Kisah Militer
Kisah Istri Kopassus Tak Pernah Kaget, Suami Tahu-tahu Sudah di Pesawat Ikut Misi Rahasia
Seorang wanita yang bersuamikan anggota Kopassus sudah sangat biasa ditinggal pergi suaminya, tanpa mendapat informasi jenis dan juga lokasi suaminya
Dalam buku Benny Moerdani: Profil Prajurit Negarawan (1993), disebutkan bahwa Benny memang mengajukan pinjaman flak jacket kepada CIA.
Hanya saja urung dipakainya karena para personel Kopassus ternyata sudah ada di pesawat. Di buku yang sama dijelaskan bahwa semua bentuk pinjaman ditolak oleh Benny.
LB Moerdani saat itu menjadi sutradara operasi. Sedangkan komandan lapangan diserahkan kepada Letkol Inf Sintong Panjaitan.

Operasi pembebasan sandera yang diwarnai baku tembak itu sendiri berhasil dengan gemilang.
Unit Operasi Woyla inilah yang dijadikan cikal bakal Detasemen 81 (Den-81) yang dibentuk 30 Juni 1982. Hanya saja kalau melihat kondisi waktu itu, bisa dibayangkan repotnya menyiapkan satuan dadakan ini.
Pasalnya saat bersamaan tengah berlangsung Latihan Gabungan ABRI di Timor Timur dan Halmahera, Maluku.
Disamping operasi militer yang tengah digelar di Timor Timur sejak 1975.
Seluruh petinggi ABRI, kecuali Wakil Panglima ABRI/Pangkokamtib Laksamana Sudomo, berkumpul di Ambon.
Dengan demikian berarti hampir semua kekuatan TNI (Kopassandha) tidak berada di Jakarta. Laporan soal pembajakan ini diterima Benny dari Sudomo yang mengirimkan telegram.
Kisah Menegangkan Prajurit Kopassus Buru Bos Gerilyawan di Belantara Kalimantan, Duel Sadis Terjadi
Rahasia Kopassus Benny Moerdani Serbu Pekanbaru hanya 5 Orang, Ini Jimat Cerdas
Ayah dan Anak Masuk Prajurit Kopassus, Akhirnya Semua Jadi Jenderal TNI, Ini Aksinya
Sintong yang karena lagi sakit tidak ikut ke Ambon tengah berada di Markas RPKAD ketika telepon mengabarkan berita pembajakan itu.
Sore itu juga, Sintong mengumpulkan 70-an prajurit Kopassandha yang masih ada di markas. Setelah diseleksi, akhirnya terpilih 35 personel.
Keputusan membentuk Den-81 memang datang dari Kepala Badan Intelijen Strategis ABRI saat itu Letjen TNI L.B.Moerdani.
Ia memerintahkan dibentuknya kesatuan baru setingkat detasemen di lingkungan Kopassandha.
Terpilih sebagai komandan pertama Mayor Inf. Luhut Panjaitan dan wakil Kapten Inf. Prabowo Subianto.
Dikirim ke Jerman