Ahli Senjata Kelompok Mujahidin Indonesia Timur MIT Tewas Saat Kontak Tembak Dengan Satgas Tinombala
Ahli Senjata Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Baasyir alias Romzi tewas saat terjadi kontak tembak dengan Satgas Tinombala.
TRIBUNJAMBI.COM - Ahli Senjata Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Baasyir alias Romzi tewas saat terjadi kontak tembak dengan Satgas Tinombala.
Selain menembak mati satu diantara anggota MIT pimpinan Ali Kalora, Satgas Tinombala juga berhasil menawan satu orang.
Seorang anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur ( MIT) bernama Aditya ditangkap dalam kontak tembak di Desa Padopi, Poso Pesisir Selatan, Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (3/3/2019).
"Tertangkap hidup juga satu atas nama Aditya, asal dari Ambon, Maluku," ujar Asisten bidang operasi (Asops) Polri, Irjen Rudy Sufahriadi di gedung Humas Polri, Jakarta Selatan, Senin (4/3/2019).
Rudy menjelaskan, Aditya kini sedang diperiksa di Mapolda Sulteng oleh satgas.
Adapun Ali Kalora saat ini masih belum tertangkap dan tetap berada dalam kelompok MIT.
"Sampai hari ini sedang dilakukan pemeriksaan," ucapnya.
Sebelumnya, Satgas Tinombala juga berhasil menembak mati seorang anggota MIT bernama Ba'asyir.
Baca: Sahabatan Kental! Begini Jawaban Erick Thohir yang Disebut Bocorkan Kelemahan Sandi ke Maruf Amin
Baca: Deretan Prestasi Mentereng Dilan 1991, Salib Avenger: Infinity War, Tarik Media Asing, dan MURI
Baca: Bersahabat Sejak Dulu, Paris Hilton Ucapkan Kata Bahagia Ini ke Foto Syahrini Tentang Reino Barack
"Benar, pada kemarin jam 17.15 WIB satuan operasi tugas Tinombala di Poso telah melakukan kontak tembak dengan kelompok MIT. Dalam kejadian kontak tembak tersebut, tertembak satu orang DPO, Ba'asyir alias Romzi yang termasuk DPO lama," ujar Rudy.

Ba'asyir, lanjutnya, merupakan anggota kelompok Ali Kalora yang memegang senjata, yakni senjata laras panjang M-16.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Dedi Prasetyo menambahkan, Ba'asyir memiliki peran yang penting dalam kelompok tersebut.
Sebab, dia piawai dalam mengoperasikan senjata M-16.
"Dia (Basir) cukup vital dalam kelompok ini. Basir adalah salah satu anggota yang ditakuti karena mahir menggunakan senjata," ungkapnya.
10 Orang MIT yang Dicari Polisi
Satuan Tugas (Satgas) Tinombala Polda Sulawesi Tengah masih melakukan pengejaran terhadap 10 anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulteng, pimpinan Ali Kalora.
Awalnya, anggota kelompok MIT yang diburu polisi terkait dugaan mutilasi penambang dan penembakan anggota polisi berjumlah 7 orang.
Baca: Ira Wibowo Sebut Emak-emak Baper Usai Nonton Dilan 1991, Ini 5 Rayuan Mautnya
Baca: Fakta Hipotermia yang Membuat Tiga Pendaki Gunung Tampomas Tewas, Korban Bisa Kehilangan Akal Sehat
Baca: Jadwal MotoGP 2019 - 8 sampai 10 Maret 2019 di Sirkuit Losail hingga Panjang & Tikungan MotoGP Qatar
Kemudian, bertambah menjadi 10 orang.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menyebutkan identitas 10 orang tersebut.
Mereka adalah
- Ali Kalora alias Ali Ahmad
- Qatar alias Farel
- Abu Alim
- Kholid
- M Faisal alis Namnung
- Nae alias Galuh
- Basir alias Romzi
- Alhaji Kaliki
- Rajif Gandi Sabban alias Rajes
- Aditya alias Idad.
“Hasil DPO awal yang diketahui ternyata ada tambahan 3, Ali Kalora kan asli Poso sebagian besar dari NTB (Nusa Tenggara Barat) tambah lagi dari Maluku. Dari Maluku itu juga masih didalami masuknya melalui lewat mana,” kata Dedi, di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (3/1/2019).
Dedi mengungkapkan, kelompok Ali Kalora sering melakukan intimidasi kepada warga, bahkan hingga melakukan pembunuhan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Satu Anggota MIT Tertangkap dalam Keadaan Hidup oleh Satgas Tinombala"
Baca: Remaja Mesum Masal di Bekas Kantor Dinas, Begini Nasib Mereka Setelah Tertangkap Petugas
Baca: Pemerintah Malaysia Buka Lowongan Pencarian Pesawat MH370, Dibiayai Jika Berhasil
Baca: Tak Sadar Laptop Tersambung Projector, Oknum Guru Ketahuan Nonton Blue Film