Ini Jawaban Sujiwo Tejo Saat Dipaksa Soal Keberpihakan di Pilpres 2019.

Para pemaksa itu lupa bahwa pada dasarnya mereka sendiri netral karena tak memihak kehidupan juga tak memihak kematian.

Editor: andika arnoldy
Instagram/kristianto.purnomo
Sujiwo Tedjo 

TRIBUNJAMBI.COM- Budayawan Sujiwo Tejo dipaksa untuk berpihak dalam perhelatan Pilpres 2019.

Padahal Sujiwo Tejo tetap pada pendirianya yakni netral.

Sujiwo Tedjo bahkan pernah menjelaskan soal keberpihakanya pada sapi.

Videonya bicara dengan sapi diunggahnya di instagram.

Saat itu Sujiwo Tedjo bertanya pada sapi soal perdebatan capres penting apa tidak.

"Aku yg netral ini dipaksa untuk berpihak.

Para pemaksa itu lupa bahwa pada dasarnya mereka sendiri netral karena tak memihak kehidupan juga tak memihak kematian.

Hidup dan mati sudah sepaket bersama semesta paket paradoks di dunia.

Bagaimana mau berpihak pd 2 kutub yg sepaket?," kicau Sujiwo Tejo, Senin (4/3/2019).

Baca: Dilantik Jadi Bupati Kerinci, Siangnya, Adirozal Langsung Menghadap KPK

Baca: Fakta Hipotermia yang Membuat Tiga Pendaki Gunung Tampomas Tewas, Korban Bisa Kehilangan Akal Sehat

Baca: Bersahabat Sejak Dulu, Paris Hilton Ucapkan Kata Bahagia Ini ke Foto Syahrini Tentang Reino Barack

Sujiwo Tejo juga dituding sebagai seorang yang tak punya pendirian.

Selain itu, ia juga dianggap mencari aman.

Namun Sujiwo Tejo enggan memberikan penjelasan terkait tudingan tak berdasar tersebut.

Ia acuh dengan netizen yang kerap menudingnya kubu ini dan itu.

Lebih lanjut, Sujiwo Tejo menganggap netizen-netizen yang kerap menudingnya itu hanyalah buzzer dan akun palsu belaka.

"Sak bahagiamu.

Suruh pemrogrammu baca buku2ku terutama yg temanya #Sastrajendra agar beliau punya data memadai betulku netralku krn cari aman.

Sastrajendra itu ttg paradoks semesta misalnya bhw kamu tidak bisa memilih hidup tanpa memilih mati. Alasanku spiritual," kicau Sujiwo Tejo.

Budayawan dan seniman, Sudjiwo Tejo menyampaikan deklarasi budaya di kampus Universitas PGRI Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (28/10/2014). Dalam deklarasinya, Sujiwo Tejo menyampaikan perkembangan budaya di era modern. (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan)
Budayawan dan seniman, Sudjiwo Tejo menyampaikan deklarasi budaya di kampus Universitas PGRI Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (28/10/2014). Dalam deklarasinya, Sujiwo Tejo menyampaikan perkembangan budaya di era modern. (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan) (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan)

Sujiwo Tejo dan Karni Ilyas: Senasib sepenanggungan

Diberitakan sebelumnya, Karni Ilyas merasa dirinya dan Sujiwo Tejo senasib sepenanggungan.

Bukan tanpa alasan, Presiden Indonesia Lawyers Club (ILC) itu menyebut dirinya sama dengan Presiden Jancukers.

Pasalnya, kedua belah pihak tersebut kerap dianggapan berpihak ke salah satu kandidat yang tengah bersaing di Pilpres 2019.

Padahal mereka berdua merasa sebagai pihak yang netral dalam Pilpres 2019 ini.

Rasa senasib ini disampaikan oleh Karni Ilyas dalam acara ILC yang tayang pada Selasa (19/2/2019) malam.

 Baca: Daftar Hotel Murah Dekat Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta, Tarif Mulai Rp 180 Ribuan

Baca: Tiga Kabar dari KPK, Selamat Datang Kembali di Jambi

Baca: BUKA Lowongan Kerja BTN pada Maret 2019 untuk Berbagai Posisi, Ini Link dan Syarat

Dalam episode tersebut, ILC tayang dengan mengangkat tema, 'Debat Capres Kedua: Benarkah Jokowi di Atas Angin?'.

Sujiwo Tejo selaku budayawan diminta oleh Karni Ilyas untuk menyampaikan closing statement di ILC.

Sujiwo Tejo menyebut bahwa Joko Widodo tidak sedang berada di atas angin usai debat kedua Pilpres yang berlangsung Minggu (17/2/2019).

Begitupun Prabowo, Sujiwo Tejo juga menyebut Prabowo tidak sedang berada di atas angin usai debat.

Sujiwo Tejo justru menyebut, yang berada di atas angin adalah pihak-pihak yang netral, seperti dirinya dan Haris Azhar yang turut hadir di ILC.

"Apakah Jokowi di atas angin, saya kira tidak. Jokowi tidak di atas angin," ujar Sujiwo Tejo.

"Prabowo juga tidak di atas angin."

"Karena dalam konteks pendalangan, konteks leluhur kita, di atas angin adalah orang-orang yang netral, seperti saya dan Haris Azhar ini," imbuh Sujiwo Tejo.

 Pernyataan tersebut langsung dipotong oleh Karni Ilyas.

Baca: Sahabatan Kental! Begini Jawaban Erick Thohir yang Disebut Bocorkan Kelemahan Sandi ke Maruf Amin

Baca: Pembukaan CPNS 2019 di Provinsi Sulawesi Tengah, Papua, Papua Barat, Mulai Buka 4-22 Maret

Baca: Deretan Prestasi Mentereng Dilan 1991, Salib Avenger: Infinity War, Tarik Media Asing, dan MURI

"Tunggu dulu, Anda boleh ngaku netral, tapi banyak netizen sekarang menuduh Anda berpihak," potong Karni Ilyas.

Sujiwo Tejo lantas menjelaskan, sebagai seniman, ia selalu menempatkan diri di luar istana.

Hal inilah yang membuat ia dituding sebagai pembela Prabowo.

"Saya dari dulu selalu menempatkan diri seniman di luar istana, Pak Karni, karena oposisi di luar istana, saya dianggap membela Prabowo," jawab Sujiwo Tejo.

"Ya sama dengan nasib saya, Anda itu," kata Karni Ilyas.

"Hahaha, curcol," tanggap Sujiwo Tejo.

Sontak semua hadirin di ILC tertawa mendengar percakapan dari Karni Ilyas dan Sujiwo Tejo tersebut

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved