Bom di Sibolga
Pelaku Bom Sibolga Diduga Sandera Anak dan Istri, Pihak Polri sedang Lakukan Upaya Negoisasi
Mabes Polri Akui Bom Sibolga Tindakan Teroris, Korban Terluka Diidentifikasi Berjumlah 2 Orang
Kabar ini beredar luas pertama kali melalui dua video berdurasi pendek yang diupload oleh salah seorang pengguna Facebook bernama Devi siang tadi.
Dalam video pertama yang berdurasi 12 detik, terlihat kepanikan terjadi demgan ramainya orang disekitar lokasi.
Tak lama setelahnya sebuah becak dengan cat depan berwarna merah, terlihat membawa seorang pemuda di dalam becak itu.
Ada seorang laki-laki mengenakan Hoodie berwarna merah terlihat berusaha memberikan jalan agar becak itu bisa segera pergi meninggalkan lokasi.
Dalam video kedua berdurasi 9 detik, terlihat beberapa petugas kepolisian berpakaian lengkap berlari menuju lokasi TKP.
Video itu sendiri sampai saat ini sudah ditonton dan dibagikan 1000 kali lebih dengan 55 orang yang memberikan komentar.
Diduga bom yang meledak, adalah bom rakitan. Kabar yang berkembang satu korban tewas pada kejadian tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bahwa terjadi ledakan di rumah milik salah seorang warga bernama yang akrab disapa Upang (26), yang bekerja sebagai mekanik listrik, di Jalan Cendrawasih Gang Serumpun, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas Kota Sibolga.
Tepatnya didepan Masjid Al-Muklisin mengakibatkan 2 orang mengalami luka dibagian wajah atas nama Naim (42) yang sehari-harinya bekerja sebagai Nelayan dan seorang korban lagi belum diketahui identitasnya, berumur sekitar 25 tahun yang juga bekerja sebagai Nelayan.
Kedua korban tersebut, telah dibawa ke RS. Metta Medika Kota Sibolga.
Kemudian, sekitar pukul 15.15 WIB, personel Densus 88 Mabes Polri melakukan sterilisasi lokasi ledakan dengan Police Line dibantu personel Poldasu dan Polres Kota Sibolga.
Sedangkan warga maupun personel selain Polri dilarang dalam radius 100 meter mendekat ke lokasi kejadian.
Peristiwa ledakan masih dalam penyelidikan personel Densus 88 Mabes Polri.
Kapolres Sibolga AKBP Edwin Hariandja yang coba dikonfirmasi melalui telepon seluler terkait kejadian tersebut, belum bisa memberikan komentar.
"Nanti ya mas, nanti saya kabari. Tolong ya mas," ucap Edwin singkat.
