Pentolan OPM Kelly Kwalik Dihabisi Tim Pendawa: Bungkus Permen dan Pembalut Wanita jadi Petunjuk

TRIBUNJAMBI.COM - Kelly Kwalik, pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) ini sudah tewas diterjang peluru

Editor: ridwan
Jejaktapak.com
Ilustrasi Raider Kostrad 

Ngeyel dengan tuntutannya, TNI langsung menarik Satgas Rajawali Yonif Linud 330 pimpinan Kapten Inf Agus Rochim yang bertugas di Timor-Timur ke Mapenduma, Papua pada 7 Mei 1996.

Yonif Linud 330 Kostrad - Youtube/Pararaider 330 Tridharma. OPM Kelly Kwalik tak tahu siapa Yonif Linud 330 yang bakal mereka hadapi.

Yon 330 dapat embel-embel Rajawali bukan sembarangan lantaran sudah menjalani pelatihan layaknya pasukan khusus.

Tujuan pelatihan itu tak lain ialah memburu Si Krebo Hutan Fretilin di Timor-Timur.

Lengkaplah sudah Yon 330 ini, sudah terlatih baik, juga kenyang pengalaman tempur di palagan Timor-Timur yang amat keras itu.

Usai tiba, Yon 330 melakukan persiapan dan koordinasi sebelum akhirnya mulai bergerak ke Daerah Persiapan (DP) di Kenyam.

Kompi dibagi dalam beberapa tim kecil. Secara berangsur masing-masing tim dikirim ke daerah operasi. Tim Pendawa I yang beranggotakan 25 orang mendapat giliran masuk tanggal 13 Mei 1996.

Pendawa I inilah yang bertugas menjadi 'Ring I' dalam pengejaran Kelly Kwalik.

Tim ini juga dipimpin oleh Kapten Agus Rochim. Mereka berjalan menyusuri sungai Kilmik.

Berhari-hari Pendawa I melacak keberadaan sandera.

Pendawa I rupanya sudah berhasil mengendus keberadaan Kelly Kwalik beserta sandera setelah menemui bungkus permen dan pembalut wanita.

Mereka yakin keberadaan sasaran sudah dekat dan benar saja hal itu. Yon 330 Pararaider dalam posisi mengintai musuh - Youtube/Pararaider 330 Tridharma

Pendawa I kemudian menguntit diam-diam, berhari-hari keberadaan Kelly Kwalik tanpa ia sadari sama sekali.

Hal ini dilakukan karena belum adanya 'lampu hijau' bagi tim untuk menyergap Kelly Kwalik.

Pada tanggal 15 Mei 1996, Pendawa I mendapati samar-samar suara orang yang tak lain itu adalah Adinda Saraswati, salah satu anggota tim peneliti.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved