Disambut Isak Tangis, Ini Sosok 3 Prajurit Pemberani Kopassus yang Gugur Kontak Tembak Dengan KKB

Disambut Isak Tangis Hingga Upacara, Sosok Tiga Prajurit pemberani Kopassus yang Gugur Saat Kontak Tembak Dengan KKB di Nduga Papua

Editor: bandot
Instagram/@ben_drian
Disambut Isak Tangis Hingga Upacara, Sosok 3 Prajurit Kopassus yang Gugur Kontak Tembak Dengan KKB 

Disambut Isak Tangis Hingga Upacara, Sosok Tiga Prajurit Kopassus yang Gugur Saat Kontak Tembak Dengan KKB 

TRIBUNJAMBI.COM - Jerit tangis keluarga pecah saat jenazah anggota TNI, Serda Siswanto Bayu Aji (24), tiba di rumah duka di Dusun Pateh, Desa Mojorebo, Kecamatan Wirosari, Grobogan, Jawa Tengah, Jumat (8/3/2019) pukul 21.00 WIB.

Jenazah personel Kopassus itu diantar menumpang mobil ambulans TNI menuju kediaman orangtuanya dengan pengawalan ketat.

Sejumlah kerabat dan tetangga yang sudah lama menunggu pun tak kuasa meneteskan air mata saat menyambut jenazah Bayu yang tertutup peti berbalut bendera merah putih itu.

Nampak Ibunda Bayu, Safitri syok.

Ia pingsan setelah menangis histeris melihat jenazah Bayu.

Kedatangan jenazah Bayu juga disambut oleh sejumlah personel TNI dari segala unsur baik dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

Jenazah anggota Kopassus, Serda Siswanto Bayu Aji (24) tiba di rumah duka di Desa Mojorebo, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jateng, Jumat (8/3/2019) malam.
Jenazah anggota Kopassus, Serda Siswanto Bayu Aji (24) tiba di rumah duka di Desa Mojorebo, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jateng, Jumat (8/3/2019) malam. (KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO)

Pun demikian perwakilan pihak Polri juga berdatangan ke rumah duka.

Bayu adalah anak semata wayang putra pasangan Suraidi Iskandar dan Sufitri.

Sebelumnya ia mengenyam pendidikan di SMK Negeri 1 Blora jurusan otomotif dan lulus pada tahun 2011.

Bayu mulai diterima sebagai prajurit TNI pada 2016.

Sampai akhirnya, ia menjadi anggota Kopassus di Bogor, dan bertugas di Papua pada Januari 2019 atau dua bulan ini.

Baca: Tiba di Rumah Duka, Ibunda Kopassus yang Gugur Serda Siswanto Bayu Aji Histeris Lalu Pingsan

Baca: 3 Anggota TNI Tewas saat Kontak dengan KKB Papua, Ayah Serda Siswanto Bayu: Gugur Demi Negara

Selulus SMK, Bayu bekerja sebagai sopir di perusahaan batubara di Kalimantan Barat, selama 3 tahun.

"Setelah itu, Bayu hendak mendaftar polisi, namun umurnya sudah kelewat hingga akhirnya berkesempatan mendaftar TNI," tutur Ayahanda Bayu, Iskandar, kepada Kompas.com, Jumat malam.

Untuk diketahui, anggota TNI asal Desa Mojorebo, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, itu gugur setelah terlibat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata ( KKB) di Nduga, Papua, Kamis (7/3/2019).

Anggota TNI asal Dusun Pateh, Desa Mojorebo, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Serda Siswanto Bayu Aji (24), gugur setelah terlibat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, Kamis (7/3/2019).

Rumah duka yang berada di pinggir jalan raya dipenuhi karangan bunga, di antaranya dari Panglima TNI, Danjen Kopassus, Pangdam IV Diponegoro, Danrem, dan Dandim 0717 Purwodadi.

Serda Siswanto yang berasal dari kesatuan Kopassus tersebut merupakan anak semata wayang, putra dari pasangan Suraidi Iskandar dan Sufitri.

 

Kabar gugurnya Bayu, sapaannya itu, membuat keluarganya di kampung halaman berduka.

"Saya sebelumnya mendengar informasi itu, namun saya baru percaya setelah Pak Danramil Wirosari menyampaikan kabar duka tersebut ke rumah, menjelang isya."

"Saya ikhlas, karena putra saya gugur demi negara," tutur Ayahanda Bayu, Iskandar, saat ditemui di rumahnya, Jumat (8/3/2019).

Menurut Iskandar, selama tugas di Papua, Bayu acap kali memberi kabar kepada keluarga melalui sambungan telepon.

Di mata keluarga, Bayu dikenal berkepribadian baik dan rajin beribadah.

"Selama tugas di Papua, Bayu sering menelepon memberi kabar."

"Saya tidak pernah menghubungi lebih dulu karena takut mengganggu tugasnya."

"Bayu berangkat tugas ke Papua sekitar dua bulan lalu."

"Bayu anak yang baik dan tidak neko-neko. Salatnya rajin," ungkap dia.

Jenazah Bayu, sambung Iskandar, dijadwalkan tiba di kampung halamannya di Grobogan pada Jumat (8/3/2019) malam.

Jenazah Bayu diterbangkan dari Papua menuju Jakarta terlebih dahulu untuk dilaksanakan prosesi penghormatan terakhir dari kesatuannya.

Setelah itu, jenazah diberangkatkan menuju Bandara Adi Sumarmo, Solo.

Dari Solo, jenazah Bayu menempuh perjalanan darat menuju rumah duka.

Suraidi Iskandar menunjukkan foto anaknya, Serda Siswanto Bayu Aji (24) saat ditemui di rumah duka di Dusun Pateh, Desa Mojorebo, Kecamatan Wirosari, Grobogan, Jateng, Jumat (8/3/2019). (KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO)

Untuk pemakaman, kata Iskandar, direncanakan akan dilakukan pada Sabtu (9/3/2019) pukul 09.00 WIB.

"Kira-kira malam sampai rumah duka. Malam ini jenazah akan disemayamkan di rumah duka."

"Pemakaman besok pagi di Taman Makam Pahlawan Kusuma Bakti Purwodadi,” ujar dia.

Kontak senjata antara pasukan TNI yang tergabung dalam Satgas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terjadi di Nduga, Papua, Kamis (7/3/2019).

Dalam rilis Kodam XVII/Cendrawasih yang diterima Kompas.com, pasukan TNI Satgas Gakkum berkekuatan 25 orang tersebut baru tiba di Distrik Mugi dalam rangka mengamankan jalur pergeseran pasukan pengamanan pembangunan infrastruktur Trans Papua Wamena-Mumugu di Kabupaten Nduga.

Tiba-tiba, pasukan diserang secara mendadak oleh sekitar 50-70 orang KKB bersenjata campuran, baik senjata standar militer maupun senjata tradisional seperti panah dan tombak.

Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 08.00 WIT.

Baca: Buka 11 Ribu Lowongan Kerja, Begini Cara Daftar Rekrutmen 110 Perusahaan BUMN Syarat Hingga Status

Baca: Deretan Situs Download Film Terbaru 2019 dan Terupdate, Kualitas HD Subtitle Indonesia, Ada Drakor

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu 9 Maret 2019, Aries Jangan Mudah Kepancing Emosi, Cancer Jangan Baper

“Pasukan berusaha melakukan perlawanan sehingga berhasil menguasai keadaan dan berhasil memukul mundur kelompok KKSB sampai menghilang ke dalam hutan belantara,” kata Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf M Aidi.

Aidi mengatakan, serangan tersebut mengakibatkan tiga prajurit TNI gugur.

Namun, pihaknya memperkirakan sekitar 7-10 orang KKB juga tewas dalam kontak senjata tersebut.

Pihak TNI menyita lima pucuk senjata milik KKB.

“Ada juga satu orang mayat ditemukan, diduga merupakan salah satu anggota kelompok KKB."

"Dari peristiwa kontak senjata itu juga setidaknya 7-10 orang anggota KKB yang tewas."

"Namun, mayatnya berhasil dibawa kabur oleh teman-temannya,” ujar Aidi. (*)

Serda Yusdin Prajurit Pemberani dan Pantang Mundur

Kopassus Serda Yusdin, anggota Kopassus yang meninggal dunia usai baku tembak dengan KKB Nduga Papua
Kopassus Serda Yusdin, anggota Kopassus yang meninggal dunia usai baku tembak dengan KKB Nduga Papua (TRIBUNTIMUR/ISTIMEWA)

Satu orang anggota Kopassus bernama Serda Yusdin yang terkenal berani dan pantang mundur, dan dua orang rekannya prajurit TNI, meninggal dunia usai Baku Tembak dengan KKB Nduga Papua, Kamis (7/3/2019).

Kopassus Serda Yusdin merupakan anak angkat dari Syukur Bijak, Wakil Bupati Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan.

Serda Yusdin merupakan warga Desa Pongko, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Syukur Bijak mengenang anak angkatnya itu sebagai seorang prajurit yang tidak kenal kata menyerah.

 

"Anaknya ( Serda Yusdin) memang sangat berani dan pantang mundur," kata Syukur Bijak dikutip dari Tribun Timur.

Wakil Bupati Luwu Syukur Bijak berharap agar tidak ada lagi toleransi bagi KKB sebab sudah banyak korban berjatuhan.

Kontak senjata antara anggota TNI dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Nduga, kembali terjadi, Kamis (7/3/2019) siang.

Informasi yang dihimpun, ada tiga anggota TNI tewas dalam baku tembak ini.

Baku tembak terjadi di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua, pada pukul 12.20 WIT.

Kabar itu pertama kali disampaikan petugas piket Hub Makodim 1702/JWY, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Dia mendapat informasi dari Pos Distrik Mbua (Bravo 3) yang terhubung dengan Pos Yigi (Bravo 4) terkait adanya kontak tembak antara Tim Satgas Nanggala 19 dengan kelompok KKSB Nduga.

Helikopter milik TNI yang digunakan untuk mengevakuasi para korban pekerja di Nduga, Papua.
Helikopter milik TNI yang digunakan untuk mengevakuasi para korban pekerja di Nduga, Papua. (ISTIMEWA)

Pada baku tembak tersebut, satu anggota TNI dari tim Nanggala 19 terkena luka tembak di bagian perut.

Sementara itu, dilaporkan pula total sudah tiga anggota TNI gugur di daerah penugasan Papua Nanggala ketika mereka dikepung oleh 50 anggota KKSB.

Mereka adalah Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin dan Serda Siswanto Bayu Aji.

Serda Yusdin merupakan anggota Komando Pasukan Khusus (Kopasus), salah satu pasukan elit milik TNI AD.

Keluarga Serda Yusdin yang dihubungi, membenarkan anggota keluarganya yang bertugas di Nduga tewas tertembak KKSB.

 

"Tadi siang kami baru saja mendapat kabar duka dari Papua. Keponakan kami, Serda Yusdin meninggal setelah ditembak pemberontak di sana," kata Samsir Dumang yang juga Kepala Desa Pongko.

Hanya saja dia mengaku belum mengetahui kapan jenazah almarhum tiba di kampung halaman.

"Sudah ada telepon dari Jakarta yang mengabarkan soal kematian Serda Yusdin," katanya.

Duka cita mendalam juga disampaikan Wakil Bupati Luwu Syukur Bijak.

Sebelum berangkat ke Papua, foto Serda Yusdin bersama keluarga Syukur Bijak sempat dijepret.

Adanya Peristiwa pasukan TNI terlibat kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata ( KKB) di wilayah Kabupaten Nduga, Kamis (7/3/2019) dibenarkan Kapuspen TNI Mayjen TNI Sisriadi menuturkan.

Dia mengatakan pasukan TNI diserang dengan kekuatan tidak berimbang.

Surat terbuka KKB Papua untuk Presiden Republik Indonesia
Surat terbuka KKB Papua untuk Presiden Republik Indonesia (Facebook/TPNPB)

Pasukan TNI yang tergabung dalam Satgas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) itu akan melaksanakan pengamanan dan pembangunan infrastruktur Trans Papua Wamena-Mumugu di Kabupaten Nduga.

"Pasukan mendapatkan serangan dari pihak KKB pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Mugi Kabupaten Nduga, Kamis (7/03/2019) sekitar pukul 08.00 WIT," ujar Sisriadi melalui keterangan tertulisnya, Kamis (7/3/2019).

Sisriadi menuturkan, Pasukan TNI Satgas Gakkum berkekuatan 25 orang tersebut baru tiba di Distrik Mugi dalam rangka mengamankan jalur pergeseran pasukan.

