Pilpres 2019

Tanggapi Hasil Survei SMRC, Cawapres Sandiaga Uno Sebut Survei Internal Prabowo - Sandi Positif

Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno tidak ambil pusing dengan hasil survei SMRC yang menyebut elektabilitas Prabowo - Sandi tertinggal 21,8 persen dari

Editor: andika arnoldy
Instagram/@sandiuno
sandiaga uno capres nomor urut dua 

Sebelumnya lembaga riset SMRC merilis hasil survei terbarunya mengenai elektabilitas pasangan calon di Pemilu Presiden 2019. Berdasarkan survei yang dirilis, Minggu, (10/3/2019) elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mencapai 54,9% dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 32,1%.‎

Baca: Cerita Pengalaman Satgas TMMD ke-104 Mengolah Kopi Arabika Terkenal Dari Sungaipenuh

Baca: Dipepet Orang Tak Dikenal, Uang dan Motor Yuli Raib Dibawa Kabur

Baca: 9 Nama Panelis Panelis Untuk Debat Ketiga Pilpres 2019, 5 Diantaranya Rektor Universitas Ternama

Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno Mardani Ali Sera menyatakan, lawan berat calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) pada pemilihan presiden 2019 ini adalah dirinya sendiri.

Pasalnya, masih banyak janji-janji kampanye pada Pilpres 2014 yang hingga kini belum ditunaikan oleh Jokowi.

"Pak Jokowi lawannya dirinya sendiri, ketika berjanji di 2014. 63 janji belakangan, 20 yang kita lihat masih belum tertunaikan,” kata Mardani di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta Pusat, Senin (11/3/2019).

Sementara dengan adanya janji-janji baru Jokowi soal tiga kartu yakni Kartu Indonesia Pintar Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Pra-Pekerja, menurut Mardani hal itu merupakan tanda kepanikan karena target elektabilitasnya tak tercapai.

"Ketika target elektabilitas tidak tercapai. Maka janji baru pun dikeluarkan. Tiga kartu ini kan sejujurnya tidak menyelesaikan masalah. Bukan kartu pencari kerja yang diperlukan. tetapi lapangan pekerjaan. dan lapangan pekerjaan itu tercipta ketika industrialisasi berjalan dengan baik. sekarang kita negatif," kata Mardani.

Mardani Ali Sera, Politisi PKS
Mardani Ali Sera, Politisi PKS (TRIBUNNEWS)

Menurut Mardani, lapangan pekerjaan akan tercipta ketika pertumbuhan ekonomi Indonesia mendekati angka 7 persen. Sementara saat ini Indonesia hanya mencapai 5,2.

"Sehingga ada ketidak mampuan pemerintah dan untuk menutupi ketidakmampuan digunakan lah kartu-kartu sakti ini," ujarnya.

Senada dengan Mardani, Anggota BPN yang juga Direktur Pencapresan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Aliyudin Jokowi akan dikalahkan janji-janjinya sendiri.

“Lawan berat Pak Jokowi adalah janji-janji kampanye-nya sendiri. Jadi, yang mengalahkan Pak Jokowi adalah dirinya sendiri,” katanya.

Menurutnya, seharusnya Jokowi tak perlu banyak janji.

Namun cukup menunaikan janji-janji yang masih menumpuk dan belum mampu direalisasikan di sisa jabatan ini.

"Terutama janji terkait kesejahteraan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Hidayat Nur Wahid meyakini pemilih mengambang atau swing voters akan memilih capres-cawapres 02.

Menurutnya, swing voters akan memilih secara rasional serta tidak terpaku pada prestasi tetapi juga fokus pada realisasi janji kampanye.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved