tuhan tidak memberikan jabatan kepada sang tokoh.
"Dia akan berhenti bertingkah laku dan berkata sengit seperti itu, jika dia sendiri yang jadi presiden. Cuma, Tuhan tidak kasih. Mengapa Tuhan tidak kasih, ya hanya Tuhan sendiri yang tahu," tulis SBY menirukan ucapan sahabatnya.
Baca: Besok Badai Matahari Menuju Bumi - Waspada Ganggu Sinyal GPS, Ponsel dan Matikan Listrik
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Cerita SBY Batal Terbang ke Belanda, Padahal Pesawat Siap Lepas Landas, Keributan Pun Terdengar.