Ogah Ribet dan Pusing, Prajurit TNI Lebih Nyaman Pakai Bahasa Jawa Ketika Bahas Teknis Senjata AK-47

Ogah Ribet dan Pusing, Prajurit TNI Lebih Nyaman Pakai Bahasa Jawa Ketika Bahas Teknis Senjata AK-47

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Intisari
Senapan AK-47 

Khususnya ketika AK-47 akan ditembakkan karena bisa disetel secara otomatis atau disetel untuk menembakan peluru satu demi satu.

Soal keunikan ini, Hendro Subroto, dalam buku Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, mengisahkannya secara khusus.

Untuk menembak secara otomatis maka ada semacam kait yang harus diposisikan pada huruf OB. Sedangkan setelan pada huruf OA adalah untuk menembak satu-satu.

Posisi setelan untuk huruf OB dan OA berada di atas picu.

Kadang untuk mengingat singkatan yang sebenarnya berasal dari bahasa Rusia itu, para prajurit yang kebanyakan berasal dari Jawa tak mau pusing-pusing.

Huruf ‘OB’, agar mudah diingat lalu diartikan ke dalam bahasa Jawa dengan istilah "okeh banget" yang berarti banyak sekali.

Pasalnya tembakannya menyembur secara otomatis dan peluru yang keluar dalam jumlah banyak.

Sedangkan huruf OA diartikan sebagai "ora akeh" yang bermakna ‘tidak banyak’ mengingat peluru yang keluar hanya satu-satu setiap ditarik picunya.

Lebih dekat dengan AK-47

AK-47 merupakan senjata yang diciptakan secara otodidak oleh Mikhail Kalashnikov, anak seorang petani.

Dia terinspirasi untuk menjadi pembuat senjata selama Perang Dunia II, setelah dia mendengar keluhan tentang buruknya kualitas dari senjata ringan buatan Rusia dari para tentara Rusia yang cedera.

Upayanya untuk menjadi perancang senjata sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1941, saat dia terluka saat menjadi tentara merah dalam Battle of Bryansk.

Perang ini juga yang menjadi salah satu sumber inspirasi Kalashnikov dalam membuat AK-47, karena saat itu dia bermimipi dapat membuat senjata yang mampu memukul mundur tentara Jerman.

Aksi Dopper, latihan Kopassus yang harus merayap dengan serbuan peluru
Aksi Dopper, latihan Kopassus yang harus merayap dengan serbuan peluru AK-47 (Daily Mail)

Setelah berhasil memulihkan diri dari luka-luka yang dialaminya tersebut, Kalashnikov ditugaskan di bagian perancangan senjata Tentara Merah.

Di sanalah dia mulai meluangkan lebih banyak waktu untuk mengembangkan suatu senjata otomatis.

Namun, rancangan senjata yang kelak akan mengejutkan dunia tersebut baru mencapai bentuk akhirnya justru setelah Perang Dunia II berakhir.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved