Fakta Hipotermia yang Membuat Tiga Pendaki Gunung Tampomas Tewas, Korban Bisa Kehilangan Akal Sehat
Tiga pendaki Gunung Tampomas, Kabupaten Sumedang ditemukan tewas diduga karena kedinginan atau serangan hipotermia.
Fakta Tentang Hipotermia
Hipotermia adalah suatu kondisi di mana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin.
Hipotermia juga dapat didefinisikan sebagai suhu bagian dalam tubuh di bawah 35 °C.[2] Tubuh manusia mampu mengatur suhu pada zona termonetral, yaitu antara 36,5-37,5 °C.

Di luar suhu tersebut, respon tubuh untuk mengatur suhu akan aktif menyeimbangkan produksi panas dan kehilangan panas dalam tubuh.
Gejala hipotermia ringan adalah penderita berbicara melantur, kulit menjadi sedikit berwarna abu-abu, detak jantung melemah, tekanan darah menurun, dan terjadi kontraksi otot sebagai usaha tubuh untuk menghasilkan panas.
Pada penderita hipotermia moderat, detak jantung dan respirasi melemah hingga mencapai hanya 3-4 kali bernapas dalam satu menit.
Baca: Mengenal Seni Shadowology - Perpaduan Gambar dan Bayangan yang Butuh Imajinasi Tinggi
Baca: Tak Dibelikan HP Remaja Bakar Rumah Orang Tua, Sang Ibu Hanya Bisa Menangis Rumahnya Ludes
Pada penderita hipotermia parah, pasien tidak sadar diri, badan menjadi sangat kaku, pupil mengalami dilatasi, terjadi hipotensi akut, dan pernapasan sangat lambat hingga tidak kentara (kelihatan).
Hipotermi terjadi bila terjadi penurunan suhu inti tubuh di bawah 35 °C (95 °F). Pada suhu ini, mekanisme kompensasi fisiologis tubuh gagal untuk menjaga panas tubuh.
Penyebab utama hipotermia
- Tidak mengenakan pakaian yang tepat saat mendaki gunung
- Berada terlalu lama di tempat dingin.Jatuh ke kolam.
- Mengenakan pakaian yang basah untuk waktu cukup lama.
- Suhu pendingin ruangan yang terlalu rendah (khususnya bagi manula dan bayi).
Jenis-jenis Hipotermia
Hipotermia akut atau imersi. Kondisi ini terjadi apabila seseorang kehilangan panas tubuh secara mendadak dan sangat cepat,