Pesawat Boeing 737-8 Max Milik Ethiopian Airlines Terlibat Kecelakaan, Kemenlu Lacak WNI
Dunia penerbangan kembali berduka, pesawat Boeing 737-8 MAX maskapai Ethiopian Airlines terlibat kecelakaan pada Minggu (10/3/2019) pagi.
TRIBUNJAMBI.COM - Kabar terbaru, Dunia penerbangan kembali berduka, pesawat Boeing 737-8 MAX Maskapai Ethiopian Airlines terlibat kecelakaan pada Minggu (10/3/2019) pagi.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI masih mencari tahu informasi seputar Kecelakaan Pesawat Maskapai Ethiopian Airlines yang jatuh dalam perjalanan dari Addis ke Nairobi, Kenya.
Kemenlu juga masih memastikan apakah ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban.
"Kemenlu bersama Perwakilan RI di sekitar lokasi kejadian masih terus berkomunikasi dengan otoritas setempat untuk mendapatkan informasi yang sevalid mungkin mengenai kemungkinan adanya korban WNI," ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal melalui pesan singkat, Minggu malam.
Pesawat milik maskapai Ethiopian Airlines jatuh tak lama setelah lepas landas dari bandara di Addis Ababa, Etiopia pada Minggu pagi.
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG Senin 11 Maret 2019, Jambi Hujan Seharian, Semarang Cerah Berawan
Baca: Reva Guna-Guna di WTC XXI Buat Kamu Merinding Atau Kisah Baper Dilan 1991 di Jamtos XXI
Baca: PEMAIN Dipaksa Melakukan Adegan Ini: Inilah Pengakuan Mengejutkan Wanita Bintang Film Dewasa
Manajemen maskapai menyebutkan, pesawat dengan nomor penerbangan ET 302 itu jatuh di dekat kota Bishoftu, sekitar 50 km sebelah tenggara Addis Ababa.
Manajemen maskapai menyatakan semua orang dalam pesawat yang terdiri 149 penumpang dan 8 kru itu tewas.
Melansir dari Sky News, pesawat Boeing 737-8 MAX itu mengangkut penumpang dari 33 negara.
"CEO Grup sekarang berada di lokasi kecelakaan menyesal untuk mengonfirmasi tidak ada korban selamat," demikian pernyataan maskapai yang diunggah via Twitter.
Pilot Sempat Minta Kembali Mendarat
CEO Ethiopian Airlines Tewolde Gebremariam yang langsung mengunjungi lokasi kecelakaan menyatakan seluruh penumpang dan kru tewas.
Dia mengaku asap masih muncul ketika dia tiba di lokasi kecelakaan di kota Bishoftu.
Dalam konferensi pers pada sore harinya, Gebremariam menyatakan investigasi penyebab jatuhnya pesawat akan segera digelar.
"Pemeriksaan rutin dan perawatan tidak pernah menemukan kerusakan," katanya, seperti dikutip dari Africa News.
CEO Ethiopian Airlines Tewolde Gebremariam mendatangi lokasi salah satu pesawatnya jatuh pada Minggu (10/3/2019), di sekitar kota Bishoftu.
"Itu pesawat baru yang dikirim kepada kami pada November 2018," imbuhnya.
Dia mengungkapkan bahwa kapten pilot sempat meminta untuk kembali ke bandara karena mengalami kesulitan.
Selanjutnya, pilot telah mendapat izin untuk kembali ke bandara di Addis.
Sebelum diterbangkan menuju Nairobi, Kenya, dan jatuh, pesawat diketahui baru saja menempuh penerbangan dari Johannesburg, Afrika Selatan, tanpa mengalami insiden.
"Pesawat sudah punya lebih dari tiga jam waktu di darat setelah datang dari Afrika. Tidak ada keluhan," ujarnya.
Sementara itu, 149 penumpang dan 8 kru diketahui beradal dari 33 negara, dengan 33 orang berasal dari Kenya, 18 orang dari Kanada, dan 9 orang dari Etiopia.
Ada juga 8 warga negara China, 7 orang berasal dari Perancis, 3 orang dari Rusia, 2 orang dari Israel, dan seorang lainnya berasal dari Uganda.
Laporan BBC menyebutkan, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat akan mengirim tim untuk membantu penyelidikan kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines.
Sebagai informasi, pesawat yang jatuh merupakan jenis Boeing 737-8 MAX, sama dengan milik Lion Air yang jatuh di perairan Karawang pada tahun lalu yang menewaskan 189 orang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemenlu Masih Pastikan Info WNI dalam Pesawat Ethiopian Airlines yang Jatuh"
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Pesawat Ethiopian Airlines Jatuh, Kemenlu Masih Pastikan Info Adanya Penumpang dari Indonesia, http://bali.tribunnews.com/2019/03/11/pesawat-ethiopian-airlines-jatuh-kemenlu-masih-pastikan-info-adanya-penumpang-dari-indonesia?page=all.