Baca: Deretan Situs Download Film Terbaru 2019 dan Terupdate, Kualitas HD Subtitle Indonesia, Ada Drakor

Baca: Eddo Finalis Indonesian Idol 2007 Ketangkap Narkoba, Sembunyikan Sabu di Lipatan Celana

Baca: Ini Curhatan Kekasih Serda Yusdin, Pamit ke Papua 10 Hari: Kopassus yang Tewas Tertembak oleh KKB

Tiba-tiba mendapatkan serangan mendadak oleh sekitar 50 sampai 70 orang KKB bersenjata campuran, baik senjata standar militer maupun senjata tradisional seperti panah dan tombak.

Pasukan berusaha melakukan perlawanan sehingga berhasil menguasai keadaan dan berhasil memukul mundur KKB sampai menghilang ke dalam hutan.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua (Tribun Jogja)

Akibat serangan tersebut menyebabkan 3 orang prajurit gugur yakni Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji.

Sementara dari pihak KKSB, prajurit TNI berhasil merampas 5 pucuk senjata milik KKSB.

Ditemukan pula satu jenazah yang identitasnya masih dalam penyelidikan.

"Diperkirakan setidaknya 7-10 orang anggota KKSB juga tewas namun mayatnya berhasil dibawa kabur oleh teman-temannya," kata Sisriadi.

Pukul 15.00 WIT, dua unit helly jenis Bell tiba dari Timika untuk melaksanakan evakuasi korban prajurit yang gugur.

Namun, sebelum mendarat, helly tersebut kembali mendapatkan serangan dari KKB.

Pasukan TNI membalas tembakan baik dari udara maupun dari darat sehingga helly berhasil mendarat dan proses evakuasi dapat dilaksanakan dalam keadaan aman.(kompas.com/tribunluwu.com)

 

Serda Mirwariyadin Disambut Upacara 

Jenazah Serda Mirwariyadin, anggota TNI yang gugur dalam kontak tembak di Nduga, Papua, akan dipulangkan ke rumah duka di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Duka cita yang sangat mendalam atas meninggalnya salah satu prajurit terbaik TNI Angkatan Darat yang berasal dari Bima, korban pada saat kontak tembak di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua," terang Danrem 162/Wira Bhakti, Kolonel CZI Ahmad Rizal Ramdhani, dalam rilis tertulis, Jumat (8/3/2019).

Jenazah Serda Mirwariyadin tiba di Lombok International Airport sekitar pukul 21.00 Wita, disambut upacara penyambutan oleh puluhan anggota TNI yang telah menunggu kedatangan almarhum.

Upacara penjemputan jenazah almarhum Serda Mirwariyadin oleh Korem 162/WB bersama jajaran TNI dan Polda NTB, merupakan wujud penghargaan kepada almarhum yang telah gugur sebagai kusuma bangsa yang sedang melaksanakan tugas Negara.

"Kami selaku prajurit TNI turut bangga dan hormat pada beliau. Maka hari ini kami melaksanakan upacara penyambutan, penerimaan, dan pemberangkatan beliau langsung ke Kota Bima," kata Ahmad Rizal.

Ahmad Rizal meminta kepada seluruh masyarakat NTB untuk mendoakan almarhum yang gugur saat menjalankan tugas, agar diberikan tempat yang terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

Ahmad Rizal juga berharap kepada keluarga yang ditinggalkan, agar diberikan kesabaran, ketabahan dan keikhlasan dalam menerima ujian ini.

Jenazah Serda Mirwariyadin anggota TNI yang gugur di Nduga tiba di Lombok International Airport, Jumat (832019).(Dok. Haris)
Jenazah Serda Mirwariyadin anggota TNI yang gugur di Nduga tiba di Lombok International Airport, Jumat (832019).(Dok. Haris) (Dok. Haris)

Usai melakukan upacara, peti jenazah kemudian dimasukkan ke dalam mobil ambulans untuk dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Nipa, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, NTB.

Kepulangan jenazah menuju kampung halaman melalui jalur darat dengan pengawalan dari Denpomdam IX/2 Mataram.

Serda Mirwariyadin adalah putera terbaik dari NTB yang berasal dari Bima.

Sebelumnya, Mirwariyadin berdinas di Kopassus.

Mirwariyadin menjadi salah satu anggota TNI yang gugur saat kontak senjata dengan KKB di Nduga, Papua, Kamis (7/3/2019).

Atas jasa-jasa almarhum, Mirwariyadin mendapat penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi menjadi Sersan Satu Anumerta.

Sebelumnya, tiga anggota TNI gugur saat kontak senjata dengan KKB di Nduga, Papua.

Tiga prajurit TNI yang gugur yaitu Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved